Euro 2020 Jadi Pembuktian Kepemimpinan Kapten Baru, Georginio Wijnaldum

"Setelah Ukraina, kini giliran Austria. Peran sang kapten diharapkan meloloskan Belanda ke fase knock-out."

Analisis | 17 June 2021, 18:00
Euro 2020 Jadi Pembuktian Kepemimpinan Kapten Baru, Georginio Wijnaldum

Libero.id - Tanpa Virgil van Dijk, Frank de Boer memberikan ban kapten Belanda di Euro 2020 kepada Georginio Wijnaldum. Hasilnya, baru akan bisa dinilai setelah De Oranje mendapatkan kemenangan atas Austria di Johan Cruyff Arena, Amsterdam, Jumat (18/6/2021) dini hari WIB.

Kurang dari setahun yang lalu, Van Dijk telah memainkan peran penting di klubnya, Liverpool, saat menjadi juara Inggris setelah 30 tahun menanti. Bek elegan itu juga telah menjadi salah satu bagian penting dalam mesin Juergen Klopp, yang dirakit dengan hati-hati, yang telah memenangkan Liga Champions 2018/2019.

Sayang, saat Belanda sedang membangun tim yang sangat bagus untuk Euro 2020, Van Dijk tidak tampak di lapangan. Van Dijk cedera saat membela The Reds melawan Everton. Dia berbenturan dengan Jordan Pickford di pertandingan sarat gengsi Derby Merseyside.

Cedera Van Dijk sebenarnya terjadi pada Oktober 2020. Dan, ketika kompetisi 2020/2021 berakhir, mantan pemain Southampton tersebut sudah pulih. Van Dijk tinggal menjalani pemulihan dan diyakini akan siap untuk Euro 2020.

Namun, pada awal Mei 2021, pemain berusia 29 tahun itu mengumumkan bahwa dirinya telah membuat keputusan untuk tidak bermain di Euro 2020. Sebaliknya, dia berharap mendapatkan kembali kekuatan penuh bersama Liverpool pada musim baru, 2021/2022.

"Saya baru saja berkembang dengan baik. Pada tahap terakhir ini untuk diri saya sendiri, saya telah mengambil keputusan yang harus saya buat: apakah saya akan terlibat di Euro, ya atau tidak? Dengan semua yang terjadi, saya merasa secara fisik ini adalah keputusan yang tepat bahwa saya telah memutuskan untuk tidak pergi ke Euro 2020 dan menjalani fase rehabilitasi terakhir saya," ungkap Van Dijk saat itu, dilansir As.

Jadi, fokus Van Dijk sepenuhnya ada di pramusim dengan klub. "Jelas saya sangat sedih melewatkan Euro 2020 dan memimpin negara saya sendiri di sana. Tapi, hal-hal seperti yang mereka alami dan saya harus menerimanya. Kita semua harus menerimanya," tambah Van Dijk.


Tanggung jawab seorang pemimpin skuad 

Setelah Van Dijk absen, Wijnaldum langsung ditetapkan sebagai kapten. Gelandang yang baru bergabung dengan Paris Saint-Germain (PSG) tersebut senang telah ditunjuk sebagai kapten . Tapi, dia mengatakan ketidakhadiran Van Dijk akan dirasakan sangat berat.

"Tentu saja ban kapten merupakan dorongan besar bagi saya. Ini memberi saya rasa bangga. Saya telah mencapai usia ketika saya lebih terlibat dengan anggota tim lainnya. Tapi, pada saat yang sama, saya merasa saya masih bisa menjadi yang terbaik. Saya sendiri dalam peran ini," kata Wijnaldum. 

"Virgil adalah kapten kami yang sebenarnya dalam segala hal. Dia besar dan kuat dan benar-benar memiliki penampilan seorang kapten," tambah mantan pemain Newcastle United tersebut.

Wijnaldum adalah satu dari sembilan pemain dalam 26 anggota skuad yang memiliki pengalaman tampil di turnamen besar setelah Belanda gagal lolos ke Euro 2016 dan Piala Dunia 2018. Jadi, itu adalah Piala Dunia 2014. Saat turnamen di Brasil itu digelar, De Oranje finish di posisi ketiga. 

"Sulit dipercaya bahwa kami tidak bermain di Piala Dunia dan Euro bersama selama tujuh tahun. Belanda sepertinya selalu otomatis lolos. Kehilangan satu turnamen, itu bisa terjadi. Tapi dua? Itu sangat menyakitkan saya," ucap Wijnaldum,

"Kadang saya menonton ulang rekaman turnamen itu dengan gigi terkatup. Saya hampir tidak tahan. Saat itu saya sedang berlibur. Tapi, itu salah karena selama turnamen itu saya tidak boleh berlibur. Jadi, kami semua menantikan Euro 2020 dengan bangga," ungkap Wijnaldum.

Belanda ingin menebus waktu yang hilang ketika undian Euro 2020 mempertemukan mereka dengan Austria, Macedonia Utara, dan Ukraina. Setelah memetik kemenangan dramatis 3-2 atas Ukraina, lawan lain menanti di Johan Cruyff Arena. Mereka adalah Austria, yang mengalahkan Macedonia 3-1 di laga perdana.

"Kami adalah tim teman. Kami membentuk front persatuan. Tentu saja, itu saja tidak menjamin kami akan memenangkan pertandingan apa pun. Tapi, itu sangat penting. Setelah Piala Dunia 2014, suasana di skuad sedikit turun sebentar. Kini, semuanya kembali baik," pungkas Wijnaldum.

(muhammad alkautsar/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network