Respek! Kisah Laga-laga Sepakbola yang Didedikasikan untuk Christian Eriksen

"Menit 10 dipilih karena Eriksen menggunakan nomor 10. Ada juga selebrasi 23, 24, hingga diam. Apa itu?"

Feature | 18 June 2021, 12:15
Respek! Kisah Laga-laga Sepakbola yang Didedikasikan untuk Christian Eriksen

Libero.id - Lima hari setelah Christian Eriksen mengalami serangan jantung di lapangan, para pemain Belgia dan Denmark bersatu untuk memberi dukungan kepada playmaker Inter Milan itu.

Eriksen saat ini dalam pemulihan di rumah sakit setelah dinyatakan terkena serangan jantung saat pertandingan pembukaan antara Denmark dan Finlandia. Dalam kejadian yang menegangkan itu, ribuan pasang mata terdiam ketika rekan satu tim, kerabat, teman, dan penggemar menyaksikan dengan was-was ketika tim medis melakukan pertolongan pertama.

Saat itu, Eriksen membutuhkan 13 menit CPR dan harus menggunakan alat bantu pernapasan sebelum dibawa ke rumah sakit agar tetap dalam kondisi stabil. Kini, Eriksen menjalani pemulihan di rumah sakit saat rekan-rekan setimnya melanjutkan kampanye Euro 2020.

Setelah kalah dalam pertandingan melawan Finlandia, Denmark harus menghadapi tim kuat Belgia dengan mambawa kabar duka Eriksen tidak boleh melanjutkan karier sepakbola.

Dalam pertandingan yang dimenangkan Belgia 2-1 tersebut, Denmark sempat memimpin lewat gol cepat yang dicetak oleh Yussuf Poulsen di detik ke-99. Gol itu sementara ini menjadi gol tercepat dalam hajatan ini. Sekaligus menjadikan rekor gol tercepat kedua dalam sejarah kejuaraan Eropa.

Pemain keturunan Tanzania itu tidak merayakan golnya. Dia menunjuk ke langit menggunakan kedua tangannya sambil berdoa untuk kesembuhan sang rekan setim Eriksen.


Menit ke-10 simbol kemanusiaan

Namun, hal yang lebih membanggakan datang dari kedua tim yang bermain. Saat laga memasuki menit ke-10, kedua tim menghentikan permainan dan melakukan penghormatan dengan bertepuk tangan sebagai tribut dan dukungan kepada Eriksen.

Hal ini diikuti oleh seluruh orang yang ada di dalam stadion termasuk suporter, staf pelatih, dan ofisial pertandingan. Semua orang berdiri dan bertepuk tangan. Suporter juga melontarkan seruan sebagi dukungan untuk sang bintang itu. Beberapa diantaranya juga ada yang membentangkan poster bermakna persatuan.

Alasan dilakukannya penghormatan pada menit ke-10 karena nomor 10 adalah nomor punggung milik Eriksen di skuad Denmark.

Mantan playmaker Tottenham Hotspur itu bisa mendengar penghormatan yang menyentuh itu dari ranjang rumah sakitnya. Itu karena rumah sakit tempat Eriksen dirawat hanya berjarak 500 meter dari stadion.

Sebelumnya, menjelang pertandingan, kapten Denmark, Simon Kjaer, mengeluarkan pernyataan yang menyentuh hati. "Ini adalah hari yang sangat istimewa. Sepakbola bukanlah hal yang paling penting," tulis bek AC Milan itu di Twitter.

"Sebuah kejutan, itu akan menjadi bagian dari diriku. Bagian dari kita semua, selamanya! Satu-satunya hal yang penting dan benar-benar penting, adalah bahwa Christian baik-baik saja! Saya bangga karena kami bertindak sebagai sebuah tim dan kami berdiri bersama di masa-masa sulit ini. Saya tersentuh dan sangat berterima kasih atas semua dukungannya," tambah mantan pemain AS Roma itu.

"Hari ini, kami akan memasuki lapangan melawan Belgia dengan Christian di hati dan pikiran kami. Ini memberi kami kedamaian dalam pikiran kami, yang memungkinkan kami untuk fokus pada permainan. Kami akan bermain untuk Christian, dan seperti biasa untuk seluruh Denmark. Itu adalah motivasi terbesar bagi kita semua," ungkap Kjaer.


Selebrasi jari tangan 23 dan 24

Selain tepuk tangan meriah di menit ke-10, penghormatan kepada Eriksen juga ditunjukkan dengan selebrasi gol sejumlah pemain. Dimulai dengan Romelu Lukaku yang meneriakan "Chris, I love you" di kamera televisi, para pemain lain melakukannya dengan cara berbeda.

Di pertandingan di luar Eropa, Achraf Hakimi memunculkan isyarat jari tangan 24 saat membela Maroko melawan Burkina Faso di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Afrika. Ada lagi Son Heung-min menunjukkan isyarat jari tangan 23 saat membela Korea Selatan melawan Lebanon pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.

Nomor 24 dikenakan Eriksen di Inter dan 23 saat bersama Tottenham. Hakimi bermain bersama Eriksen di Inter. Sementara Heung-min menjadi salah satu rekan baik Eriksen saat di London Utara.


Selebrasi diam atau menolak selebrasi

Bukan hanya selebrasi ala Lukaku atau menunjukkan simbol jari. Para pemain juga ada yang memilih diam. Sebut saja Joel Pohjanpalo, yang menjadi pemain Finlandia pencetak gol kemenangan atas Denmark di hari ketika Eriksen terkapar.

Langkah yang kurang lebih sama dilakukan Kevin de Bruyne saat mencetak gol untuk Belgia melawan Denmark. Pemain Manchester City tersebut menunjukkan wajah datar. Dia juga memberi isyarat tangan agar suporter tidak merayakan gol yang baru saja dicetak.


Pemain Austria punya cara lain

Selebrasi gol untuk mendedikasikan kepada Eriksen juga dilakukan Austria saat mengalahkan Macedonia Utara. Stefan Lainer memutuskan mengambil jersey putih dari bench untuk ditunjukkan ke kamera. Di seragam latihan Austria itu terdapat tulisan "Eriksen tetap kuat". 

Lainer tidak pernah bermain bersama Eriksen di Ajax Amsterdam, Tottenham, atau Inter. Tapi, pemain Borussia Moenchengladbach itu merasa perlu bersimpati karena kejadian yang sama bisa menimpa siapa saja di lapangan, termasuk dirinya. Respek!

(diaz alvioriki/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network