Inggris Pusing! Aturan Karantina Bisa Bikin Final Euro 2020 Dipindah dari Wembley

"Karantina 10 hari di Inggris sedang dinego UEFA. Jika gagal, ada yang akan dapat durian runtuh. Di mana itu?"

Berita | 18 June 2021, 17:42
Inggris Pusing! Aturan Karantina Bisa Bikin Final Euro 2020 Dipindah dari Wembley

Libero.id - Final Euro 2020, yang rencananya digelar di Wenbley Stadium, London, berpotensi dipindah. Itu terkait aturan karantina 10 hari ketika tiba di Inggris. Jika negosiasi yang sedang dilakukan UEFA dengan pemerintah gagal, salah satu kota di Eropa Timur siap jadi alternatif.

Seperti dilaporkan Reuters, UEFA memiliki rencana darurat untuk menggantikan Wembley sebagai stadion tuan rumah final Euro 2020.

Atas banyaknya masukan dari negara peserta lain, penyelenggara turnamen telah bernegosiasi dengan Pemerintah Inggris untuk melonggarkan aturan itu. UEFA hanya meminta regulasi karantina tidak diberlakukan pada orang-orang asing yang memiliki tiket pertandingan Euro 2020, khususnya semifinal dan final.

"Selalu ada rencana darurat. Tapi, kami yakin pertandingan terakhir (final) akan digelar di London," kata UEFA dalam sebuah pernyataan, dilansir Reuters, pada Jumat (18/6/2021) siang WIB.

Wembley dijadwalkan menjadi tuan rumah final kompetisi pada 11 Juli 2021, serta kedua semifinal pada 6 dan 7 Juli 2021. Sementara surat kabar papan atas di Inggris, The Times, melaporkan bahwa Puskas Arena, Budapest, adalah tempat alternatif yang dipertimbangkan jika Wembley tidak dapat menerima pendukung asing.

Meski akan menjadi kejutan besar jika UEFA mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan memindahkan final besar pada tahap akhir seperti itu, Budapest dianggap sebagai kota yang paling masuk akal. Mereka menjadi tuan rumah empat pertandingan Euro 2020 dengan kapasitas stadion penuh, tanpa pembatasan, tanpa masker, dan tanpa jaga jarak.

Hungaria menerapkan aturan yang disebut sebagai "Kartu Vaksinasi". Maksudnya, tiket hanya dijual kepada penggemar Hungaria yang telah divaksinasi. Untuk pendukung asing tidak perlu karantina selama bisa menunjukkan hasil tes PCR negatif Covid-19 saat tiba di negara Eropa Timur itu.

Secara teknis, itu tidak akan sulit. Pasalnya, Ibu kota Hungaria itu juga menawarkan dirinya sebagai tempat darurat untuk sejumlah laga Liga Champions 2020/2021 ketika pembatasan perjalanan terkait Virus Corona menyebabkan beberapa pertandingan di Inggris, Spanyol, dan Jerman harus dipindah.

"Saat ini, penyelenggara Hungaria fokus menjadi tuan rumah empat pertandingan di Budapest. Tapi, MLSZ siap menjadi tuan rumah setiap acara sepakbola tingkat tinggi," kata juru bicara Asosiasi Sepak Bola Hungaria (MLSZ) kepada Reuters.

UEFA mengatakan, diskusi dengan pihak berwenang di London berpusat pada mengizinkan penggemar tim yang berpartisipasi untuk menghadiri pertandingan menggunakan pengujian ketat dan konsep "gelembung".

Itu berarti masa tinggal mereka di Inggris akan kurang dari 24 jam dan pergerakan mereka akan dibatasi untuk transportasi dan tempat yang disetujui.

Namun, UEFA juga memahami tekanan yang dihadapi Pemerintah Inggris. Mereka berharap diskusi akan mencapai "kesimpulan yang memuaskan" dan senang bahwa kapasitas di Wembley dijadwalkan naik setidaknya 50% untuk pertandingan fase knock-out.

Di bawah peraturan saat ini di Inggris, penggemar yang bepergian dari negara-negara dalam daftar kuning harus dikarantina selama 10 hari pada saat kedatangan, sehingga sulit bagi mereka untuk menonton di Wembley.

Di luar Inggris, Skotlandia, dan Wales, semua negara pesaing ada dalam daftar kuning, kecuali Turki yang masuk daftar merah. Orang dari zona merah harus karantina di tempat yang ditentukan pemerintah. Sementara dari zona kuning cukup isolasi mandiri di rumah atau hotel.

Pemerintah Inggris telah setuju untuk meningkatkan kapasitas di Wembley menjadi 50% untuk babak 16 besar dan seterusnya. Artinya, akan ada 40.000 penonton atau naik dari 22.500 orang selama fase grup.


Bebas karantina untuk pejabat UEFA dan tamu VIP

Selain penonton yang sedang diperjuangkan UEFA, Pemerintah Inggris juga telah mengizinkan ribuan pejabat UEFA dan tamu VIP datang ke Wembley tanpa perlu melakukan karantina. 

Kebijakan baru tersebut itu akan membebaskan sekitar 2.500 ofisial resmi UEFA dan FIFA, politisi, sponsor pertandingan, dan kru televisi pemegang hak siar untuk datang ke Inggris dengan bebas. 

Aturan itu menjadi bagian dari program penundaan empat minggu untuk pelonggaran akhir pembatasan sosial di Inggris, yang memungkinkan lebih banyak orang divaksinasi untuk memerangi Virus Corona varian Delta (India).

Ditanya bagaimana adilnya bagi VIP untuk memiliki seperangkat aturan yang berbeda dari masyarakat umum, Menteri Urusan Kepolisian dan Kriminal Inggris, Kit Malthouse, mengatakan dengan detail.

"Saya belum melihat detail dari proposal khusus itu. Salah satu hal yang kami coba lakukan adalah mengakomodasi Euro 2020 sebanyak mungkin. Dan, sementara banyak kekhawatiran seputar peraturan Virus Corona adalah tentang apakah satu situasi adil dibandingkan dengan situasi lain," kata Malthouse.

"Apa yang biasanya kami coba lakukan adalah membuat keputusan sulit tentang jalur virus, pada saat yang sama mencoba mengaktifkan operasi biasa dari acara yang sangat istimewa seperti Euro 2020. Tidak diragukan lagi bahwa kami akan profesional," tambah Malthouse.

"Ini adalah kompetisi hebat. Kami sangat beruntung memilikinya. Kami mencoba mewujudkannya dengan kepuasan sebanyak mungkin yang kami bisa dan itu akan diperhitungkan dalam keputusan atas kompetisi ini," ucap Malthouse.

The Times melaporkan DPR dan Kabinet Inggris khawatir bahwa jika tidak melonggarkan aturan, semifinal dan final akan dipindahkan ke Hungaria. Negara itu tidak memiliki batasan perbatasan untuk perjalanan di dalam zona Schengen mulai minggu depan dan akan menjadi tuan rumah pertandingan dengan stadion penuh.

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network