Bagaimana Peringkatnya? 10 Pemain Termahal di Kompetisi Indonesia

"Transfermarkt merilis nilai pasar 10 pemain Liga 1 2021/2022 berharga minimal Rp6 miliar. Siapa mereka? Ini daftarnya."

Feature | 19 June 2021, 22:32
Bagaimana Peringkatnya? 10 Pemain Termahal di Kompetisi Indonesia

Libero.id - Jual-beli pemain adalah hal yang jarang terjadi di kompetisi Indonesia sejak Bosman Rulling diadopsi. Biasanya, klub akan mengontrak pemain dengan status free agent. Jika masih terikat kontrak dengan klub lama, mereka akan meminjamnya.

Sejarah mencatat, transfer pemain paling mahal yang pernah dilakukan klub Liga Indonesia terjadi pada 1998 saat Widodo Cahyono Putro meninggalkan Petrokimia Putra Gresik untuk bergabung ke Persija Jakarta. Nominalnya Rp100 juta. Itu mengalahkan rekor 75 juta milik Eri Irianto saat hijrah ke Persebaya pada 1996. Juga dari Petrokimia.

Setelah itu, klub-klub Indonesia tidak pernah lagi menggunakan sistem transfer. Disamping faktor Bosman, semua tim di bawah naungan PSSI belum sepenuhnya paham arti profesionalisme dan bisnis sepakbola. Selain itu, uang juga menjadi masalah.

Karena itu, sangat jarang terjadi di sepakbola Indonesia ada pemain yang dibeli klub lain layaknya Cristiano Ronaldo yang ditebus Juventus dari Real Madrid dengan 100 juta euro (Rp1,7 triliun) pada 2018. Umumnya, klub akan menunggu pemain yang tidak terikat kontrak dengan tim lain sebelum mengajaknya bergabung (free transfer).

Meski faktanya berbeda dengan sepakbola di Eropa, bukan berarti Transfermarkt enggan merilis harga pasar pemain-pemain Liga Indonesia yang sebenarnya. Menurut situs asal Jerman itu, ada 10 pemain Liga 1 2021/2022 yang memiliki harga pasar minimal 350 ribu euro (Rp6 miliar). Harap diingat! Ini harga jual, bukan nilai kontrak!

Berikut ini peringkat 10 pemain dengan harga termahal tersebut:


6. Stefano Lilipaly (Rp6 miliar)

Klub: Bali United

Kebangsaan: Indonesia (naturalisasi)

Ada enam pemain yang memiliki harga jual 350 ribu euro atau setara Rp6 miliar. Stefano Jantje Lilipaly salah satunya. Lahir 10 Januari 1990, dia adalah pemain sepakbola profesional Indonesia yang bermain untuk Bali United. Lilipaly lebih banyak bermain sebagai gelandang serang. Tapi, dia juga bisa bermain di sayap.

Lahir di Belanda, Lilipaly mewakili negara kelahirannya di tingkat junior. Tapi, dia melakukan debut untuk tim nasional Indonesia pada 2013. Ayahnya orang Indonesia keturunan Maluku, sedangkan ibunya orang Belanda.


6. Jaime Xavier (Rp6 miliar)

Klub: Madura United

Kebangsaan: Brasil

Jaimerson da Silva Xavier pernah membawa Persija menjuarai Piala Presiden dan Liga 1 2018. Mantan pemain Portuguesa, Rio Verde, Grêmio Anápolis, Nacional da Madeira, Nacional Sao Paulo, Figueirense, Joinville, hingga Santa Cruz itu bergabung dengan Madura United pada 2019. Tentu saja setelah kontraknya di Jakarta berakhir.


6. Wander Luiz (Rp6 miliar)

Klub: Persib Bandung

Kebangsaan: Brasil

Wander Luiz Queiroz Dias datang ke Indonesia pada awal musim 2020 atau tepat sebelum kompetisi dihentikan karena pandemi Covid-19. Sebelumnya, dia merumput untuk Vitória da Conquista, Santa Rita, dan Vitória da Conquista di kampung halamnya Brasil.

Dari Amerika Selatan, Wander pergi ke Asia Tenggara. Dia bermukim di Vietnam untuk bermain di Long An, Quang Nam, XSKT Can Thom dan Becamex Binh Duong. Sekarang, Wander ada di Bandung.
 

6. Rohit Chand (Rp6 miliar)

Klub: Persija Jakarta

Kebangsaan: Nepal

Rohit Chand Thakuri adalah pemain sepakbola profesional Nepal yang bermain sebagai gelandang untuk Persija Jakarta dan tim nasional Nepal. Selama masa remajanya, Chand sempat dikaitkan dengan sejumlah klub Eropa seperti Arsenal, Tottenham Hotspur, dan Lille.

Rohit adalah Pemain Terbaik Liga 1 2018 sekaligus menjadi juara bersama Macan Kemayoran. Dia sudah membela Persija pada 2013-2015 dan 2017 hingga sekarang.


6. Aaron Evans (Rp6 miliar)

Klub: PS Sleman

Kebangsaan: Australia

Aaron Michael Evans merupakan produk dari Capital Football Academy dan ACT Academy of Sport. Pada 2011, dia pindah ke klub senior pertamanya, bermain dengan Canberra FC di ACT Premier League saat berusia 16 tahun. Lalu, menandatangani kontrak profesional pertamanya dengan klub Hongkong, Tai Po FC, pada 2014 dalam usia 19 tahun.

Keterlibatan pertama Evans dengan sepakbola Indonesia terjadi pada Piala Presiden 2017. Awalnya, dia hanya menjalani trial bersama Barito Putra di turnamen pramusim tersebut. Tapi, Evans tampil bagus sehingga dikontrak untuk Liga 1 2017. Dia masih membela Laskar Antasari di Liga 1 2018.

Dari Banjarmasin, Evans menyeberang ke Makassar untuk membela PSM pada Liga 1 2019. Selanjutnya, dia pindah ke PS Sleman pada 2020. Tapi, kompetisi dihentikan. Untuk Liga 1 2021/2022, dia kembali ke Stadion Maguwoharjo.


5. Willian Pacheco (Rp6,4 miliar)

Klub: Bali United

Kebangsaan: Brasil

Willian Silva Costa Pacheco termasuk pemain Bali United yang juara Liga 1 2019 setelah membela Persija pada 2016-2017. Sempat bermain di Malaysia pada 2018, mantan punggawa RSC Charleroi dan Rio Branco tersebut kembali ke Indonesia untum membantu Stefano Cugurra Teco di Pulau Dewata.


4. Marko Simic (Rp6,8 miliar)

Klub: Persija Jakarta

Kebangsaan: Kroasia

Pada 27 Desember 2017, Marko Simic menandatangani kontrak dengan Persija setelah tidak mencapai kesepakatan dengan Kelantan. Pada Piala Presiden 2018, dia mencetak dua gol dalam kemenangan 3-0 atas Bali United di final. Simic juga meraih gelar pemain terbaik dan menjadi pencetak gol terbanyak dengan 11 gol.

Kemudian, pada 28 Februari 2018, Simic mencetak hattrick dalam kemenangan 4-1 di Piala AFC atas Tampines Rovers. Lalu, pada 10 April 2018, masih dalam kompetisi yang sama, dia mencetak quattrick saat Persija mengklaim kemenangan 4-0 atas Johor Darul Ta'zim (JDT). Simic juga menjadi pemain pertama yang mencetak hattrick dua kali dan quattrick di Piala AFC 2018.

Pada 2018, Simic juga membawa Persija menjadi juara Liga 1. Dia juga memenangkan penghargaan Sepatu Emas setelah menyelesaikan musim 2019 sebagai pencetak gol terbanyak di Liga 1 dengan 28 gol.


3. Nick Kuipers (Rp7,3 miliar)

Klub: Persib Bandung

Kebangsaan: Belanda

Nick Anna Maria Francois Kuipers memulai karier sebagai defender di kampung halamannya bersama RKVVL. Kemudian, dia bergabung dengan tim muda MVV Maastricht dan dipromosikan ke tim utama untuk musim 2010/2011. Debutnya terjadi 13 Agustus 2010 melawan FC Volendam dalam hasil imbang 2-2 di Eerste Divisie.

Sempat bermain di Eredivisie untuk ADO Den Haag, Kuipers kemudian dipinjamkan ke FC Emmen. Lalu, di awal musim 2019, dia bergabung ke Liga 1 membela Maung Bandung.


2. Brwa Nouri (Rp7,7 miliar)

Klub: Bali United

Kebangsaan: Irak

Brwa Hekmat Nouri adalah pemain Irak dari etnis Kurdi. Dia lahir di Iran dari orang tua Kurdi yang mengungsi akibat perang. Lalu, bersama keluarganya, dia pindah ke Swedia sebagai penerima suaka.

Nouri memulai karier sepakbola di Vasalunds IF sebelum bergabung dengan AIK pada usia 13 tahun. Dia memenangkan final JSM dengan AIK dengan mencetak gol di final melawan Västra Frölunda.

Dia membuat debut tim utama AIK pada 7 Oktober 2005, melawan Falkenbergs FF di Superettan (kompetisi kasta tertinggi Swedia). Lalu, pada 2006, dia dipinjamkan ke Atvidabergs FF. Setelah kembali, dia dipinjamkan lagi ke Vasby United dan Gröndals IK.

Nouri bergabung dengan Bali United pada 2018. Pada 2019 dia membantu Serdadu Tridatu juara Liga 1. Dia dipuji karena gaya permainan bagus. Dia punya kemampuan yang kuat di lini tengah, mengontrol bola, menembak, dan passing.


1. Marc Klok (Rp8,1 miliar)

Klub: Persija Jakarta 

Kebangsaan: Indonesia (naturalisasi)

Marc Anthony Klok lahir di Amsterdam, 20 April 1993. Dia memulai kariernya di Utrecht setelah sempat membela AVV Zeeburgia. Pada 2013, Klok menandatangani kontrak dengan klub Skotlandia, Ross County. 

Tapi, setelah satu musim, dia bergabung dengan Cherno More Varna. Di sana, dia memenangkan satu Piala Bulgaria dan satu Piala Super Bulgaria. Setelah meninggalkan Cherno More di akhir musim 2015/2016, Klok bergabung dengan Oldham Athletic.

Klok datang ke Indonesia pada 2017 untuk membela PSM Makassar. Di sinilah dia tahu bahwa kakek buyutnya lahir dan besar di Indonesia. Kemudian, Klok mengajukan permohonan naturalisasi dan dikabulkan. Saat ini, dia membela Persija dan sempat dipanggil pelatnas timnas asuhan Shin Tae-yong.

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network