Bertemu Swiss di Euro 2020 Seperti Ajang Nostalgia Bagi Sergio Busquets

"Di Piala Dunia 2010 berstatus debutan. Sekarang, kapten tim. Tapi, kemampuannya masih sama."

Feature | 02 July 2021, 12:00
Bertemu Swiss di Euro 2020 Seperti Ajang Nostalgia Bagi Sergio Busquets

Libero.id - Masih ingat hasil pertandingan Spanyol melawan Swiss di Piala Dunia 2010? Saat itu, La Furia Roja dikalahkan The A-Team di pertandingan pembukaan, tapi mampu keluar sebagai juara. Dan, satu-satunya pemain yang tersisa dari duel di Durban, 16 Juni 2010, itu adalah Sergio Busquets.

Saat itu, Busquets berusia 21 tahun. Tapi, oleh Vicente del Bosque sudah diberikan kesempatan masuk starting line-up. Menjadi gelandang bertahan, pemain Barcelona itu bermitra dengan Xavi Hernandez dan Xabi Alonso. Sayang, mereka gugup saat itu. Meski mendominasi semua sektor lapangan, Spanyol harus menyerah 0-1.

Kekalahan di laga perdana seperti cambuk yang membuat para pemain bangkit di laga-laga berikutnya. Seperti yang sudah menjadi sejarah, La Furia Roja akhirnya tampil di final, mengalahkan Belanda, dan juara.

Kini, 10 tahun 16 hari berselang, Busquets kembali harus berhadapan dengan Swiss. Ini lawan yang berbeda dengan generasi maupun skuad yang tidak sama. Swiss juga tim yang beruntung. Pada babak 16 besar mereka mampu bangkit 3-3 setelah sempat tertinggal 1-3 dalam waktu 10 menit. 

Hasil itu membuat mereka percaya diri menghadapi Spanyol, meski statistik tidak bisa berbohong. Faktanya, Spanyol hanya kalah sekali dalam 22 pertemuan terkini. Satu-satunya kekalahan tersebut hadir di Afrika Selatan itu.

"Perempat final tergantung pada kami. Bukan saingan kami. Tidak masalah jika itu Prancis, Swiss, atau Ukraina. Kami di sini untuk menang. Jadi, kami harus menghadapi dan mengalahkan yang terbaik," kata Unai Simon, dilansir AFP.

Kiper Athletic Bilbao tersebut mengalami kehilangan konsentrasi yang memalukan. Dia gagal mencegah backpass Pedri saat melawan Kroasia yang berujung gol bunuh diri. Itu blunder fatal. Beruntung, rekan-rekannya mampu bangkit untuk membuat La Furia Roja berbalik unggul 5-3. 

"Itu adalah kesalahan kendali. Saya sudah melihatnya enam atau tujuh kali sekarang dan saya sedikit kesal tentang itu," ucap Simon. 

"Sebanarnya, matahari tidak mengganggu saya dan (bola) tidak memantul. Saya pikir saya mencoba mengeluarkan bola dari kaki saya dengan mengendalikannya, alih-alih menghentikannya. Ini kecelakaan di sepakbola dan sesuatu yang dapat diperbaiki," ujar Simon.

Jika melihat apa yang dilakukan Swiss melawan Prancis, Simon harus lebih waspada saat kembali menjaga mistar gawang La Furia Roja. Selain semangat, kehebatan para pemain sayap Swiss dalam melepaskan umpan silang bisa membuat Spanyol repot, meski Granit Xhaka akan absen karena akumulasi kartu kuning.

"Saya selalu mengatakan bahwa tim ini pantas mendapatkan lebih dari apa yang anda prediksi. Ada banyak pembicaraan tentang tim ini. Bahkan ada yang mengatakan bahwa kami arogan. Tapi, saya dapat menjamin bahwa kami menulis sejarah," kata Xhaka.

Pertandingan akan berlangsung di Saint Petersburg seperti yang direncanakan, meski pemerintah kota mengatakan ada peningkatan kasus positif maupun kematian akibat Virus Corona. Varian Delta yang datang dari India telah membuat kota terbesar kedua di Rusia setelah Moscow itu menjadi zona merah.

(muhammad alkautsar/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network