Seberapa Buruk Manchester United di Tangan Ole Gunnar Solskjaer?

"Pekerjaan rumah terbesar MU, mengubah peluang jadi gol."

Analisis | 25 January 2020, 09:35
Seberapa Buruk Manchester United di Tangan Ole Gunnar Solskjaer?

Libero.id - Kekalahan dari Burnley Rabu lalu membuat Manchester United mengalami situasi buruk dalam perjalanannya musim ini.

Penggemar Manchester United tidak perlu mengungkapkan kata-kata bahwa tim pujaan mereka dalam kondisi tidak menggembirakan. Gambaran ribuan orang yang meninggalkan Old Trafford lebih awal saat kekalahan 0-2 di kandang dari Burnley menjadi tanda yang sangat jelas.

Kekalahan itu merupakan yang kedua berturut-turut dari Manchester United di Liga Primer. Itu artinya yang pertama kali terjadi sejak April lalu dan berarti mereka hanya menang dua kali di semua kompetisi sejak pergantian tahun.

Pelatih Ole Gunnar Solskjaer mengakui kinerja mereka kurang menggembirakan. Pertanyaan menariknya adalah, sejak Ole melatih Manchester United menggantikan Jose Mourinho, seberapa bagus performa Setan Merah. Apakah ada tanda-tanda masa depan yang lebih menjanjikan.

United telah mengalami beberapa situasi sulit sejak Alex Ferguson pensiun pada 2013. Situasi itu terjadi pada era David Moyes, Louis van Gaal dan Jose Mourinho. Kemudian apakah ada tanda-tanda kemajuan di bawah Solskjaer?

Tidak ada yang dapat menyangkal dampak Solskjaer sejak dipilih sebagai caretaker.  Dia menghapus masa suram  di hari-hari terakhir Mourinho dengan catatan meraih 14 kemenangan dan dua kali seri dari 17 pertandingan, mencetak 39 gol dan hanya kebobolan 13. Artinya rasio kemenangan 82 persen.

Dia juga mengantar MU meraih 32 poin dari 12 pertandingan liga yang merupakan catatan terbaik manajer manapun dalam 12 pertandingan pertama di kompetisi.

Maka kemudian Old Trafford dipenuhi optimisme dan anggapan bahwa Ole adalah suksesor Sir Alex Ferguson yang tepat. Dia pun diserahi jabatan pelatih secara permanen pada 28 Maret.

Namun demikian, catatan sebagai pelatih permanen dan caretaker ternyata berbeda.

Dari 10 Maret tahun lalu hingga 23 Januari tahun ini, United telah memainkan 48 pertandingan, menang 18, seri 12 dan kalah 18. Itu artinya rasio kemenangan 37,5 persen. Mereka telah mencetak 62 gol dan kebobolan 58.

Di Liga Primer, United telah kehilangan lebih banyak pertandingan (12) daripada yang mereka menangkan (11) sejak Solskjaer menjabat secara permanen. Pada waktu itu, delapan tim telah mengambil poin lebih banyak dari United (42), sementara pemimpin liga Liverpool telah mengumpulkan hampir dua kali lipat (85) meskipun bermain tiga pertandingan lebih sedikit.

PASCA FERGIE TERBURUK DI MANCHESTER UNITED

Untuk sementara, United berada di urutan kelima Liga Primer dan hanya berjarak enam poin dari empat besar. Catatan itu belum bisa memberikan kenyamanan bagi pendukung.

Raihan 34 poin dari 24 pertandingan adalah yang terendah sejak 1989-1990 (25 poin), ketika mereka berakhir berada di urutan ke-13. Mereka memiliki enam poin lebih sedikit dengan jumlah pertandingan yang sama di bawah David Moyes pada 2013-14 dan Louis van Gaal di 2015-16.

Ini berarti Solskjaer memiliki rasio poin-per-game terburuk (1,64) daripada tiga manajer permanen lainnya di era pasca-Fergie, dengan Mourinho di 1,89, Van Gaal di 1,79 dan Moyes di 1,68.

Di semua kompetisi, Solskjaer mendapat 49,2 persen rasio kemenangan sebagai pelatih United, yang merupakan rasio terburuk sejak Dave Sexton (40,3) antara Agustus 1977 dan April 1981.

Secara permainan, United memiliki rata-rata 14,8 tembakan per pertandingan di liga, dengan expected goal 1,71 per pertandingan. Kedua angka itu lebih tinggi daripada di bawah Moyes, Van Gaal atau Mourinho. Secara permainan gaya Ole lebih menyerang.

Sayang, peluang itu sulit berbuah gol. Tingkat konversi tembakan menjadi gol mereka sebesar 10,8 persen adalah yang terendah sejak kepergian Ferguson, dan itu berarti mereka rata-rata 1,6 gol liga per pertandingan, dengan hanya Van Gaal yang lebih buruk (1,46).

Jumlah 36 gol United musim ini adalah keenam tertinggi, sementara tingkat konversi tembakan 10,1 persen menempatkan mereka pada peringkat ke-14.

Problem besar bagi United adalah menemukan goal getter. Ironisnya, mereka melepas Romelu Lukaku yang justru moncer di Inter Milan.

OLE BUTUH WAKTU

Dalam wawancara media, Ole Gunnar Solskjaer meminta waktu untuk memperbaiki MU karena menurutnya, Juergen Klopp saja membutuhkan waktu empat tahun untuk membawa Liverpool ke titik seperti sekarang ini.

Solskjaer pun meminta waktu lebih lama untuk membuktikan dia juga mampu membangun dan membangkitkan Setan Merah menyusul performa mereka yang kian buruk di Liga Inggris musim ini.

"Tentu Anda bisa melihat tim lain tampil bagus. Juergen (Klopp) menghabiskan empat tahun membangun timnya dan mereka sekarang bermain dengan bagus. Saya sudah katakan berkali-kali, tidak akan secepat itu untuk memperbaiki (tim)," kata Solskjaer dilansir AFP.

Pelatih asal Norwegia itu menjelaskan bahwa tak ada jalan yang instan untuk membangkitkan MU. Belanja pemain besar-besaran di bursa transfer nanti pun menurutnya tak serta merta dapat menyelesaikan masalah performa tim yang buruk.

"Bukan soal (merekrut) delapan atau 10 pemain masuk dalam satu bursa transfer. Kami sudah melewati satu bursa transfer yang layak di musim panas lalu karena Januari itu sulit. Tapi sekarang kami mencoba melakukan sesuatu," kata dia.

Solskjaer yang kini tengah menjadi sorotan menyusul performa MU yang buruk di musim ini pun mengklaim, bahwa manajemen MU masih akan mempertahankannya, di tengah desakan para penggemar yang menginginkannya segera dipecat.

"Memang banyak kritik dan Anda harus menerimanya. Anda harus kuat mental. Saya, klub, staf, punya mental yang sangat kuat dan kami harus mempertahankan apa yang diyakini benar. Saya dipercaya penuh oleh klub," katanya.

Manchester United menjalani periode sulit di Liga Primer InOleggris musim ini dengan hanya memenangkan sembilan dari 24 pertandingan.

Performa MU kian buruk saat mereka menelan dua kekalahan beruntun oleh Liverpool dan Burnley yang membuat mereka tertahan pada peringkat kelima, tertinggal enam poin dari Chelsea pada posisi keempat. Posisi mereka juga terancam oleh Tottenham Hotspur dan Woverhampton yang masing-masing menguntit pada  posisi keenam dan ketujuh.

Baca Berita yang lain di Google News




Hasil Pertandingan Manchester United


  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network