Super Unik! Kisah Schalke Juara Bundesliga Selama 4 Menit 38 Detik

"Ini terjadi di pekan terakhir musim 2000/2001 di markas lama, Parkstadion. Mendebarkan!"

Feature | 17 July 2021, 04:13
Super Unik! Kisah Schalke Juara Bundesliga Selama 4 Menit 38 Detik

Libero.id - Masih ingat Manchester United (MU) yang menanti kemenangan dramatis Manchester City atas Queens Park Ranger (QPR) di Liga Premier 2011/2012? Sebelas tahun sebelumnya, kekecewaan yang sama juga dirasakan suporter Schalke 04 di Bundesliga.

Musim lalu, Schalke 04 dipaksa turun kasta ke Bundesliga 2 setelah promosi pada 1990/1991. Degradasi yang mencoreng reputasi Die Koenigsblauen sebagai salah satu klub besar Jerman.

Di masa lalu, Schalke adalah klub yang sempat menjadi langganan papan atas, bersaing untuk gelar juara Bundesliga, dan menjadikan kompetisi Eropa sebagai rutinitas setiap musim. Salah satu contoh yang tidak mungkin dilupakan terjadi pada Bundesliga 2000/2001. Itu laga terakhir Schalke di Parkstadion sebelum pindah ke rumah baru Veltins-Arena. Itu juga salah satu yang paling dramatis dalam sejarah sepakbola Jerman.

Pada 19 Mei 2001, Schalke menjalani pertandingan terakhir melawan Unterhaching. Mereka sedang berlomba dengan Bayern Muenchen untuk menjadi juara. Pada saat bersamaan FC Hollywood menghadapi Hamburg SV. Kedua pertandingan penentuan itu dimulai pukul 15.25. 

Babak pertama yang gila berakhir. Lawan Unterhaching, Schalke unggul 2-0 setelah 27 menit. Tapi, kedudukan kembali menjadi 2-2. Kemudian, papan skor stadion menunjukkan pertandingan di Hamburg berakhir 0-0 di babak pertama. Dengan skor itu Bayern tetap unggul 3 poin dari Schalke.

Pada menit 73, Parkstadion hening ketika Unterhaching berbalik 3-2. Ketika gelar seakan hilang, Joerg Boehme membuat skor 3-3 lewat tendangan bebas mematikan. Delapan puluh detik kemudian, dia kembali mencetak gol. Mereka unggul 4-3 sebelum berubah menjadi 5-3 di menit 90. Dan, ketika waktu menunjukkan pukul 17.16, pertandingan selesai.  

Hasil itu membuat semua orang di stadion gembira, terutama setelah mengarahkan fokus ke Hamburg. Di sana, Bayern tertinggal 0-1. Dengan hasil itu, poin kedua klub sama. Schalke berhak juara dengan keunggulan selisih gol. 

Meski kick-off digelar di waktu yang sama, additional time dan kejadian selama pertandingan membuat pertandingan tidak bisa selesai di menit yang sama. Dan, setelah menunggu 4 menit 38 detik, kekecewaan tergambar di wajah para pendukung Schalke yang masih bertahan di stadion.  

Penyebabnya, Patrick Andersson membobol gawang Hamburg untuk membuat kedudukan menjadi 1-1. Itu terjadi di menit 94! Artinya, Schalke gagal dan Bayern  juara!

Kejadian itu direspons dengan tangisan. Banyak pendukung Schalke yang lemas, tidak bisa berkata-kata, dan dengan raut wajah sedih. Keheningan segera menyelimuti stadion setelah menyadari bahwa mentalitas Bavaria membawa Bayern menjuarai Bundesliga dengan waktu yang yang hanya tersisa beberapa detik.

Jika di lapangan para penggemar berduka, di ruang ganti para pemain melampiaskan kekecewaan dengan menghancurkan barang-barang yang ada di sana. "Bangku, pintu, televisi, tidak ada yang tersisa. Untungnya tidak ada yang mengirimi kami tagihan," kata bek Schalke, Marco van Hoogdalem, beberapa tahun kemudian, dilansir BBC Sports.

Pernyataan Van Hoogdalem disetujui Youri Mulder. "Kadang-kadang pengendara sepeda tertawa ketika melaju menuruni jalan terjal karena mereka sangat gugup dan tidak bisa mengontrol emosinya. Itulah yang kami rasakan saat itu," ucap Mulder tertawa.

Kekecewaan, kesedihan, dan tangisan Schalke 04 cukup beralasan. Pasalnya, itu adalah gelar terdekat mereka. Schalke terakhir kali dinobatkan sebagai juara liga di Jerman pada 1958, atau sebelum pembentukan Bundesliga pada 1963.

Dalam situasi seperti itu, Huub Stevens, yang saat itu melatih Schalke, segera meminta semua pemain pulang dan menenangkan diri. Pasalnya, mereka masih akan bertanding di final DFB-Pokal melawan Union Berlin. Hasilnya, mereka unggul 2-0 lewat dua gol Boehme.

Sayang, setelah musim yang mendebarkan itu, Schalke tetap tidak bisa menjuarai Bundesliga. Pada 2006/2007, Schalke kembali menjadi runner-up dengan cara yang tak kalah dramatis. Tidak dikalahkan Bayern lagi, melainkan VfB Stuttgart. Lagi-lagi, Schalke tertinggal 2 poin. Sial!

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network