Bagaimana Peluangnya? Lalu Muhammad Zohri di Lari 100 Meter Putra

"Dia terjun di nomor paling bergengsi di atletik. Meski berat, tidak ada yang tak mungkin di trek."

Analisis | 29 July 2021, 06:21
Bagaimana Peluangnya? Lalu Muhammad Zohri di Lari 100 Meter Putra

Libero.id - Indonesia akan menampilkan dua sprinter di Olimpiade 2020 Tokyo pada Jumat (30/7/2021). Lalu Muhammad Zohri turun di nomor 100 meter putra dan Alvin Tehupeiory di nomor 100 meter putri. Bagaimana peluang mereka, khususnya Zohri?

Zohri mulai mencuri perhatian publik pada 2018. Saat itu, atlet asal Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut tampil mengejutkan pada Kejuaraan Dunia Atletik Junior 2018 di Tampere, Finlandia. Dia menjadi sprinter pertama Indonesia yang meraih medali emas di nomor paling bergengsi di atletik (100 meter).

Saat itu, dia bersaing dengan tujuh sprinter junior terbaik dunia lainnya. Zohri finish terdepan dengan catatan waktu 10,18 detik. Dia mengalahkan sprinter Amerika Serikat (AS), Anthony Schwartz dan Eric Harrison, yang sama-sama mencatatkan waktu 10,22 detik.

Sayang, performa Zohri sempat menurun saat bertanding di Kejuaraan Atletik Dunia IAAF 2019 di Doha, Qatar, 27 September 2019. Saat itu, dia hanya menempati urutan keenam dengan 10,36 detik. Dia gagal memenuhi ambisinya untuk mempertajam rekor personal hingga menembus 9 detik.

Hasil itu cukup dimengerti mengingat minimnya pengalaman Zohri ajang internasional, yang diikuti pelari-pelari elite dunia seperti Christian Coleman, Justin Gatlin, atau Abdul Hakim Sani Brown.


Meski berat, peluang di Tokyo belum tertutup

Jadi, bagaimana peluang Zohri di Olimpiade 2020? Tentu saja, tidak akan mudah. Hal itu bisa dilihat dari performa Zohri dalam test event Olimpiade di Olympic Stadium Tokyo, pada Mei 2021 lalu. Tanpa turnamen internasional yang diikuti sepanjang tahun 2020, Zohri hanya mampu menembus putaran final lari setelah mencatatkan 10,34 detik di kualifikasi.

Di final, dia gagal bersaing dengan pelari lainnya. Pemuda berusia 21 tahun ini hanya menorehkan 10,45 detik untuk menempati peringkat ketujuh dari tujuh peserta. Catatan waktunya terpaut 0,21 detik dari Gatlin, yang meraih podium pertama dengan 10,24 detik.

"Harapan saya semoga masyarakat Indonesia tetap mendukung saya dan tetap mendoakan saya. Semoga pada Olimpiade saya bisa memberikan yang terbaik bagi Indonesia, dan semoga bisa tampil maksimal bagi Indonesia," ujar Zohri, dilansir Antaranews.

Zohri tetap yakin bahwa dirinya siap tempur terlepas dari beberapa kendala yang dialami selama menjalani masa pelatnas di tengah pandemi Covid-19 yang melanda. "Saya memang sering sulit konsentrasi kalau sedang bertanding. Saya mudah terganggu suara-suara. Tapi, saya coba melatih diri agar bisa fokus," tambah Zohri.


Bertabur sprinter kelas dunia

Tampil di nomor paling elite di atletik, Zohri menghadapi lawan-lawan dengan status atlet kelas dunia. Meski Usain Bolt sudah tidak tampil lagi, bukan berarti Jamaika misalnya, tidak memiliki sprinter top Mereka punya Yohan Blake, Oblique Seville, dan Tyquendo Tracey.

Kemudian, AS memiliki nama-nama populer seperti Ronnie Baker, Trayvon Bromell, dan Fred Kerley. Lalu, Britania Raya mengandalkan Zharnel Hughes, Reece Prescod, dan Chijindu Ujah. Sementara tuan rumah Jepang memiliki Yuki Koike, Shuhei Tada, dan Ryota Yamagata.

Lima tahun lalu di Rio de Janeiro, lari 100 meter dimenangkan Bolt. Legenda Jamaika itu mencatatkan 9,81 detik. Dia mengalahkan Gatlin (AS) dengan 9,89 detik dan Andre de Grasse (Kanada) dengan 9,91 detik.

Untuk tahun ini, Bolt dan Gatlin tidak tampil. Tapi, De Grasse masih akan menjadi andalan Kanada untuk mendulang emas. Begitu pula Bromell yang saat itu mencatatkan 10,06 detik dan Akani Simbine (9,94 detik) dari Afrika Selatan akan tetap tampil di Tokyo.

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network