Kisah Rogelio Funes Mori, dari Reality Show TV jadi Bintang Piala Emas CONCACAF

"Main bola karena ikut acara televisi, kini benar-benar jadi pemain hebat di Meksiko."

Feature | 29 July 2021, 21:00
Kisah Rogelio Funes Mori, dari Reality Show TV jadi Bintang Piala Emas CONCACAF

Libero.id - Seseorang bisa saja merajut masa depan sesuai kehendaknya. Tapi, nyatanya takdir hidup tetaplah sebuah misteri. Hal tersebut bukanlah tahayul. Buktinya, terdapat kisah sukses pesepakbola asal Meksiko yang dulunya adalah bintang reality show televisi.

Rogelio adalah saudara kembar mantan bitang Everton, Ramiro Funes Mori. Bedanya, Ramiro memutiuskan membela Argentina di level internasional. Sementara Rogelio memilih Meksiko.

Pasangan ini merupakan keturunan dari Miguel Ruperto Funes, yang pernah bermain untuk beberapa klub semiprofesional di Mendoza, Argentina, pada 1980-an. Mereka dibesarkan di kota itu sampai usia 10 tahun. Ketika krisis ekonomi tiba, orang tua mereka pindah ke Arlington, Texas, Amerika Serikat (AS).

Dalam sepucuk surat yang dikirim pada 2008 kepada majalah sepakbola Argentina, El Grafico, ibunya mengenang: "Kondisi yang dipaksakan oleh suami saya adalah mereka tidak berhenti belajar sepak bola, atau, sebagaimana mereka menyebutnya di AS, sepakbola".

Funes Mori (Rogelio) telah mengalami banyak lika-liku dalam karier sepakbolanya. Dia melakukan debut internasional pada usia 30, bulan lalu. Dia memasuki titik manis kariernya. Karier yang membawanya ke jalur yang aneh dan berliku. Tapi, sekarang telah menemukan kesuksesan saat negara barunya bertarung memperebutkan Piala Emas CONCACAF 2021 di AS.

Di AS, melalui acara TV reality show yang sekarang sudah mulai punah, si kembar mendapatkan pekerjaan pertama mereka. Setelah membintangi tingkat sekolah, Rogelio dan Ramiro mengajukan diri untuk "Sueno MLS" edisi 2008. Itu sebuah pertunjukan yang memberi kesempatan kepada anak muda, sebuah hal yang biasanya diselenggarakan di Amerika Latin, sebuah kesempatan untuk memenangkan kontrak profesional di  MLS.

Rogelio merupakan seorang striker. Meski kurus; secara teknis dia mampu melawan persaingan dari 2.000 remaja laki-laki lainnya dan mendapatkan kesempatan bersama FC Dallas. 

"Ini adalah kehormatan besar bagi saya, dan sesuatu yang selalu saya impikan. FC Dallas adalah tim dengan pemain kelas dunia. Saya tidak sabar untuk belajar dari mereka dan terus berkembang," kata Rogelio, saat itu.

Tidak hanya dia masuk, Rogelio juga membawa saudara kembar bersamanya. Tapi, impian dua kembar tersebut di AS tidak bertahan lama. Rogelio tidak ditawari kesepakatan yang telah dijanjikan kepada pemenang Sueno MLS. Dan, pada 2009, setelah percobaan di Chelsea tidak membuahkan hasil, River Plate kemudian mencoba untuk merekomendasikan si kembar untuk bermain di Argentina.

Dampak Rogelio di tim utama langsung terasa dan dia dikaitkan dengan kontrak barunya ke Manchester City, Manchester United, Juventus, dan Atletico Madrid. Tapi, perpindahan tidak terwujud pada saat itu, dan Rogelio bertahan saat River terdegradasi untuk pertama kalinya. Di sana, dia bermain bersama David Trezeguet dan membantu River kembali ke kasta tertinggi.

Semusim kemudian, Benfica melakukan pendekatan yang menentukan untuk penyerang berjuluk 'Si Yankee' itu. Pada saat itu, jalan Rogelio dan Ramiro menyimpang untuk pertama kalinya. Ramiro bertahan di River dan kemudian memenangkan  Copa Sudamericana dan Copa Libertadores pada 2014 serta 2015.

Sementara Rogelio berjuang di Eropa. Saat Rogelio dibuang oleh Benfica pada 2015, Ramiro mendapatkan caps internasional pertamanya dengan Argentina. Dia juga pindah ke Everton.

Meski musim pertamanya terbilang cukup layak, tugas Ramiro di Merseyside terganggu oleh cedera. Sementara Rogelio dibawa ke rumah barunya dalam kondisi yang sangat lemah. Dia kemudian mendaftar kembali ke Meksiko bersama Monterrey dan karier barunya dimulai kembali di sana.

Sebelas laga yang dia lakoni di Torneo Apertura pertamanya sukses menempatkan dia finish di urutan keempat di klasemen sebagai pencetak gol terbanyak bersama Andre-Pierre Gignac, yang baru saja menandatangani kontrak dengan rival Monterrey, Tigres-UANL.

Trofi membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat diraihnya. Tapi, akhirnya Funes Mori memenangkan yang pertama bersama Monterrey di Copa MX Apertura pada 2017. Tapi, tahun itu diwarnai oleh kekalahan dramatis di final Liga MX dari Tigres.

Keberhasilan liga akhirnya tiba pada 2019, di bawah kepelatihan Diego Alonso. Di tahun kejayaannya tersebut, Monterrey memenangkan Liga Champions CONCACAF pertama, membalas dendam atas Tigres di final, kemudian sukses mengamankan trofi di Liga MX, mengalahkan Club America melalui adu penalti dengan Funes Mori mencetak gol dalam penaltinya. Lalu, di Piala Dunia Antarklub, Funes Mori berhasil mencetak satu gol dalam kekalahan semifinal dari Liverpool.

Copa MX lainnya diikuti pada 2020 dan pada April 2021 Funes Mori mencetak gol ke-122 di Monterrey untuk menjadi pencetak gol terbanyak klub sepanjang masa klub. Dengan 34 assist, dia rata-rata menyumbang gol setiap 122 menit dalam enam musim.

Meski dengan rekor yang luar biasa di Meksiko, Rogelio tidak ditawari kesempatan untuk tampil dengan seragam Argentina  bersama Ramiro. Kemudian, pada 2021, dia memilih untuk mengambil kewarganegaraan Meksiko atas perintah pelatih Meksiko asal Argentina, Tata Martino. Dengan Raul Jimenez masih belum fit dan Javier Hernandez terkenal larangan bermain karena alasan disiplin, Funes Mori tampil bagus di Piala Emas CONCACAF.

Funes Mori adalah orang Argentina yang dinaturalisasi, sehingga dapat berlaga mengenakan kaus hijau Meksiko. Tapi, reaksi terhadap inklusinya belum sepenuhnya positif. Mantan pemain depan Meksiko, Luis Hernandez, sangat jelas mengatakan kritiknya di Twitter bahwa dia lebih suka Henry Martin kelahiran Meksiko daripada "orang asing".

Ada pula pelatih legendaris Brasil-Meksiko, Tuca Ferrretti. "Tim nasional suatu negara harus terdiri dari orang-orang yang lahir di sana, di negaranya," kata Ferrretti, dilansir ESPN.

Tapi, semua kritik mentah saat ini. Meksiko akan melawan Kanada di semifinal. Laga berlangsung di Texas, JUmat (30/7/2021) pagi WIB. Itu adalah tempat perjalanan liar Funes Mori dimulai. Jika dia menangkan pertandingan itu, dan El Tri akan menghadapi tuan rumah AS atau Qatar untuk memperebutkan mahkota juara Amerika Utara, Tengah, dan Karibia.

(muhammad alkautsar/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network