Kisah James Weir dan 60 Detik Kariernya di Manchester United

"Jika anda penggemar MU sejati, anda pasti kenal dan ingat pemain yang satu ini!"

Feature | 30 July 2021, 16:15
Kisah James Weir dan 60 Detik Kariernya di Manchester United

Libero.id - James Weir saat ini bermain di Hungaria bersama MTK Budapest. Tapi, gelandang kelahiran Preston, 4 Agustus 1995, itu sempat membuat pendukung Manchester United geleng-geleng kepala. Dia hanya diberi kesempatan tampil 60 detik oleh Louis van Gaal. Setelah itu, dibuang!

Pada 28 Februari 2016, MU mengalahkan Arsenal 3-2 di Liga Premier. Di penghujung pertandingan, seorang pemain muda teman Marcus Rashford di akademi Setan Merah mendapatkan kesempatan bermain. Weir masuk di injury time menggantikan Ander Herrera hanya untuk "killing time".

Entah itu sebuah kebanggaan atau penghinaan, faktanya Weir tidak pernah mendapatkan kesempatan bermain lagi setelah itu. Dia memang sempat masuk susunan pemain di pertandingan. Tapi, dia hanya menjadi penghangat bangku cadangan tanpa pernah merumput lagi.

Setelah lama berlalu, Weir muncul Hungaria. Dia menandatangi kontrak dengan MTK setelah menghabiskan satu tahun dengan klub Slovakia yang kurang dikenal, Pohronie.

"Akan menyenangkan bermain lebih lama di tim utama. Tapi, berada di MU adalah waktu yang luar biasa dalam hidup saya. Saya dapat memberi tahu anak-anak dan cucu-cucu saya bahwa saya bermain untuk MU di Liga Premier, meski saya tidak benar-benar berlaga satu menit pun!" ujar Weir, dilansir Planet Football.

Sebagai jebolan MU, karier Weir di level junior tidak main-main. Dia dibesarkan di Preston dan menandatangani kontrak dengan klub kota kelahirannya saat berusia 10 tahun. Tiga tahun kemudian, dia bergabung dengan MU setelah membuat tim pelatih terkesan selama dua pertandingan tim akademi MU melawan Preston North End Junior.

Weir kemudian pindah tempat tinggal ke wilayah menegah kebawah di pinggiran Manchester, Sale. Dia menamatkan pendidikannya di SMA Ashton-on-Mersey, yang alumnusnya termasuk Rashford, Gerard Pique, Paul Pogba, dan Jesse Lingard. Ada juga Tom Lawrence (Derby County) dan Paddy McNair (Middlesbrough).

"Ayah mendorong saya untuk tinggal di asrama. Tapi, itu mungkin agar dia bisa menghemat bensin, daripada mengantar saya dari Preston setiap hari. Sulit untuk meninggalkan rumah di usia yang sangat muda. Tapi, itu adalah hal terbaik bagi saya. Saya memang merindukan keluarga saya. Tapi, saya baik-baik saja begitu saya menjalani rutinitas," ungkap Weir.

"Marcus beberapa tahun lebih muda dari saya. Jadi dia datang untuk tinggal di asrama kami beberapa saat kemudian. Kami dulu bermain (game) FIFA bersama. Dia hanya anak yang baik dan normal dari Manchester. Kita semua tahu dia yang terbaik di generasinya. Dia selalu ditakdirkan untuk mencapai ketinggian yang cukup bagus," tambah Weir.

Saat di akademi, Weir menjadi kapten tim di berbagai kelompok umur. Dia juga mendapatkan panggilan membela Inggris U-16 dan U-18. Dia berlatih dengan tim utama MU dibawah David Moyes dan berlanjut ke Van Gaal.

"Van Gaal lebih banyak fokus tentang taktik dan anda harus benar-benar berkonsentrasi. Dia memang keras. Tapi, dia selalu memberitahumu hal-hal dengan jujur. Dia jujur, yang menurut saya lebih disukai sebagian besar pemain karena anda terkadang memiliki pelatih yang tidak mengatakan yang sebenarnya," ungkap Weir. 

Penantian Weir tiba setelah dimasukkan dalam skuad MU melawan Newcastle United di St James' Park pada 12 Januari 2016. Tapi, dia tidak bermain dan hanya duduk di bench. Tapi, itu dicatat sebagai kesempatan perdana Weir berada di laga resmi Liga Premier.

"Saya sebenarnya bermain di tim cadangan malam sebelumnya dan diganti setelah 75 menit, yang menurut saya aneh karena saya bermain cukup baik. Saya tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Tapi, kemudian Warren Joyce (pelatih tim cadangan) menyuruh saya pergi dan mandi karena ada mobil yang menunggu untuk membawa saya ke Newcastle," kata Weir.

"Ternyata, saya hanya dipanggil ke tim utama karena beberapa pemain sedang cedera. Tapi, itu adalah pengalaman yang luar biasa," ucap Weir.

Setelah menunggu, Weir akhirnya diberi kesempatan saat melawan Arsenal beberapa pekan kemudian. "Biasanya, anda mulai melakukan pemanasan setelah 25 menit atau berlari kecil untuk mendapatkan perhatian pelatih. Tapi, berbeda dengan Van Gaal," jelas Weir.

"Kamu harus menunggu sampai dia menyuruhmu untuk melakukan pemanasan, yang berarti dia kemungkinan akan mengirimmu ke lapangan. Setelah sekitar 75 atau 80 menit dia menyuruh saya untuk melakukan pemanasan dan kemudian seseorang berteriak di pinggir lapangan kepada saya untuk kembali ke area teknis," ungkap Weir.

"Orang tua saya ada di sana. Tapi, semuanya berlangsung sangat cepat. Adrenalin membuat saya bersemangat dan saya tidak dapat mengingat banyak tentang hal itu, selain berdiri bersama Timothy Fosu-Mensah dan Paddy McNair di peluit akhir, mencoba mengambil semuanya di dalam," lanjut Weir.

Weir sebenarnya ditawari kontrak dua tahun pada musim panas 2016, setelah Jose Mourinho menggantikan Van Gaal di Old Trafford, dengan gagasan bahwa dia akan dipinjamkan.

Namun, Weir menolak. Lalu, dia menandatangani kontrak dua tahun dengan Hull City, yang telah menunjuk mantan asisten pelatih MU, Mike Phelan, sebagai pelatih sementara setelah kepergian Steve Bruce. "Terkadang, anda bisa tersesat dalam sistem pinjaman. Apalagi, MU baru saja mengontrak Paul Pogba, sementara Morgan Schneiderlin dan Bastian Schweinsteiger sudah ada di sana," kata Weir.

"Saat itu, saya berusia 21 tahun dan telah memainkan kurang dari satu menit di sepakbola tim utama. Saya pikir itu akan menjadi ide yang baik untuk bergabung dengan Hull secara permanen karena mereka baru saja dipromosikan kembali ke Liga Premier," ungkap Weir.

Sayang, masa jabatan Phelan tidak bertahan lama. Dia digantikan Marcos Silva pada Januari 2017 segalanya kembali berubah dengan sangat cepat. Weir tidak lagi masuk rencana Silva sehingga memutuskan pindah ke Wigan Athletic dengan status pinjaman. Klub itu dikelola Warren Joyce, mantan pelatihnya di akademi MU.

Setelah semusim, Weir kembali ke Hull, yang memiliki pelatih baru lagi. Kali ini Leonid Slutsky dari Rusia. Weir akhirnya melakukan debut liga untuk The Tigers pada hari pembukaan musim 2017/2018, saat bermain imbang 1-1 dengan Aston Villa.

Sayang, Weir mengalami cedera lutut serius saat bermain untuk tim cadangan sebelum ahirnya dibebas tugaskan pada akhir musim 2018/202019. "Saya benar-benar tidak beruntung dan tidak mendapatkan kesempatan untuk membuktikan diri di Hull. Saya hampir berusia 24 tahun ketika saya pergi. Tapi, saya telah memainkan sesuatu seperti 16 pertandingan tim utama dalam karier saya," kata Weir.

Setelah meninggalkan Hull dan membela Bolton Wanderers; pada Januari 2020, Weir memutuskan meninggalkan Inggris. Dia menjalani trial di klub Republik Ceko, Slovan Liberec. Tapi, dia justru menandatangani kontrak dengan klub Slovakia, Pohronie, yang berbasis di kota kecil Ziar nad Hronom.

Namun, pandemi segera melanda, dan dia meninggalkan Slovakia ke Manchester dengan salah satu penerbangan terakhir dari Bratislava sebelum lockdown pertama diterapkan. Dia kembali pada Mei 2020 dan melakukan debut liga pada bulan berikutnya. Dengan cepat, dia menjadi favorit penggemar.

"Ziar nad Hronom bukanlah tempat terbaik untuk tinggal dan hampir tidak ada orang yang berbicara Bahasa Inggris. Ada beberapa pemuda dari Afrika dalam skuad yang berbicara Bahasa Inggris. Jadi, kami biasa bertemu dan bermain kartu di kedai kopi lokal. Saya menikmatinya di sana. Tapi, saya melihat Slovakia sebagai batu loncatan," beber Weir.

Kesepakatan untuk bergabung dengan MTK Budapest dicapai awal tahun ini, dan dia pindah ke ibukota Hungaria pada Mei 2021. "Hungaria adalah pilihan yang baik karena saya tahu standar liga lebih baik. MTK adalah klub yang bagus dan Budapest adalah kota yang lebih baik untuk ditinggali," kata Weir.

"Orang-orang di klub sangat baik dan lebih banyak orang di sini berbicara Bahasa Inggris. Mudah-mudahan, ketika segalanya menjadi lebih mudah, Annabelle (istri Weir yang tinggal di Inggris) bisa datang setiap beberapa minggu," tambah gelandang berpostur 177 cm itu.

Weir menegaskan dia tidak menyesal meninggalkan MU dan beradaptasi dengan baik di MTK. Di klub itu, rekan satu timnya menjulukinya "Scholes" karena asal Weir yang dari inggris dan lulusan MU. 

"Saya tidak yakin apakah itu ada hubungannya dengan penampilan atau keterampilan. Tapi, mudah-mudahan keduanya! Jika saya bisa kembali ke waktu saya di MU, saya akan lebih tegas dan percaya diri. Bermain untuk tim utama adalah hal yang luar biasa, meski hanya sebentar," pungkas Weir.

(muhammad alkautsar/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




Hasil Pertandingan Manchester United


  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network