Total umpan Celtic sebanyak 166 dibandingkan Barcelona sebanyak 955.
Malam itu menjadi mimpi buruk bagi Lionel Messi dkk. Mereka mengakhiri laga dengan muka tertunduk. Itu adalah malam yang bakal sulit dilupakan bagi Barcelona, klub yang menjadi raja dunia saat itu.
Saat itu adalah 7 November 2012. Barcelona memiliki bintang besar seperti Xavi, Andres Iniesta, Messi dan Gerard Pique. Mereka bertarung melawan Glasgow Celtic di penyisihan grup Liga Champions.
Hebatnya, Celtic bisa memenangkan pertarungan dengan hanya menguasai bola sebanyak 11 persen. 89 persen sisanya dikuasai Barcelona.
Dari data yang dikulik Libero.id, malam itu Xavi mencatat statistik 166 umpan, 7 kali lipat lebih banyak dari Kris Commons, pencatat umpan tertinggi di Celtic sebanyak 22 kali.
Sebelum laga itu, Barcelona hanya kalah 1 kali dari 21 laga Liga Champions terakhir.
Total umpan Celtic sebanyak 166 dibandingkan Barcelona sebanyak 955. Itu membuat banyak orang bingung bagaimana Celtic bisa mencetak dua gol lewat lewat Victor Wanyama dan Tony Watt.
Satu-satunya gol Barcelona dicetak oleh Messi di menit ke-90. Sepanjang pertandingan Barcelona membukukan 25 tembakan, 14 mengenai target. Selain dua pencetak gol, pahlawan Celtic malam itu adalah kiper Fraser Forster yang berkali-kali melakukan penyelamatan gemilang.
Malam itu menjadi pesta besar yang tak bakal dilupakan publik Celtic Park.
Celtic Football Club, yang umumnya dikenal sebagai Glasgow Celtic atau cukup disebut Celtic, merupakan salah satu institusi sepak bola Skotlandia yang paling prestisius dan sukses. Didirikan pada tahun 1887 di kawasan timur Glasgow oleh Brother Walfrid, seorang Bruder Marist asal Irlandia, klub ini dibentuk dengan tujuan amal untuk mengurangi kemiskinan di kalangan imigran Irlandia di kota tersebut.
Celtic menjalani pertandingan kandangnya di Celtic Park, yang dengan penuh kasih dikenal sebagai "Paradise" di kalangan pendukungnya. Dengan kapasitas hampir 60.000 penonton, stadion ini termasuk salah satu stadion sepak bola terbesar di Skotlandia dan menciptakan atmosfer yang mengintimidasi bagi tim tamu dengan basis pendukung yang begitu bersemangat.
Klub ini langsung dikenali dari jersey bergaris-garis hijau dan putih yang ikonik, yang telah menjadi identitas Celtic sepanjang sejarahnya. Warna-warna ini mencerminkan warisan Irlandia klub, yang tetap menjadi inti dari karakter dan budaya pendukungnya.
Sepanjang sejarahnya yang gemilang, Celtic telah mengumpulkan koleksi kehormatan domestik yang mengesankan, termasuk banyak gelar liga Skotlandia, Piala Skotlandia, dan Piala Liga Skotlandia. Pencapaian terbesar klub datang pada tahun 1967 ketika Celtic menjadi tim Britania pertama yang memenangkan Piala Eropa (sekarang dikenal sebagai UEFA Champions League). Di bawah manajemen Jock Stein, tim yang seluruhnya terdiri dari pemain yang lahir dalam radius 30 mil dari Glasgow ini mengalahkan Inter Milan di Lisbon untuk merebut penghargaan sepak bola Eropa yang paling bergengsi. Tim legendaris ini dikenal sebagai "Lisbon Lions."
Celtic berbagi persaingan sengit dengan Glasgow Rangers, yang secara kolektif dikenal sebagai "Old Firm." Persaingan ini melampaui olahraga, mencakup dimensi historis, agama, dan budaya yang telah membentuk masyarakat Skotlandia selama beberapa generasi. Pertandingan Old Firm terkenal di seluruh dunia karena intensitas dan atmosfernya.
Di luar pencapaian olahraganya, Celtic mempertahankan hubungan yang kuat dengan prinsip-prinsip pendiriannya yaitu amal dan pelayanan masyarakat. Klub ini terus tertanam dalam kehidupan sosial Glasgow dan mempertahankan pengikut global, terutama di kalangan komunitas diaspora Irlandia di seluruh dunia.
Dengan kombinasi sejarah yang kaya, dukungan yang penuh semangat, dan komitmen pada gaya bermain menyerang, Celtic Football Club tetap menjadi institusi yang langgeng dalam sepak bola dunia, mewakili jauh lebih dari sekadar organisasi olahraga bagi para pendukung setianya.