Manchester United sedang memantau manajer baru untuk menggantikan Ruben Amorim di tengah persaingan ketat.
Manchester United dilaporkan tengah mencari pengganti potensial untuk Ruben Amorim, meskipun mereka bukan satu-satunya klub Liga Premier yang tertarik. Sejak tiba di Old Trafford sebagai pengganti Erik ten Hag pada November, Amorim kesulitan memimpin United. Di musim pertamanya, manajer asal Portugal ini hanya berhasil membawa klubnya meraih lima kemenangan di Liga Premier, dengan tiga kali imbang dan delapan kekalahan mengejutkan.
Menurut laporan terbaru, United mungkin sudah mempersiapkan diri untuk kemungkinan mengganti Amorim, dengan memilih pengganti ideal mereka. Saat ini, United berada di posisi ke-14 di klasemen Liga Premier, menempatkan mereka di jalur untuk finish terburuk sejak kompetisi ini didirikan pada 1992. Hal ini membuat beberapa penggemar menyerukan agar Amorim diganti meskipun baru empat bulan menjabat.
Simone Inzaghi dalam Radar Man Utd
Menurut media Italia, TuttoSport, United berbagi kekhawatiran ini dan sedang memantau manajer Inter Milan, Simone Inzaghi, yang kontraknya dengan klub Serie A akan berakhir tahun depan. Inzaghi menikmati musim yang fantastis dengan Inter Milan, saat ini memimpin klasemen Serie A setelah memenangkan gelar musim lalu. Namun, laporan tersebut mengklaim bahwa United tidak sendirian dalam mengagumi manajer Italia ini, karena rival Liga Premier, Tottenham Hotspur, juga mengincarnya sebagai pengganti potensial untuk Ange Postecoglou, yang juga kesulitan musim ini.
Meski demikian, tampaknya tidak mungkin United akan berpisah dengan Amorim dalam waktu dekat, karena pemilik minoritas klub, Sir Jim Ratcliffe, memuji manajer United dalam sebuah wawancara mengejutkan pada hari Senin. Simone Inzaghi memimpin raksasa Serie A, Inter Milan, meraih gelar liga ke-20 mereka musim lalu.
"Saya pikir Ruben telah melakukan pekerjaan yang luar biasa," kata Ratcliffe kepada Gary Neville di The Overlap. "Saya sangat menyukai Ruben. Saya pikir dalam keadaan ini... Maksud saya, dia datang di tengah musim, dia tidak punya waktu untuk melatih pemainnya dengan cara yang dia inginkan, dia mewarisi skuad yang tidak dia pengaruhi, dan skuad tersebut tidak dirancang untuk cara dia bermain sepak bola, dan bahasa Inggris bukan bahasa alami baginya, dan dia tidak pernah bermain di Liga Premier sebelumnya, dan dia mengelola klub terbesar di dunia, dan itu tempat yang sulit, dan dia masih muda. Jika Anda mempertimbangkan semua itu, saya pikir dia telah melakukan pekerjaan yang sangat baik."