Kocak! Kisah Atlet AS Gagal Dapat Emas Kedua karena Asyik Main Medsos

"Terlalu sibuk pamer foto dan jawab DM sampai lupa pertandingan. Kok, bisa? Ini ceritanya."

Feature | 05 August 2021, 00:39
Kocak! Kisah Atlet AS Gagal Dapat Emas Kedua karena Asyik Main Medsos

Libero.id - Biasanya, atlet akan menyalahkan wasit saat kalah dalam pertandingan. Tapi, yang dilakukan Sunisa Lee berbeda. Pesenam artistik Amerika Serikat (AS) tersebut memilih menyalahkan media sosial atas medali perunggu di nomor palang tidak sejajar putri. 

Sunisa adalah pesenam artistik AS keturunan Laos berusia 18 tahun. Sejak usia 6 tahun dia sudah berlatih senam artistik di kampung halamannya di Little Canada, Minnesota. Dan, pada usia 13 tahun dia sudah ambil bagian di kompetisi junior senam di Negeri Paman Sam dan mendapat banyak gelar.

Kemudian, pada usia 16 tahun, Sunisa sudah masuk menjadi anggota tim nasional senam AS untuk Kejuaraan Dunia 2019 di Stuttgart, Jerman. Di sana, Sunisa mendapatkan medali emas di nomor beregu, perak di nomor lantai, dan perunggu di nomor palang tidak sejajar.

Berbekal prestasi di Kejuaraan Dunia, Sunisa terpilih mengikuti Olimpiade 2020. Dengan reputasinya, Sunisa menjadi unggulan di nomor spesialisasinya, palang tidak sejajar. 

Sayang, keinginan Sunisa untuk mendapatkan emas kedua di Tokyo dalam kategori tersebut tidak terwujud setelah hanya mencatatkan 14.500 poin di pertandingan final, Minggu (1/8/2021). Dia dikalahkan Nina Derwael dari Belgia dengan 15.200 poin dan Anastasia Ilyankova (ROC) dengan 14.833 poin.

Ternyata, kegagalan itu disebabkan hal yang sangat sepele dan seharusnya dihindari atlet yang akan bertanding, yaitu terlalu fokus melihat media sosial. 

Sunisa sangat senang karena baru saja mendapatkan 1 juta followers di Instagram resmi miliknya. Jumlah tersebut didapatkan setelah Sunisa memasang foto dirinya dengan medali emas nomor semua alat, yang dimenangkan pada pertandingan sebelumnya.

Bukan hanya sibuk posting foto, Sunisa juga menyempatkan diri membalas beberapa pesan di Twitter yang ditujukan kepadanya. Akibatnya, fatal. "Saya akan sedikit menenangkan diri dan hanya fokus pada apa yang harus saya lakukan," ucap Sunisa kepada wartawan setelah meraih perunggu, dilansir People.

"Saya mungkin akan menghapus Twitter. Instagram tidak seburuk itu karena saya tidak bisa melihat apa yang orang katakan. Tapi, di Twitter sangat mudah untuk melihat semuanya. Jadi, saya mungkin harus menghapusnya karena saya merasa sangat terganggu (dengan pesan yang masuk)," tambah Sunisa.

Tapi, pengecualian dibuat Sunisa untuk TikTok. "TikTok adalah aplikasi liburan saya, sangat menyenangkan," ucap Sunisa, yang memposting video menari-nari yang menyenangkan di TikTok setelah kemenangannya di nomor semua alat, dua hari sebelum final palang tidak sejajar.

Sunisa pantas marah karena jika menang di palang tidak sejajar, dirinya akan pulang ke AS dengan kalungan dua emas. Pasalnya, dia adalah pemenang di nomor semua alat setelah meraih 57.433 poin di pertandingan sebelumnya. Dia mengalahkan Rebeca Andrade dari Brasil dengan 57.298 poin dan Angelina Melnikova (ROC) dengan 57.199 poin.

"Medali ini (palang tidak sejajar) sebenarnya lebih berarti daripada medali emas di (nomor) semua alat. Sebab, ini spesialisasi saya dan semua orang berharap melihat saya memenangkannya. Tapi, saya sendirilah yang mengacaukannya dengan cara seperti itu (fokus melihat sosmed). Saya agak sedih tentang hal itu," ungkap Sunisa.

Jadi, siapa yang salah? Sunisa mengatakan bahwa dirinya menekan (layar smartphone) terlalu banyak. 

"Saya terganggu dan kehilangan fokus sedikit ketika saya memenangkan medali emas (di pertandingan sebelumnya). Saya merasa ingin membuat semua orang bahagia karena medali (emas) ini adalah milik saya dan banyak orang mendukung saya. Saya terlena," pungkas Sunisa.

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network