Mengungkap 10 kelompok ultras sepak bola paling berbahaya, termasuk yang dituduh memulai perang.
Dalam dunia sepak bola, ada kelompok pendukung yang dikenal sebagai 'ultras' yang memiliki reputasi menakutkan. Mereka adalah pendukung paling vokal dari klub yang biasanya berkumpul di bagian tertentu stadion. Beberapa klub di Eropa dan Amerika Selatan terkenal dengan kelompok ultras terorganisir mereka, sementara budaya ini kurang menonjol di Inggris. Namun, siapa saja kelompok ultras yang paling ditakuti di dunia sepak bola?
Torcida Split: Ancaman dari Kroasia
Torcida Split dari Hajduk Split adalah salah satu kelompok ultras tertua di dunia, didirikan pada tahun 1950-an. Mereka terkenal karena insiden di Goodison Park pada 2017, di mana pertandingan harus dihentikan karena kerusuhan yang mereka sebabkan. Kelompok ini memiliki cabang di seluruh dunia, meskipun sebagian besar berbasis di Kroasia.
Dinamo Zagreb memiliki kelompok ultras bernama Bad Blue Boys (BBB), yang didirikan pada 1986. Mereka memiliki hubungan erat dengan kelompok lain di Eropa dan dikenal karena dukungan mereka terhadap presiden pertama Kroasia, Franjo Tudman, meskipun hubungan ini tidak bertahan lama.
Green Monsters dan Los Borrachos Del Tablón
Green Monsters dari Ferencvaros adalah kelompok yang ditakuti, terutama karena rivalitas mereka dengan kelompok ultras Újpest. Sementara itu, Los Borrachos Del Tablón dari River Plate terkenal di Amerika Selatan, terutama karena persaingan sengit mereka dengan Boca Juniors. Insiden pada 2018 di mana bus tim Boca diserang adalah salah satu contoh ketegangan yang mereka ciptakan.
Irriducibili dari S.S. Lazio adalah kelompok yang dikenal karena kekerasan mereka, seperti yang dialami oleh penggemar Real Sociedad pada 2025. Sementara itu, Ultra Sankt Pauli dari St Pauli memiliki pendekatan berbeda dengan sikap anti-diskriminasi mereka, meskipun tetap menciptakan atmosfer yang menegangkan di stadion.
Delije dari Red Star Belgrade adalah kelompok dengan pandangan nasionalis yang kuat dan memiliki hubungan dengan Olympiacos dan Spartak Moscow. Mereka terkenal karena insiden pada 1990 yang dikenal sebagai 'pertandingan yang memulai perang'.
UltrAslan dari Galatasaray terkenal dengan pertunjukan piroteknik mereka, meskipun ini sering mendapat denda dari federasi sepak bola Turki. Kelompok ini tidak terlibat dalam politik tetapi tetap ditakuti di Eropa.
Napoli memiliki beberapa kelompok ultras seperti Commando Ultras Curva B dan Fedayn, yang dikenal karena atmosfer yang mereka ciptakan di stadion Diego Armando Maradona. Namun, mereka juga terlibat dalam insiden kekerasan, seperti pada pertandingan melawan Liverpool pada 2010.
Commando Ultra 84 dari Olympique de Marseille adalah kelompok yang membuat suasana tegang di setiap pertandingan kandang di Velodrome. Pertandingan melawan PSG sering diwarnai bentrokan antara ultras kedua klub.