4 Staf Pelatih PSG yang Dijamin Bikin Adaptasi Lionel Messi Mulus

"Messi kenal orang-orang ini sangat lama karena berasal dari Argentina, Spanyol, dan Katalunya."

Feature | 12 August 2021, 07:22
4 Staf Pelatih PSG yang Dijamin Bikin Adaptasi Lionel Messi Mulus

Libero.id - Selain rekan-rekan setim dan pelatih kepala, keberadaan sejumlah staf teknis Paris Saint-Germain (PSG) diyakini akan membuat proses adaptasi Lionel Messi mulus. Mereka adalah orang-orang yang sudah dikenal La Pulga sejak lama.

Di sepakbola, ada banyak alasan pemain pindah klub. Uang menjadi yang paling umum dan berlaku universal. Tapi, di beberapa transfer, kontrak tinggi bukan faktor utama. Beberapa pemain memilih klub karena beberapa penjelasan subyektif, mulai dari peluang meraih trofi hingga pertemanan.

Dalam kasus Messi, uang juga menjadi faktor penting. Tapi, tidak satu-satunya. Hubungan pertemanan dengan beberapa pemain dan staf pelatih Les Parisiens juga membuat kepindahan La Pulga ke Parc des Princes lancar. Hal yang sama diyakini juga terjadi jika Messi memiliki Manchester City.

Fakta menunjukkan, baik PSG maupun Man City punya hubungan personal yang bagus di Messi. Di Man City, semua tahu tentang Pep Guardiola, Txiki Bergeristain, dan beberapa staf pelatih hingga manajemen klub yang berasal dari Barcelona.

Di PSG, kondisinya mirip. Meski tidak sama persis, Messi sudah mengenal dengan baik beberapa personel Les Parisiens. Bukan hanya Neymar, Angel di Maria, atau Mauricio Pochettino. La Pulga juga memiliki pengatahuan yang baik terhadap sejumlah staf pelatih PSG.

Berikut ini 4 pembantu Pochettino di Parc des Princes yang diyakini akan memudahkan proses adaptasi Messi:


1. Jesus Perez (asisten pelatih)

Lahir di Barcelona, 5 Oktober 1971, Perez bertemu Pochettino saat bekerja sebagai salah satu staf pelatih Espanyol. Saat itu, perannya sebagai "conditioning coach". Itu adalah pelatih yang bertugas membuat pemain panas dengan sejumlah metode latihan sebelum kick-off.

Merasa puas dengan hasil kerjanya, Pochettino mengajak Perez ke Southampton. Kemudian, berlanjut ke Tottenham, dan sekarang bersama-sama membina PSG. Jika ditotal, Perez sudah 11 tahun berkerja bersama Pochettino. Itu termasuk setahun menjadi penganguran setelah berhenti dari Tottenham.


2. Miguel D'Agostino (asisten pelatih)

Hubungan D'Agostino dan Pochettino sudah terbina sangat lama. D'Agostino bermain bersama Pochettino di pertahanan Newell's Old Boys sebelum pindah ke Spanyol pada 1994.

D'Agostino sempat bermain dengan Gimnasia Jujuy sebelum pindah ke klub Ekuador, LDU Quito, dan tim Chile, Palestino, sebelum mengikuti jejak Pochettino menuju Spanyol. Tapi, dia bermain di Compostela. Duo ini pindah ke Prancis pada 2000 ketika Pochettino bergabung dengan PSG dan D'Agostino membela Chamois Niortais.

Sempat menjadi pemain-pelatih di Canet-en-Rousillon serta asisten pelatih di Brest dan Dubai CSC, D'Agostino kemudian bergabung dengan Pochettino di Espanyol pada Januari 2009. Awalnya, dia bertindak sebagai talent scouting Los Periquitos. Kemudian, menjadi asisten pelatih sejak 2011.

Setelah berhenti dari Espanyol, D'Agostino kembali membantu Pochettino di Southampton, kemudiam Tottenhan, dan sekarang di PSG. Tugas utama D'Agostino adalah berdiskusi dengan Pochettino untuk taktik dan strategi.


3. Toni Jimenez (pelatih kiper)

Sama seperti Messi, Antonio Jimenez Sistachs juga punya status sebagai lulusan La Masia. Dia juga orang Katalunya asli yang lahir di La Garriga di Provinsi Barcelona. Sebagai kiper, Toni bermain di Barcelona pada era yang sama dengan Pep Guardiola saat Johan Cruyff menjadi pelatih.

Ketika tim nasional Spanyol meraih emas Olimpiade 1982 Barcelona, Toni adalah penjaga gawang utamanya. Dia menggeser Santiago Canizares untuk tampil di semua pertandingan. Saat itu, Guardiola dan Luis Enrique juga ikut bermain.

Setelah pensiun, Toni beralih profesi menjadi pelatih. Dia menjalani masa kepelatihan pertamanya di Katalunya sebagai asisten di Girona. Kemudian, menandatangani kontrak dengan Espanyol sebagai asisten Pochettino. Selanjutnya, ikut Pochettino ke Southampton, Tottenham, dan PSG.


4. Sebastiano Pochettino (pelatih fisik)

Dari namanya, Sebastiano memiliki hubungan darah dengan Pochettino. Dia adalah anak pertama Pochettino dari pernikahannya dengan Karina Grippaldi. Sama seperti sang ayah, Sebastiano juga tertarik dengan sepakbola. Bedanya, dia tidak menjadi pemain.

Sebastiano memilih jalur yang berbeda dengan kuliah ilmu olahraga di Southampton Solent University. Di sana, dia mempelajari cara menciptakan kekuatan dan pengkondisian atlet, fisiologi latihan, biomekanik, psikologi olahraga, serta analisis kinerja para olahragawan, khususnya pemain sepakbola.

Berkat nilai akademis yang bagus, Sebastiano sempat menjadi dosen di almamaternya. Tapi, ketika sang ayah melatih Tottenham Hotspur, Sebastiano diajak bergabung sebagai pelatih kebugaran. Ketika Pochettino dipecat Tottenham dan pergi ke PSG, Sebastiano juga turut serta. 

Seperti sang ayah, Sebastiano juga mengenal Messi secara personal. Pasalnya, dalam beberapa kesempatan saat mengikuti kegiatan sang ayah, Sebastiano terlihat berbicara dengan Messi.

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network