Gelar Liga Champions Pertama PSG, Tanpa Messi, Neymar, Mbappe; Man of The Match: Desire Douee

Gelar Liga Champions Pertama PSG, Tanpa Messi, Neymar, Mbappe; Man of The Match: Desire Douee

Ringkasan Berita

  • PSG meraih kemenangan bersejarah 5-0 atas Inter Milan di final Liga Champions di Allianz Arena.

  • Desire Doue menjadi bintang dengan terlibat dalam tiga gol, menjadikannya pemain termuda yang mencetak sejarah di final.

  • Keberhasilan ini menandai transformasi PSG menjadi tim solid, membuka peluang kontrak jangka panjang bagi pelatih Enrique.

PSG mengalahkan Inter Milan 5-0 di final Liga Champions, mencetak sejarah dengan penampilan luar biasa.

PSG Menggapai Mimpi Liga Champions

Paris Saint-Germain (PSG) akhirnya mencapai impian mereka di Liga Champions dengan mengalahkan Inter Milan 5-0 di final yang berlangsung di Allianz Arena, Munich. Pertandingan ini menjadi momen bersejarah bagi PSG yang tampil sangat dominan sejak awal. Achraf Hakimi dan Desire Doue menjadi bintang di babak pertama, membawa PSG unggul 2-0 dalam 20 menit pertama.

Simone Inzaghi dan timnya dari Inter Milan tampak tidak berdaya menghadapi tekanan dari PSG. Di babak kedua, Desire Doue kembali mencetak gol, menjadikannya pemain pertama yang terlibat dalam tiga gol di satu final Liga Champions. Khvicha Kvaratskhelia dan Senny Mayulu menambah penderitaan Inter dengan masing-masing mencetak gol, mengunci kemenangan 5-0 untuk PSG.

Kemenangan Bersejarah untuk PSG

PSG dikenal sebagai tim yang sering mengandalkan talenta individu, namun di bawah asuhan Enrique, mereka berubah menjadi tim yang solid dan kompak. Keberhasilan ini menunjukkan transformasi PSG menjadi tim yang tidak hanya mengandalkan bintang seperti Lionel Messi, Kylian Mbappe, atau Neymar, tetapi juga pemain muda yang penuh semangat.

Di sisi lain, Inter Milan mengalami kekalahan yang memalukan. Jika Inzaghi benar-benar akan pindah ke Al-Hilal, kekalahan ini mungkin akan menjadi kenangan pahit yang sulit dilupakan. Dalam tiga musim terakhir, Inzaghi telah mengalami dua kekalahan di final Liga Champions, dan hasil ini menjadi catatan buruk bagi kariernya di Inter.

Achraf Hakimi membuka skor pada menit ke-12 setelah menerima umpan dari Desire Doue. Meskipun mencetak gol melawan mantan timnya, Hakimi memilih untuk tidak merayakan gol tersebut sebagai bentuk penghormatan. Namun, para pendukung PSG di stadion merayakan gol tersebut dengan penuh semangat.

Desire Doue menggandakan keunggulan PSG pada menit ke-20. Gol ini berawal dari serangan balik cepat yang dimulai oleh Khvicha Kvaratskhelia dan diakhiri dengan tembakan setengah voli dari Doue yang membentur pemain Inter sebelum masuk ke gawang.

Di babak kedua, Desire Doue kembali mencetak gol pada menit ke-63, mengukuhkan statusnya sebagai pemain muda berbakat yang mampu bersinar di panggung besar. Gol ini memastikan kemenangan PSG dan memulai pesta di Paris.

Khvicha Kvaratskhelia menambah keunggulan PSG menjadi 4-0 pada menit ke-73. Gol ini menjadi penutup yang manis bagi penampilan dominan PSG di final. Senny Mayulu, yang masuk sebagai pemain pengganti, mencetak gol kelima pada menit ke-87, menutup kemenangan gemilang PSG.

Desire Doue dinobatkan sebagai Man of the Match berkat kontribusinya yang luar biasa dalam pertandingan ini. Pada usia 19 tahun, ia mencetak sejarah sebagai pemain termuda yang terlibat dalam tiga gol di final Liga Champions.

Statistik pertandingan menunjukkan dominasi PSG dengan penguasaan bola 59% dan 23 tembakan, dibandingkan dengan 41% penguasaan bola dan 8 tembakan dari Inter. PSG juga lebih efektif dalam memanfaatkan peluang dengan 8 tembakan tepat sasaran.

Keberhasilan ini membuka peluang bagi Enrique untuk mendapatkan kontrak jangka panjang di PSG. Sementara itu, masa depan Inzaghi di Inter tampak suram setelah kekalahan memalukan ini. PSG kini bersiap untuk mempertahankan gelar mereka di musim 2025-26.

Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!

Comments (0)

Tidak ada komentar, jadilah yang pertama!

You Might Also Like