Ringkasan Berita
-
Mantan bintang Inggris mengakui niat melukai rekan setimnya dengan studs panjang di Premier League.
-
Persaingan klub di era 'Golden Generation' mempengaruhi hubungan pemain di tim nasional Inggris.
-
Wayne Rooney mengaku sengaja melukai John Terry dalam pertandingan Chelsea vs Manchester United 2006.
Seorang legenda sepak bola Inggris mengungkapkan bahwa ia sengaja mengganti studs sepatu untuk melukai rekan setimnya dalam pertandingan penting.
Pernahkah Anda mendengar tentang seorang legenda sepak bola yang mengakui niatnya untuk melukai rekan setimnya sendiri? Ya, ini bukan cerita fiksi. Seorang mantan bintang Inggris mengungkapkan bahwa ia sengaja mengenakan studs yang lebih panjang dalam pertandingan Premier League untuk menyakiti rekan setimnya di tim nasional. Ini adalah kisah yang menggambarkan betapa intensnya persaingan di lapangan, bahkan di antara rekan satu tim.
Persaingan Sengit di Era 'Golden Generation'
Di masa lalu, skuad Inggris tidak seerat seperti sekarang. Pada era 'Golden Generation' di awal hingga pertengahan 2000-an, persaingan antar klub sangat mempengaruhi hubungan antar pemain di tim nasional. Rio Ferdinand, Frank Lampard, dan Steven Gerrard pernah membahas hal ini di BT Sport pada 2017. Ferdinand mengungkapkan bahwa obsesinya untuk menang membuatnya tidak ingin melihat Frank Lampard memiliki keunggulan atas dirinya.
Gerrard menambahkan bahwa hubungan di tim Inggris saat itu lebih bersifat saling menghormati daripada kedekatan yang penuh kasih. Ini berbeda dengan pemain seperti Philippe Coutinho yang sangat menantikan waktu bersama tim nasional Brasil.
Wayne Rooney dan Insiden Stamford Bridge
Salah satu cerita paling mencolok adalah dari Wayne Rooney. Pada pertandingan Premier League antara Manchester United dan Chelsea di Stamford Bridge pada 2006, Rooney mengganti studs sepatunya ke ukuran maksimal. Pertandingan itu dimenangkan Chelsea dengan skor 3-0, namun yang menjadi sorotan adalah tindakan Rooney.
Dalam sebuah dokumenter Prime pada 2022, Rooney mengakui, "Saya ingin mencoba melukai seseorang, mencoba mencederai seseorang." Meskipun studs yang ia gunakan legal, ukurannya lebih besar dari biasanya. John Terry, kapten Chelsea saat itu, harus meninggalkan stadion dengan kruk setelah mengalami cedera akibat tackle dari Rooney.
Rooney bahkan menandatangani kausnya untuk Terry setelah pertandingan dan mengirimkannya beberapa minggu kemudian, dengan permintaan untuk mengembalikan studs yang tertinggal di kaki Terry.
Ini adalah contoh bagaimana persaingan klub dapat mempengaruhi hubungan di tim nasional. Namun, saat ini, para pemain Inggris tampaknya telah belajar untuk menempatkan persaingan klub di belakang mereka saat bermain untuk negara.
Dengan persaingan yang lebih sehat dan hubungan yang lebih erat, tim nasional Inggris masa kini menunjukkan bahwa mereka dapat bersatu untuk mencapai tujuan bersama. Ini adalah pelajaran penting bagi generasi pemain berikutnya.
Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!