5 Kekhawatiran Barcelona di Musim La Liga 2021/2022

"Fans Barcelona harus sabar menunggu nomor 3 pulih."

Feature | 16 August 2021, 12:48
5 Kekhawatiran Barcelona di Musim La Liga 2021/2022

Libero.id - Selain harus tersingkir dari gelar juara La Liga musim lalu, Barcelona kini harus berhadapan dengan masalah krisis keuangan panjang yang tak kunjung selesai.

Tim Catalunya hanya memenangkan satu trofi musim lalu, kemudian gagal setelah ditelikung Atletico Madrid dan Real Madrid. Mereka kini memiliki pekerjaan berat saat mengawali kompetisi musim ini.

Dengan dewan baru yang kini menjabat di manajemen Blaugrana, masa depan menjadi tidak pasti untuk sebagian besar pemain terbaik Barcelona. Masalah mereka tidak berakhir dengan gagalnya mnejuarai kompetisi, tapi semakin diperparah dengan kepergian Lionel Messi.

Mereka memiliki rentetan masalah di dalam dan luar lapangan untuk di atasi. Tanpa basa-basi lagi, mari simak kekhawatiran Barcelona menjelang musim baru.

5. Ketidakpastian atas Ter Stegen

Penjaga gawang nomor satu Barcelona, Marc-Andre ter Stegen, telah menghadapi masalah dengan lututnya selama beberapa musim. Penjaga gawang asal Jerman itu menjalani operasi pencegahan setelah kalah 8-2 dari Bayern Muenchen di semifinal Liga Champions 2019/2020.

Namun, operasi itu tidak pernah cukup karena kegelisahan Ter Stegen muncul kembali di akhir musim 2020/2021.

Mantan penjaga gawang Borussia Monchengladbach itu kini telah menjalani operasi lutut tambahan. Dia akan membutuhkan setidaknya dua bulan untuk mendapatkan kembali kebugaran penuh pertandingan. Tidak tersedianya Ter Stegen membuat Barcelona berada dalam masalah.

Pemain Jerman itu tidak tampil maksimal di musim sebelumnya dengan hanya 11 clean sheet di La Liga musim lalu. Ter Stegen mencatatkan 16 dan 14 clean sheet masing-masing di musim La Liga 2018/2019 dan 2019/2020.

Ada kemungkinan bahwa masalah lututnya akan mengakibatkan penurunan jangka panjang dalam performa keseluruhan Ter Stegen di bawah mistar gawang Barcelona musim ini.

Barcelona sekarang akan berharap bahwa Neto melangkah lebih jauh bersama Inaki Pena. Kembalinya Ter Stegen ke bentuk dan kebugaran pertandingan reguler adalah yang terpenting bagi Barcelona. Apalagi, sejak ada laporan Pena mencari klub baru melalui agen super Jorge Mendes.

Jika penjaga pilihan ketiga benar-benar pergi, Barcelona akan kekurangan sumber daya dan berharap Ter Stegen dapat merebut kembali bentuk terbaiknya.

4. Bek tengah yang tidak berpengalaman

Kekhawatiran cedera reguler Gerard Pique, bersama dengan kurangnya penampilan Samuel Umtiti, tidak membantu Barcelona menjadi tim yang tangguh secara defensif. Mereka kebobolan jumlah gol terbanyak (38) di antara lima tim teratas di La Liga pada musim sebelumnya.

Klub telah mendatangkan pemain seperti Eric Garcia, mempromosikan Ronald Araujo, dan Oscar Mingueza dengan harapan dapat mengatasi masalah seputar pertahanan tengah.

Ketiganya telah dipatok untuk menyelesaikan krisis pertahanan di Barcelona, tetapi mereka juga kurang berpengalaman dalam hal bermain di La Liga. Mereka memiliki usia rata-rata 21,33 dan tidak satupun dari mereka telah digunakan sebagai bek tengah pilihan pertama di klub divisi teratas sejauh ini, termasuk di La Liga.

Bek tengah baru memiliki banyak potensi, tetapi pertandingan-pertandingan sulit di Liga Champions dan pertandingan La Liga melawan Real Madrid dan Atletico Madrid akan terbukti menuntut pengalaman.

Masih harus dilihat apakah bek tengah muda di Barcelona siap untuk tantangan yang menanti mereka di musim La Liga mendatang.

3. Cedera Sergio Aguero

Sergio Aguero harus menunggu untuk melakoni debutnya bersama Barcelona di La Liga. Pemain Argentina itu harus absen selama 10 minggu karena cedera betis.

Ronald Komand hanya memiliki opsi Antoine Griezmann, Memphis Depay, dan Martin Braithwaite di depan sekarang. Sementara Depay telah menunjukkan janji besar sejak tiba. Hal yang sama tidak dapat dikatakan untuk Griezmann dan Braithwaite, walau Braitwaite menepis itu setelah mencetak dua gol ke gawang Real Sociedad.

Dengan Barcelona berjuang untuk melepas Griezmann dan Braithwaite, keduanya mungkin akan bertahan di Camp Nou. Raksasa La Liga akan berharap mereka dapat berkontribusi pada kesuksesan tim, tetapi kurangnya striker seperti Aguero dapat merugikan tim sejak dini.

Aguero telah mencetak 184 gol dalam 275 pertandingan Liga Premier untuk Manchester City. Striker asal Argentina itu merupakan jimat yang sempurna bagi Barcelona untuk dinanti-nantikan setelah kepergian Messi. Sayangnya, Aguero harus menunggu sebelum dia dapat mencoba dan membuat perbedaan.

2. Nilai merek dan keuangan semakin terpukul

Bukan rahasia lagi bahwa Barcelona berada di perairan bermasalah sejauh menyangkut keuangan. La Liga tidak mengizinkan klub untuk membuat pemain baru kecuali Barcelona berhasil menyeimbangkan pembukuan.

Mereka memiliki tagihan upah lebih tinggi seperti klub-klub raksasa lainnya, seperti Manchester City dan Manchester United. Manajemen baru telah hampir mengurangi separuh tagihan upah dari total senilai 671 juta euro atau senilai dengan Rp 11,3 triliun menjadi 347 juta euro (Rp 5,87 triliun). Mereka melakukan pengurangan sebesar 324 juta  euro atau senilai dengan Rp 5,48 triliun, pemangkasan upah tersebut sejauh ini merupakan yang terbesar di La Liga.

Namun, pengurangan tersebut masih belum cukup karena tagihan gaji Barcelona saat ini melebihi batas gaji La Liga yang ditetapkan, yang akhirnya mengakibatkan kepergian Lionel Messi.

Transfer pemain Argentina ke Paris Saint-Germain akan memiliki dampak besar sejauh menyangkut keuangan Barcelona. Dari penjualan kaus hingga pendapatan siaran, semuanya diperkirakan akan menderita setelah kepindahan tersebut.

Klub juga bisa mengalami kejatuhan besar-besaran dalam nama merek mereka, kehadiran stadion di La Liga dan kemungkinan penurunan sponsor juga.

Lebih jauh lagi, sponsor kaos dan mitra pada akhirnya akan menjauh dari klub karena mereka tidak akan lagi dipermainkan oleh penyihir kecil di lengan bajunya.

Karena itu, Barcelona sebagai sebuah merek bisa kehilangan banyak uang dalam jangka panjang. Itu mungkin memperburuk kondisi keuangan klub yang sudah suram.

1. Kekosongan yang ditinggalkan Lionel Messi

Barcelona memang identik dengan Lionel Messi sejak muncul dari La Masia. Bocah dari Rosario ini telah menjadi wajah klub di dalam dan luar lapangan.

Jimat itu melangkah secara konsisten bagi Barcelona untuk mencetak gol-gol penting dan membalikkan beberapa pertandingan di La Liga. Baik itu tendangan bebas, gol solo, atau assist tiba-tiba. Pemenang Ballon d'Or enam kali itu memiliki segalanya untuk ditawarkan kapan pun klub membutuhkannya.

Kepergian Messi memberi tekanan langsung pada kekuatan keseluruhan Barcelona. Ketika keadaan menjadi sulit di La Liga, Messi tidak akan lagi muncul dengan kecemerlangan individunya dan menyelamatkan Barcelona.

Messi bisa dibilang memberikan alternatif terkuat di dunia untuk mencetak gol dan menciptakan peluang yang akan menjadi kehilangan besar bagi klub.

Kehilangan Messi telah melambungkan respons emosional dari para pemain dan penggemar. Kekosongan itu tidak akan pernah bisa diisi klub dalam beberapa dekade.

Alasan otomatis potensi kegagalan Barcelona meraih gelar, terutama di La Liga, kini bisa dikaitkan dengan absennya Messi.

Semua orang di klub harus bertanggung jawab dan berdamai dengan kehidupan setelah Messi pergi dari Barcelona atau mungkin ada masalah tambah pelik di Camp Nou.

(muhammad alkautsar/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network