Ringkasan Berita
-
Maurizio Sarri menolak tawaran €18 juta dari Liga Pro Saudi, memilih passion sepak bola di atas uang.
-
Sarri kembali ke Lazio setelah mundur karena tragedi keluarga, menegaskan sepak bola adalah panggilan hati.
-
Keputusan Sarri menolak tawaran besar menunjukkan integritas dan dedikasi pada prinsip-prinsipnya.
Maurizio Sarri menolak tawaran besar dari Liga Pro Saudi, memilih sepak bola karena passion.
Maurizio Sarri, pelatih kepala SS Lazio, baru-baru ini mengungkapkan alasannya menolak tawaran besar dari Liga Pro Saudi. Meskipun ditawari hingga €18 juta per musim, Sarri menegaskan bahwa sepak bola adalah tentang passion, bukan uang. Setelah mengundurkan diri dari Lazio pada Maret 2024 karena serangkaian tragedi keluarga, Sarri kini kembali ke Stadio Olimpico untuk melanjutkan kariernya.
Sarri Menolak Uang Besar dari Saudi
Sarri mengungkapkan bahwa ia sempat bernegosiasi dengan klub Saudi, di mana ia bisa mendapatkan dalam satu bulan apa yang ia dapatkan di Lazio dalam setahun. Namun, ia selalu mengikuti hatinya, bukan uang. 'Saya tidak tertarik dengan berapa banyak yang mereka tawarkan. Saya selalu berada di sepak bola untuk passion, saya tidak ingin memulainya untuk uang sekarang,' ungkap Sarri kepada Alfredo Pedullà dan Sportitalia.
Berita bahwa mantan pelatih Italia, Luciano Spalletti, ditawari €18 juta per musim untuk menggantikan Pioli di Al-Nassr, membuat banyak orang bertanya-tanya apa yang akan dilakukan Sarri jika menerima tawaran serupa. 'Persis seperti yang saya lakukan sebelumnya, yaitu tidak pergi,' jawabnya. 'Itu tidak memicu reaksi emosional apa pun dalam diri saya, itu tidak membuat saya bersemangat. Akan sulit bagi saya untuk bekerja di sana dalam kondisi seperti itu.'
Passion di Atas Segalanya
Banyak pemain yang tergoda oleh uang tunai yang ditawarkan, bahkan mereka yang berada di puncak karier mereka, pindah ke Liga Pro Saudi. 'Jika para juara pergi ke sana, maka itu berarti saya harus melatih yang lebih lemah di sini,' canda Sarri. Datang ke manajemen sepak bola terlambat, setelah menghabiskan banyak waktu bekerja di bidang keuangan, Sarri sangat memahami pentingnya mengikuti passion tersebut.
Pelatih berusia 66 tahun ini memulai kariernya di Serie A bersama Empoli, kemudian memiliki pengalaman di Napoli, Chelsea, Juventus, dan akhirnya Lazio. Meskipun banyak peluang untuk mengikuti jejak Simone Inzaghi di Al-Hilal atau Stefano Pioli dengan Al-Nassr, itu bukanlah jalan yang dipilih Sarri.
Keputusan Sarri untuk tetap di Lazio dan menolak tawaran menggiurkan dari Saudi menunjukkan komitmennya terhadap sepak bola sebagai sebuah passion. Bagi Sarri, sepak bola lebih dari sekadar pekerjaan; itu adalah panggilan hati yang tidak bisa diukur dengan uang.
Dalam dunia di mana uang sering kali menjadi motivator utama, Sarri berdiri sebagai contoh bagaimana passion dan integritas dapat mengalahkan godaan materi. Keputusannya untuk tetap setia pada prinsip-prinsipnya adalah pelajaran berharga bagi banyak orang di industri ini.
Dengan kembali ke Lazio, Sarri berharap dapat melanjutkan perjalanan kariernya dengan semangat yang sama seperti saat ia memulai. Sepak bola, bagi Sarri, adalah tentang cinta dan dedikasi, bukan tentang berapa banyak yang bisa ia dapatkan dari kontrak besar.
Keberanian Sarri untuk menolak tawaran besar dan tetap setia pada passion-nya adalah bukti nyata bahwa dalam sepak bola, seperti dalam kehidupan, nilai-nilai pribadi lebih penting daripada keuntungan finansial.
Sarri telah membuktikan bahwa meskipun uang bisa membeli banyak hal, ia tidak bisa membeli kebahagiaan sejati yang datang dari melakukan sesuatu yang Anda cintai. Dan bagi Sarri, itu adalah sepak bola.
Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!