Ringkasan Berita
-
Tottenham Hotspur memecat pelatih Ange Postecoglou meski memenangkan trofi Eropa.
-
Thomas Frank ditunjuk sebagai pelatih baru untuk membawa Tottenham ke puncak Liga Premier.
-
Daniel Levy menegaskan ambisi Tottenham untuk memenangkan Liga Premier dan Liga Champions.
Daniel Levy menjelaskan alasan di balik pemecatan Ange Postecoglou meski meraih trofi Eropa.
Tottenham Hotspur baru saja membuat keputusan besar yang mengguncang dunia sepak bola. Ketua klub, Daniel Levy, akhirnya angkat bicara mengenai pemecatan pelatih mereka, Ange Postecoglou, yang meskipun berhasil membawa pulang trofi Eropa, dianggap belum cukup untuk mempertahankan posisinya.
Postecoglou, yang sebelumnya meraih kesuksesan dengan memenangkan Liga Eropa dan membawa Tottenham ke Liga Champions musim 2025-26, kini harus menghadapi kenyataan pahit menjadi pengangguran. Keputusan ini diambil setelah musim Liga Premier yang sangat mengecewakan, di mana Tottenham terdampar di posisi ke-17 dan mengalami 22 kekalahan, rekor terburuk tanpa terdegradasi.
Ambisi Besar Tottenham di Liga Premier
Dalam wawancaranya dengan Sky Sports News, Levy menegaskan bahwa ambisinya adalah membawa Tottenham ke puncak Liga Premier dan Liga Champions. Meskipun telah memenangkan trofi Eropa, Levy merasa bahwa itu belum cukup. “Kami ingin memenangkan liga. Kami ingin memenangkan Liga Premier. Kami ingin memenangkan Liga Champions,” tegasnya.
Levy sebelumnya berkomitmen pada proyek jangka panjang dengan Postecoglou, memberikan kontrak empat musim kepada pelatih asal Australia tersebut. Namun, visi jangka panjang ini tampaknya tidak sejalan dengan hasil yang diharapkan Levy.
Thomas Frank: Harapan Baru di Tottenham
Setelah pemecatan Postecoglou, Levy menunjuk Thomas Frank sebagai pengganti. Frank dikenal dengan pendekatan berpikir ke depan dan dianggap sebagai sosok yang cerdas dan komunikator ulung. Levy yakin bahwa Frank akan membawa semangat baru ke dalam tim.
Levy menambahkan bahwa keputusan ini bukanlah keputusan pribadi, melainkan keputusan kolektif yang diambil demi kebaikan klub. “Secara emosional, ini sulit, tetapi kami percaya kami telah membuat keputusan yang tepat untuk klub,” ujarnya.
Keputusan ini tentu saja menimbulkan pro dan kontra di kalangan penggemar dan pemain. Beberapa pemain dikabarkan tidak puas dengan pemecatan Postecoglou, yang bisa menjadi tantangan tersendiri bagi Frank dalam membangun kembali semangat tim.
Seperti yang diketahui, Tottenham sering kali dihadapkan pada masalah cedera pemain yang menghambat performa tim. Namun, Levy menegaskan bahwa fokus hanya pada kemenangan di Liga Eropa tidak bisa dijadikan alasan atas kegagalan di Liga Premier.
Jika bukan karena performa buruk tim-tim seperti Leicester City, Ipswich Town, dan Southampton, Tottenham mungkin sudah terdegradasi musim lalu. Levy menekankan bahwa memenangkan trofi saja tidak cukup untuk menutupi performa buruk di liga domestik.
Dengan semua perubahan ini, Tottenham berharap bisa mengembalikan kejayaan mereka di kancah sepak bola Inggris dan Eropa. Tantangan besar menanti Thomas Frank, dan semua mata kini tertuju padanya untuk melihat apakah ia bisa memenuhi harapan tinggi dari klub dan para penggemarnya.
Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!