Libero.id - Pep Guardiola telah mengkonfirmasi bahwa dia akan meninggalkan Manchester City sesuai dengan yang tertera di kontrak. Pernyataan itu membuatnya akan bertahan di Stadion Etihad sampai musim 2023.

Kabar itu cukup mengejutkan untuk juara Liga Premier musim lalu. Guardiola berencana untuk 'beristirahat' dan tidak melatih klub manapun. Peran berikutnya adalah di sepakbola internasional, mungkin bekerja sebagai pelatih timnas, entah timnas mana.

Pelatih asal Spanyol berusia 50 tahun itu telah melatih di Etihad sejak 2016, memenangkan Liga Premier tiga kali, Piala Liga sebanyak empat kali, dan satu kali Piala FA. Sementara ada harapan besar dia bisa mengakhiri penantian klub untuk memenangkan Liga Champions musim ini.

Untuk hal terakhir disebut, Guardiola berupaya mendatangkan striker yang cocok untuk memenuhi misinya. Namun, langkah Man City memprioritaskan Harry Kane akhirnya pupus. Megabintang Tottenham Hotspur itu mengatakan dia sepenuhnya fokus bermain untuk tim London Utara musim ini.  

Jika Guardiola pergi pada musim panas 2023, itu berarti menandai tujuh tahun lamanya dia bertanggung jawab atas klub papan atas Liga Premier tersebut. 

"Saya harus istirahat setelah tujuh tahun (di Man City). Saya perlu berhenti dan melihat, belajar dari pelatih lain, dan mungkin mengambil jalan lain," katanya.

Saat ditanya apa rencana berikutnya. "Langkah selanjutnya adalah tim nasional, jika ada kemungkinan," katanya di acara XP Investimentos, seperti dilansir Globo. "Saya ingin berlatih untuk Kejuaraan Eropa, Copa America, Piala Dunia."

Guardiola juga pernah melakukan istirahat sebentar, di mana dia mengambil jeda 12 bulan setelah kepergiannya dari Barcelona pada 2012. Setelah menghabiskan empat tahun yang sangat sukses di Camp Nou, dia kemudian bergabung dengan Bayern Muenchen pada 2013.

Dia telah menjadi target jangka panjang Man City dan juara Liga Premier akhirnya mendaratkan Guardiola lima tahun lalu. Dan, kita tahu setelah itu adalah sejarah.

Yang tersisa dari Guardiola saat ini adalah hasrat untuk menang bersama Man City. Dia ingin membawa The Citizens menang di Liga Champions. Guardiola masih memendam itu setelah kekalahan di final dari Chelsea musim lalu.

Akankah waktu selama dua tahun terakhirnya di Etihad cukup untuk melakukan itu semua?

(mochamad rahmatul haq/yul)