5 Prioritas Antonio Conte jika Menjadi Pelatih Arsenal

"Pekerjaan berat yang siap dipikul Antonio Conte."

Analisis | 27 August 2021, 14:41
5 Prioritas Antonio Conte jika Menjadi Pelatih Arsenal

Libero.id - Ketika kabar tentang minat Arsenal mempersunting Antonio Conte menjadi pelatih semakin meningkat, komentator Oli Coates mengidentifikasi prioritas pelatih asal Italia itu jika mengambil alih The Gunners.

Arsenal telah berjuang dalam dua pertandingan pembukaan Liga Premier. Mereka tumbang 2-0 dari Brentford yang baru dipromosikan dan kalah dari rival sesama klub London, Chelsea, juga dengan skor yang sama.

Berbagai cibiran menekan Mikel Arteta dari segala penjuru, dan semua bermuara pada satu kesimpulan: Arteta dipecat.

Balik ke poin pertama. Jadi, apa yang akan menjadi daftar tugas utama Conte jika dia nanti menggantikan Arteta di Stadion Emirates?

1. Membenahi Pertahanan

Ini adalah musim baru, tetapi masalah lama yang sama terus menimpa Arsenal. The Gunners memiliki lini pertahanan yang lemah selama bertahun-tahun dan sekarang makin terasa.

Gol kedua mereka saat kebobolan melawan Brentford di laga pembuka musim adalah gejala dari masalah mendasar mereka di lini belakang.

2. Mengubah formasi

Salah satu cara Conte bisa menyelesaikan beberapa masalah yang dia miliki di pertahanan adalah dengan mengubah formasi. Arsenal telah memulai kampanye baru dengan empat bek, tetapi kembali ke 3-4-3 yang disukai Conte kemungkinan akan cocok untuk tipe pemain Arsenal.

Formasi di atas terbukti membuahkan hasil bagi ahli taktik berusia 52 tahun di Chelsea dan Inter di dua musim, di mana dia memenangkan Liga Premier dan Serie A masing-masing pada 2017 dan 2021.

Pelatih asal Italia itu ahli dalam melatih bek sayap dan melindungi gawangnya, dengan 3-5-2 juga berpotensi membantu The Gunners mendapatkan yang terbaik dari Pierre-Emerick Aubameyang dan Alexandre Lacazette di depan. Plus dukungan dari Emile Smith-Rowe yang beroperasi di belakangnya.

Para pemain seperti Kieran Tierney, Hector Bellerin, Ainsley Maitland-Niles, dan Bukayo Saka juga akan membuat opsi bek sayap yang kuat. Dengan formasi yang baru ini, gelandang tengah seperti Granit Xhaka bisa lebih optimal.

3. Daya gedor kapten

Kapten Arsenal tempo hari, seperti Tony Adams dan Patrick Vieira, adalah sosok yang disegani dan menginspirasi dan loyal terhadap klub. Posisi itu sekarang ada pada Aubameyang, seorang pemain yang seharusnya menjadi contoh, tetapi dirinya sendiri belakangan berkutat dengan cedera dan terus dikaitkan dengan kepindahan dari klub.

Striker Gabon itu hampir tidak berpengaruh sebagai kapten tim. Aubameyang dianggap tidak memiliki aura yang sama dalam dirinya seperti kebanyakan pendahulunya yang mengenakan ban kapten. Itu jelas masalah bagi Arsenal.

Conte mesti mencari alternatif lain. Mungkin pemain senior dengan pengalaman yang cukup seperti Thomas Partey dan Lucas Torreira bisa dijadikan pilihan.

4. Mengoptimalkan rekrutan baru

Ben White adalah pemain yang pada dasarnya bagus, tetapi dia tidak berbuat banyak untuk mengatasi pusat pertahanan Arsenal yang lemah. Pembeliannya menghabiskan lebih dari 50 juta pounds dari Brighton, sementara sekitar 30 juta pounds dihabiskan untuk kiper Aaron Ramsdale, yang dibawa sebagai pesaing untuk Bernd Leno. Padahal, riwayat klub Ramsdale sangat problematik. Dua musim belakangan dia bermain di klub yang terdegradasi.

Lalu, ada nama Martin Odegaard yang musim lalu berstatus pinjaman kini menjadi kesepakatan permanen. Sementara Albert Sambi Lokonga dan Nuno Tavares yang berusia 21 tahun makin membuat pengeluaran Arsenal di musim panas ini membengkak.

Nama-nama di atas harus jadi fokus jangka panjang Conte tentu agar sejumlah uang yang digelontorkan oleh klub tidak mubajir dan tepat sasaran.

5. Minta para pemain mendengarkan

Setelah kekalahan kedua mereka musim ini di kandang sendiri, Legenda Gunners Ian Wright menyimpulkan masalah klub lamanya secara ringkas. Dia mengatakan bahwa skuad Arsenal tidak siap, tidak mendengarkan Arteta, atau tidak mampu mengikuti instruksi pelatih mereka.

Tidak diragukan lagi Arteta adalah perencana yang cermat, jadi mungkin para pemainnya tidak dapat menjalankan rencana taktisnya seperti yang dia inginkan, baik karena mereka tidak sepenuhnya memahami apa yang dibutuhkan dari mereka atau karena mereka tidak memiliki kecerdasan dan kemampuan.

Conte dengan segenap pengalaman dan karismanya diharapkan bisa mengatasi hal ini, yang tidak diragukan lagi memiliki banyak bakat. Jadi, ini semua tentang membuat mereka mendengarkan instruksinya dan bekerja keras baik di lapangan latihan maupun selama pertandingan.

(mochamad rahmatul haq/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network