Kisah Michail Antonio Menjadi Penyerang Tajam Hanya Dalam Waktu 18 Bulan

"Ia memiliki kekuatan, kecepatan & penyelesaian yang klinis"

Biografi | 28 August 2021, 03:26
Kisah Michail Antonio Menjadi Penyerang Tajam Hanya Dalam Waktu 18 Bulan

Libero.id - Pemain berusia 31 tahun itu sukses membawa The Hammers ke puncak klasemen setelah membuktikan dirinya layak menjadi untuk penyerang utama tim asuhan David Moyes musim ini.

Michail Antonio telah menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa West Ham United di Liga Premier dengan 49 gol, melampaui rekor gol Legenda klub, Paulo di Canio.

Sejak 'Project Restart' dimulai pada Juni 2020, hanya Harry Kane yang mencetak lebih banyak gol non-penalti, dan Antonio sekarang memiliki 33 gol dan assist dalam 43 penampilan terakhirnya.

Ini adalah statistik yang benar-benar luar biasa untuk seorang pemain yang baru menjadi striker 18 bulan lalu.

Fleksibilitas Antonio selalu membuat pertahanan lawan kewalahan, dan hal itu rasanya tidak lepas dari berbagai pengalamannya bermain sebagai sayap ataupun bek sayap.

Adapun klub yang dimiliki oleh David Sullivan itu sendiri telah banyak mendatangkan striker, mulai dari Andy Carroll, Marko Arnautović hingga pembelian Sebastian Haller senilai  45 juta Poundsterling. Namun, The Hammers justru kini menemukan sosok penyerang yang pas pada diri bek kanan yang dibeli seharga  8,5 juta Poundsterling dari Nottingham Fores.

Tapi Antonio sekarang berada dalam performa terbaiknya di Liga Premier, striker serba bisa itu adalah pemain yang mampu mengobrak abrik pertahanan lawan, menjalankan permainan, menciptakan peluang untuk rekannya atau berburu gol di area penalti.

Awal cemerlangnya musim ini – mencetak tiga gol dan dua assist untuk mengangkat West Ham ke puncak – telah menempatkan Antonio dalam sorotan yang belum pernah ada sebelumnya.

Striker yang cocok untuk skema serangan balik

Moyes suka memainkan permainan serangan balik di mana timnya akan bermain berhati-hati dan tidak menekan sebelum dengan cepat menerobos ke depan, baik dengan umpan yang lebih panjang ke tiga pemain depan atau pun dalam dribble para pemain sayap.

Manfaat utama Antonio bagi seorang manajer seperti Moyes adalah kemampuannya untuk menjalankan tugas sebagai penghubung, membuat  para pemain West Ham naik ke lapangan dengan mengejar bola-bola panjang dan membuat para pemain berduel di udara.

Namun, baru-baru ini, nuansa yang lebih besar telah berkembang saat Antonio belajar cara bermain di lapangan dengan membelakangi serta menggocek pertahanan lawan.

“Aku membencinya pada awalnya. Ketika Anda bermain dan Anda mendukung Anda untuk bermain, mereka datang dari belakang Anda,” ujar Antonio kepada Sky Sports.

“Sebagian besar waktu memiliki sentuhan pertama, ketika bola datang kepada Anda, Anda biasanya bebas sehingga Anda punya waktu untuk mengontrol, tetapi sebagai penyerang tengah, Anda harus bisa mengendarainya."

"Anda harus mengencangkan tubuh Anda, tetapi kemudian kaki Anda harus cukup lembut untuk mengontrol bola juga."

Ini sekarang bisa dibilang kualitas terbaiknya.

Melawan Newcastle United dan Leicester City, Antonio tampil luar biasa meski timnya berada bawah tekanan, memberikan jalan untuk rekan satu timnya baik dengan menahan bek serta memainkan operan satu sentuhan yang cerdas melebar, menjadi pengumpan untuk Declan Rice saat pemain Euro 2020 itu maju ke depan atau – yang paling mengesankan dari semuanya – membuat golnya sendiri.

Antonio memiliki kapasitas yang sangat langka untuk mengubah operan kurang sempurna menjadi serangan balik, mengayunkan dan menggocek pemain bertahan yang ketat untuk berbalik 180 derajat dan eksplosif saat membawa bola ke depan gawang.

Ini adalah keterampilan yang menggabungkan semua kualitas seorang winger, striker, dan full-back; itu adalah produk dari karier Antonio yang bervariasi.

Akibatnya, West Ham selalu memiliki out-ball ketika mencari gol balasan, baik dengan umpan yang lebih panjang atau – lebih sering akhir-akhir ini – dengan mencari Antonio karena ia secara tidak langsung seperti false nine.

Kekuatan, kecepatan, dan penyelesaian yang klinis

Gol pertama Antonio melawan Leicester adalah gol khas miliknya.

Menerima umpan dari Rice di dalam area penalti tampaknya tidak banyak, tetapi Antonio berhasil menjaga bola tetap dekat dengan tubuhnya, mengalahkan Caglar Soyuncu, dan melepaskan tembakan kuat ke sudut jauh.

Lalu golnya dalam laga melawan The Magpies juga tercipta dengan sangat baik. Belari dengan kecepatannya yang luar biasa untuk berlomba di depan pemain Steve Bruce lainnya, menerima bola terobosan dan ya tentu saja mencetak gol.


 
Dua gol yang ia ciptakan semuanya berawal dari sentuhan pertama yang rapi dan penyelesaian akhir yang terkontrol dengan sangat baik.

Dalam tiga gol ini kita bisa melihat bahwa Antonio memiliki kekutatan kecepatan, dan penyelesaian akhir yang benar-benar luar biasa.

Memang 49 gol yang ia buat kebanyakan datang dari dalam kotak penalti, namun dengan peningkatan kemampuan bermain saat ini, Antonio telah menjadi salah satu penyerang yang patut diwaspadai di Liga Premier musim ini.

Perayaan dengan guntingan karton pada Selasa lalu (24/8/2021) itu berbicara tentang optimismenya yang tampaknya tak ada habisnya, dan tentu saja Antonio ingin meneruskan tren positifnya ini.


 

Ya ada sebuah persamaan yang mudah antara ia dengan Jamie Vardy, di mana meski eks pemain Tooting & Mitcham United itu tidak mungkin memenangkan gelar liga, ia memiliki tingkat kerja, kecerdasan, dan keterampilan untuk meniru catatan mencetak gol Vardy hingga usia tiga puluhan.

(muflih miftahul kamal/muf)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network