Tiga Laga Awal Liga 1 2021/2022 Selalu Ada Penalti, yang Terbaru Bhayangkara FC

"Entah pemain yang kasar atau wasit yang ringan peluit, faktanya penalti mudah diberikan."

Analisis | 29 August 2021, 20:59
Tiga Laga Awal Liga 1 2021/2022 Selalu Ada Penalti, yang Terbaru Bhayangkara FC

Libero.id - Setelah Persik Kediri dan Persita Tenggerang, penalti kembali diberikan kepada wasit kepada Bhayangkara FC saat bertemu Persiraja Banda Aceh di Indomilk Arena, Tanggerang, Minggu (29/8/2021) malam. 

Penalti pertama langsung lahir menit 12 laga pembuka di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (27/8/2021). Dalam laga ini, Persik dihadiahi tendangan penalti oleh wasit, Yudi Nurcahya. Wasit menunjuk titik putih lantaran Melvin Platje menarik Arthur Felix.

Kesempatan itu coba dieksekusi Youssef Ezzejjari. Sayang, tendangan penyerang asal Spanyol keturunan Maroko itu bisa dimentahkan Wawan Hendrawan. Bola rebound gagal dimanfaatkan Ezzejjari karena tendangannya melayang di atas gawang.

Kontroversi muncul saat Ezzejjari menendang bola yang berhasil dipatahkan Wawan. Dalam tayangan ulang terlihat "Spiderwan" sudah bergerak melewati garis sebelum kaki Ezzejjari menyentuh bola. Dalam regulasi, itu jelas bertentangan dan tendangan seperti itu harus diulang. 

Masalahnya, tidak ada satu pun pemain Persik, Bali, atau wasit sendiri yang menyadari gerakan Wawan. Persik juga tak melakukan protes. Begitu pula asisten wasit yang berada di sudut tendangan tersebut dilakukan. Pada akhirnya Bali unggul 1-0 lewat M Rahmat (83).

Sehari setelah pertandingan tersebut, Persita berhasil mendapatkan hadiah penalti saat mengalahkan Persipura Jayapura 2-1 di Stadion Pakansari, Cibinong. Wasit, Fariq Hitaba, memberi Pendekar Cisadane penalti di menit 15 setelah pelanggaran Donny Monim kepada Ahmad Nur Hadianto. 

Beda dengan Persik, kesempatan Persita mencetak gol dari titik putih langsung dikonversi Harrison Cardoso menjadi gol.

Namun, berbeda dengan penalti Ezzejjari yang digagalkan Wawan, tendangan Cardoso bersih dan sah. Yang justru menjadi kontroversi ada di momen lain. Pertama, gol Ahmad Nur Hardianto pada menit 21 tak disahkan wasit karena dianggap off side. Padahal, tayangan ulang menunjukkan on side. Bahkan, beberapa langkah di belakang garis pertahanan Persipura.

Kedua, gol penyerang Persipura asal Ukraina, Yevhen Bokhashvili, tak disahkan Fariq. Gol ini bermula dari situasi tendangan yang hendak dilakukan oleh kiper Persita, Try Hamdani Goentara, pada menit 53. Bokhashvili datang saat bola dalam genggaman Tri yang hendak melakukan tendangan jauh. Tapi, dia justru melepas bola yang kemudian disambar Bokhashvili dan ditendang ke gawang Persita.

Sebenarnya, mantan penyerang PS Sleman itu tidak mengganggu kiper. Artinya, bukan hal yang perlu dianggap pelanggaran. Tapi, wasit memilih tak mengesahkan gol tersebut karena menilai Bokhashvili melakukan gangguan.

Setelah Persik dan Persita, penalti juga didapatkan Bhayangkara. Ezechiel Ndouasel sukses mengkonversi pelanti yang diberika akibat salah satu pemain Persiraja yang handball di kotak terlarang. Pada akhirnya, The Guardian mengalahkan Laskar Rencong 2-1.

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network