Kisah Kurniawan Kehilangan Posisi Pelatih Kepala di Klub Liga Super Malaysia

"Pemain hebat tidak selalu jadi pelatih sukses. Kurniawan membuktikan sendiri anggapan itu."

Biografi | 30 August 2021, 00:09
Kisah Kurniawan Kehilangan Posisi Pelatih Kepala di Klub Liga Super Malaysia

Libero.id - Perjalanan karier Kurniawan Dwi Yulianto bersama Sabah FC tidak berjalan mulus. Kurus harus menerima kenyataan diberhentikan dari posisinya sebagai pelatih kepala setelah The Rhinos gagal menang dalam delapan pertandingan beruntun.

Sabah menjadi klub pertama yang mempekerjakan Kurniawan sebagai pelatih kepala pada Desember 2019. Keputusan tersebut menyusul ketidakmampuan pelatih sebelumnya, Jelius Ating, untuk memimpin tim papan atas karena kurangnya lisensi kepelatihan AFC Pro. 

Musim pertama Kurniawan di Sabah menuai tinjauan beragam dari para pengambil keputusan klub dengan beberapa memuji pelatih kepala pertama kali karena menjaga tim dari degradasi. Sementara beberapa mengkritiknya karena hanya memenangkan dua dari 11 pertandingan yang dimainkan di Liga Super Malaysia 2020 yang dipersingkat di tengah pandemi Covid-19. 

Kelompok terakhir berhasil mendorong Kurniawan keluar pada November 2020. Tapi, perubahan kepemimpinan manajemen di klub menyebabkan mereka mempekerjakan kembali Kurniawan pada Januari 2021, yang sebenarnya akan bergabung dengan klub Liga Premier Malaysia, Kuching City, sebagai asisten pelatih.

Sayang, perjalanan mantan penyerang tim nasional Indonesia itu musim 2021 tidak mulus. Pada Sabtu (28/8/2021), Sabah kalah 0-4 melawan UiTM FC. Hari berikutnya, The Rhinos mengumumkan bahwa mereka telah memecat Kurniawan. pengumuman itu tercantum di akun media sosial Sabah.

Manajer tim, Marzuki Nasir, mengatakan kepada media bahwa asisten pelatih, Burhan Ajui, akan memikul tanggung jawab pelatih kepala sampai tanggal yang akan ditentukan kemudian. Dia juga mengumumkan Jelius Ating telah ditunjuk sebagai asisten pelatih Sabah yang baru pengganti Burhan. Jelius dan Burhan keduanya adalah mantan pemain Sabah.

"Kami yakin dengan kemampuan mereka seperti yang telah mereka lakukan bersama tim sepakbola Sabah sejak 2017. Mereka pasti bisa membantu tim (berbuat lebih baik) di sisa pertandingan untuk tetap berada di Liga Super musim depan," kata Marzuki, dilansir Malaya Mail.

Sabah FC secara mengejutkan dikalahkan tim papan bawah UiTM FC di Stadium UiTM, Shah Alam, Selangor. Marzuki mengatakan manajemen sangat kecewa dengan performa tim karena sudah delapan pertandingan tanpa kemenangan.

"Sejauh ini kesejahteraan para pemain dan ofisial telah dijaga dengan baik oleh manajemen. Sabah tetap berharap semua pihak, khususnya suporter, terus memberikan dukungan penuh kepada tim agar bisa segera bangkit kembali," tambah Marzuki.

Kurniawan pensiun sebagai pemain pada akhir 2013. Awalnya, dia memilih menjadi pelatih di Chelsea Soccer School. Setelah didekati oleh PSSI dan pelatih timnas, Kurniawan setuju menjadi asisten pelatih paruh waktu untuk tim Garuda, termasuk Timnas U-23 yang meraih perak di SEA Games 2019 di Filipina.

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network