Kisah Sanchez Watt, Anak Jalanan yang Gabung Arsenal Demi Bebas dari Narkoba

"Jika anda ingat, pemain yang satu ini pernah diusir wasit gara-gara nama."

Biografi | 31 August 2021, 14:14
Kisah Sanchez Watt, Anak Jalanan yang Gabung Arsenal Demi Bebas dari Narkoba

Libero.id - Jerat kemiskinan dan masalah sosial membuat Sanchez Watt bergabung dengan Akademi Arsenal. Berkat sepakbola, dia terhindar dari jebakan narkoba, kemiskinan, dan kriminalitas, meski karier profesionalnya tidak mencapai level Liga Premier.

Watt bergabung dengan Arsenal pada usia tujuh tahun dan disebut-sebut sebagai wonderkid paling bersinar setelah membantu klub memenangkan Piala FA Junior 2008/2009. Dia adalah salah satu bintang di tim yang berisi Jack Wilshere, Francis Coquelin, dan Luke Ayling. 

Pada kompetisi itu, Watt mencetak dua gol dalam kemenangan di leg kedua semifinal atas Manchester City. Kemudian, dia mencetak gol lagi setelah masuk sebagai pemain pengganti dalam kemenangan 4-1 atas Liverpool di final. 

Segera setelah pertandingan, perbandingan langsung dibuat dengan pemain sayap muda Inggris lainnya , Theo Walcott. Bahkan, Arsene Wenger menggambarkan Watt sebagai pemain jalanan dan memuji gerakannya, tingkat kerja, serta kualitas umpan kaki kirinya.

Bagi Watt, sepakbola adalah pelarian dan Wenger adalah sosok ayah yang memfasilitasi pembebasannya dari potensi masalah hidup sang pemain. Dalam sebuah wawancara dengan goal.com pada 2010, dia mengungkapkan bagaimana sepakbola menyelamatkannya dari iming-iming geng kriminal dan narkoba di London Timur.

"Ini bukan kehidupan yang mudah di Hackney. Banyak orang melakukan kejahatan atau hidup di jalanan. Tapi, saya tidak pernah menyukai kehidupan itu. Saya tahu cukup banyak pesepakbola yang pernah saya mainkan bersama di lapangan beton lokal dan mereka mengambil jalan yang salah," kata Watt.

"Beberapa dari mereka merokok atau menjual obat-obatan. Tapi, akhir-akhir ini mereka berkata kepada saya: 'Pastikan kamu tetap bermain sepakbola. Itu sehat dan itu membantu kamu menjaga keluargamu'. Saya tidak ingin berada di jalanan dan berakhir di penjara karena narkoba," tambah Watt.

"Wenger sangat cerdas. Sangat bijaksana. Kami semua memandangnya seperti ayah kami. Apa pun yang dia katakan, anda tahu dia bersungguh-sungguh. Dia memberi anda banyak kepercayaan diri," ucap Watt.

Watt meledak ke panggung senior di Arsenal dengan cara yang luar biasa. Dia mencetak gol pada debut profesional dalam kemenangan 2-0 di Piala Liga atas West Brom pada September 2009. Saat itu, dia memanfaatkan rebound dari tembakan Carlos Vela.

Setelah pertandingan, Watt tampaknya siap untuk karier yang panjang dan sukses di Arsenal. Sayang, itu adalah titik tertinggi kariernya di Emirates Stadium.

Watt kemudian hanya membuat dua penampilan pengganti untuk tim pertama di Piala Liga dan mencetak gol dari tendangan bebas. Dia dianugerahi kontrak jangka panjang, tapi dia tidak pernah tampil di Liga Premier untuk The Gunners. Sebagai gantinya, Watt dikirim sebagai pemain pinjaman di Southend, Leeds United (dua kali), Sheffield Wednesday, Crawley, dan Colchester.

Pada titik ini, cedera menghambatnya. Masalah pergelangan kaki yang dialami selama di Southend dan Leeds sangat membatasi waktu bermainnya dan menghambat perkembangannya.

Dia juga dihadapkan oleh fakta buruk ketika dipinjamkan ke Sheffield Wednesday pada 2011. Saat itu, mereka ada di League One. Dan, di sana, dia hampir tidak dimainkan pelatihnya, Gary Megson. Dia memutuskan untuk tidak memperpanjang masa tinggal di Hillsborough setelah hanya tampil empat kali di liga.

"Dia anak yang berbakat tapi saya tidak yakin bahwa League One adalah tempat masa depannya saat ini. Saya menyukainya, dia hanya secara fisik tidak memenuhi tuntutan divisi ini. Dia memiliki banyak hal untuk menunjukkan bahwa dia bisa bermain di level tertinggi. Tapi, dia harus melakukan hal-hal lain untuk bisa memasukkan dirinya ke tim utama Arsenal," kata Megson saat itu.

Terlepas dari penilaian Megson yang tidak menarik, Watt tetap yakin bahwa dia bisa membuat terobosan di Emirates Stadium. "Musim panas ini saya harus keluar dan menunjukkan kepada orang-orang tentang apa yang bisa saya lakukan. Saya telah melakukan pekerjaan ekstra selama latihan jelang musim baru," harap Watt.

"Rasanya menyenangkan bisa bermain dengan cara arsenal lagi. Senang bisa kembali, menjadi bugar, dan melihat pemain lain lagi. Saya hanya akan mencoba melakukan lebih baik dari pada yang sudah saya lakukan di pramusim," tambah Watt.

Tapi, keinginan Watt bertepuk sebelah tangan. Dia justru dipinjamkan ke klub yang lebih rendah di Colchester. Tapi, di sana dia menderita cedera hamstring dan kemudian dilepas klub. Dia telah menjalani kehidupan nomaden sejak itu, dengan bermain di Kerala Blasters, Crawley, Billericay, hingga Hemel Hempstead Town.

Watt sempat muncul di berita pada 2018. Ketika itu, dia diusir wasit karena dianggap membangkang. Pada kenyataannya, itu hanya kesalahpahaman, saat sang pemain terus mengatakan "Watt" ketika wasit menanyakan namanya. 

Watt dan "what" akan terdengar sama jika diucapkan, meski maknanya berbeda. What (apa) yang diucapkan berulang-ulang di depan wasit bisa dianggap sebagai bentuk perlawanan. Dan, beruntung, rekan setimnya menjelaskan kepada sang pengadil lapangan bahwa namanya "Watt", bukan "what".

Sekarang, pada usia 30 tahun, Watt sedang mencari klub baru setelah berpisah dengan Wealdstone di National League, kasta kelima sepakbola Inggris.

Watt juga terus aktif di media sosial. Secara vokal dia masih menjadi pendukung Arsenal. Dia kerap menyemangati mantan rekan satu timnya. Dan, yang paling penting, dirinya mendukung mereka yang berbicara menentang rasialisme.

(diaz alvioriki/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network