Libero.id - Konon rambut adalah mahkota, baik bagi laki-laki atau perempuan. Dan bagi sebagian pesepakbola laki-laki, memberi warna pada rambut alias membuatnya pirang adalah cara tersendiri untuk bergaya dan tampil eksentrik.
Ada banyak pemain sengaja membuat pirang rambut mereka, di Indonesia kita pernah mengenal Rocki Putiray dan di luar negeri ada Djibril Cisse yang selalu bergonta-ganti warna rambut.
Mulai dari Beckham, Neymar, dan Messi juga pernah mewarnai rambut mereka.
Dan tak bisa dipungkiri, terlihat jelas kepercayaan diri mereka bertambah dan sejauh yang kita ingat, pelatih tal tak pernah mempermasalahkan pilihan itu.
Tapi nasib sebaliknya berlaku untuk dua pemain timnas Aljazair yang berkiprah di Liga Premier : Riyad Mahrez dari Manchester City dan Said Benrahma Tottenham dari West Ham United.
Kedua pemain itu sama sekali tidak membuat pelatih Aljazair, Djamel Belmadi terkesan dengan model rambut pirang yang mereka cat dengan warna platinum trim pada minggu-minggu awal musim baru 2021-22 dimulai.
Menurut laporan dari media lokal Aljazair Dzair Daily, dengan tegas Djamel Belmadi memarahi keduanya dan meminta keduanya terutama Mahrez yang harusnya jadi panutan untuk membuat warna rambut mereka kembali ke warna alami yakni hitam.
Pelatih berusia 45 tahun itu menyebut tindakan keduanya tidak 'mencerminkan tradisi dan kebiasaan masyarakat Aljazair. Jika tidak keduanya diancam tidak bisa mengikuti dua pertandingan awal untuk kualifikasi piala dunia 2022 yang akan digelar di Qatar.
Dan mau tak mau keduanya terpaksa harus mengubah warna rambut mereka ke bentuk semula. Paling tidak untuk sementara waktu selama menjalani tugas negara.
Mahrez sendiri memainkan peran besar dalam membantu negaranya untuk memenangkan Piala Afrika 2019. Kontribusinya termasuk gol kemenangan di menit ke-95 saat melawan Nigeria di semifinal.
Kali ini, Mahrez dan Benrahma bertujuan untuk memastikan bahwa negara mereka lolos ke Piala Dunia tahun depan di Qatar.
Negara yang dijuluki Desert Warriors ituakan menghadapi Djibouti malam ini (2/9/) sebelum bentrok dengan Burkina Faso pada hari Selasa pekan mendatang.
(gigih imanadi darma/gie)
Opini