Libero.id - Saat mencetak gol dan membantu Inggris mengalahkan Hungaria pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa, Raheem Sterling mendedikasikannya untuk seorang wanita bernama Steffie Gregg. Siapa dia?
Sesaat setelah menjebol jala lawan, Sterling melakukan selebrasi dengan membuka jersey dan mempertontonkan kaus dalam miliknya yang bertuliskan "Love you forever Steffie Gregg". Tulisan itu mendadak viral dan banyak mendukung Inggris mencari tahu siapa wanita yang dimaksud.
Ternyata, Steffie adalah eponakan dari produser musik, musisi, sekaligus pengusaha asal Jamaika, Tarik Johnston alias Rvssian. Steffie meninggal secara tragis pada usia 26 tahun.
Steffie juga seorang streamer Twitch yang kematiannya pada 31 Agustus 2021 mengejutkan seluruh warga Jamaika. Dia juga seorang pengusaha terkenal dan sosialita serta anggota dari salah satu komunitas di Upper St Andrew di ibukota negara itu, Kingston.
Sebagai orang yang lahir di Kingston dan memiliki ngaris keturunan Jamaikan yang kental, Sterling dan Steffie berteman baik. Selain keponakan Rvssian, ayah Steffie adalah mantan pembalap mobil, Gary Gregg. Sementara kakaknya, Kyle Gregg juga seorang pembalap.
Sebulan sebelum meninggal, Steffie memposting gambar di Instagram dengan pacarnya, Naldo Banks, yang mengucapkan selamat ulang tahun padanya. Lalu, setelah kematiannya, pamannya, Rvssian, memposting di Instagram: “Saya tidak percaya saya membaca RIP di bawah komentar anda Steffie".
"Saya hancur. Saya sangat mencintaimu. Tuhan tahu ini bukan waktumu. Saya akan memberikan semuanya untuk mendapatkanmu kembali. Kamu mengajari putriku, Adri, dengan gerakan tarian anggun. Kalian sangat mengingatkanku satu sama lain," tulis Rvssian.
"Bagian tersulit adalah menjelaskan kepadanya bahwa dia tidak akan pernah bersamamu lagi. Begitu sulit ketika dia menangis untukmu. Dia sangat mencintaimu dan menghormatimu," lanjut Rvssian
Lalu, bagaimana Steffie meninggal secara misterius dan mendadak? Ada beberapa laporan bahwa Steffie meninggal karena komplikasi yang dipicu Covid-19. Tapi, ini belum bisa dikonfirmasi oleh pihak yang berwenang maupun keluarga besarnya.
Belum ada yang tahu pasti penyebabnya karena dokter dan otoritas terkait terus melakukan penelitian. Pasalnya, dia sempat dilaporkan memiliki gangguan defisiensi autoimun lupus dan telah mendapat satu suntikan vaksin AstraZeneca pada saat kematiannya.
(diaz alvioriki/anda)
Opini