Ditahan Imbang Swiss, Tim Asuhan Roberto Mancini Perpanjang Rekor

"Fakta Italia gagal menang di St Jakob Park."

Analisis | 06 September 2021, 03:43
Ditahan Imbang Swiss, Tim Asuhan Roberto Mancini Perpanjang Rekor

Libero.id - Semenjak dilatih Roberto Mancini, Italia menjadi skuad yang berbeda. Mereka bukan cuma memenangkan Euro 2020, tetapi melakukan itu dengan catatan tanpa terkalahkan.

Itu menjadi bukti Mancini merupakan juru taktik yang andal. Dan, gema dari kegembiraan Italia menjuarai Euro 2020 masih terasa hingga sekarang. Tetapi, setiap kompetisi atau turnamen pasti memiliki tingkat kesulitan dan tantangan yang berbeda.

Sebagai juru taktik yang berpengalaman, Mancini tak mau skuad asuhannya terbawa suasana saat berjuang dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022. “Terjebak oleh kenangan” kata Mancini. “Kita harus berjuang untuk menang lagi.”

Sayang, keinginan Mancini terganjal saat tim asuhannya berkunjung ke markas Swiss di St Jakob-Park di Basel, Senin (6/9/2021) dini hari WIB. Gli Azzurri harus puas membawa pulang satu angka setelah bermain imbang tanpa gol.

Meski begitu, Mancini layak bangga dengan pencapaian itu. Torehan itu membuat Italia belum terkalahkan sepanjang 36 pertandingan. Itu merupakan rekor tersendiri, bahkan melewati pencapaian Spanyol (2007-2009) dan Brasil (1993-1996).

Hasil itu juga makin memantapkan posisi Italia di puncak klasemen di babak kualifikasi. Gli Azzurri sejauh ini sudah mengumpulkan 11 poin, unggul empat angka atas Swiss yang menguntit di posisi kedua.

Mancini layak tersenyum karena timnya tak diperkuat sejumlah pemain penting. Sebut saja Marco Verratti yang terpaksa absen karena cedera. “Dia mengalami cedera lutut,” kata Mancini. “Marco Verratti adalah orang dengan masalah terbesar."

Sementara Manuel Locatelli, pemain yang menggantikan peran Verratti, belum memberikan pengaruh signifikan. Pemain rekrutan anyar Juventus itu masih membutuhkan pengalaman lebih banyak lagi, meski Locatelli punya kenangan manis saat mencetak dua gol ke gawang Swiss di Euro 2020.

“Saya menyukai gol melawan Swiss sama seperti saat melawan Inggris di final. Jika Anda membutuhkan serangan balik untuk mencetak gol, maka Anda bisa menang seperti itu juga, tidak setiap gol harus indah,” tutupnya.

(mochamad rahmatul haq/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network