Kisah Skotlandia Berjuang Tampil di Piala Dunia Perdana Sejak 1998

"Setelah tampil di Euro 2020, para pemain kini mengincar Piala Dunia 2022."

Biografi | 08 September 2021, 13:14
Kisah Skotlandia Berjuang Tampil di Piala Dunia Perdana Sejak 1998

Libero.id - Setelah terakhir kali tampil di turnamen utama pada Piala Dunia 1998, Skotlandia berhasil kembali ke level elite internasional dengan tampil di Euro 2020. Ternyata, The Tartan Army belum puas. Kini, mereka mengincar Piala Dunia 2022 setelah kemenangan atas Austria di laga terbaru, Rabu (8/9/2021) dini hari WIB.

Tergabung di Grup F bersama Denmark, Israel, Austria, Kepulauan Faroe, dan Moldova, performa Skotlandia bisa dibilang naik turun. Dari enam laga yang sudah dijalani, mereka mengunci tiga kemenangan, dua skor imbang, dan satu kekalahan. 

Dengan kondisi sepertu itu, Skotlandia sekarang berada di urutan kedua. Mereka tertinggal tujuh poin dari Denmark di puncak klasemen, tapi memimpin satu poin dari tim peringkat ketiga, Israel. Hanya juara grup yang melaju ke Qatar dan runner-up akan lolos lewat play-off. Dan, di pertandingan berikutnya, Skotlandia akan bertemu Israel.

Menurut Pelatih The Tartan Army, Steve Clarke, pertandingan melawan Israel di Hampden Park, Glasgow, 9 Oktober 2021, sangat penting, meski masih ada tiga pertandingan lagi setelah duel tersebut. "Itu seperti final. Kami harus terus mengumpulkan poin," kata Clarke, dilansir Dailymail.

Clarke juga menjawab beberapa kritikan yang dialamatkan pada cara bermain timnya, khususnya saat melawan Austria. "Kami bukan tim bola panjang karena beberapa orang mencoba memberi label itu pada kami," ucap Clarke.

"Jika kami harus bermain lama, kami bisa bermain dan berjuang untuk itu. Jika kami harus menurunkannya dan membuat operan, kami bisa melakukan operan. Saya pikir kami pantas mendapatkan sedikit lebih banyak rasa hormat," tambah mantan asisten pelatih Chelsea, Liverpool, hingga Aston Villa itu.

"Saya memiliki sekelompok pemain fantastis yang ingin sukses untuk negaranya. Mereka muncul, mereka datang ke pertandingan ini, dan ini adalah minggu yang sangat sulit," lanjuta Clarke.

Dengan Denmark yang diyakini lolos sebagai juara grup, target paling logis bagi Skotlandia adalah play-off. "Kami pergi ke Denmark, tempat yang sulit untuk dituju, banyak cedera dan banyak masalah. Kami kalah 0-2 di awal pertandingan. Tapi, kami berusaha keras. Kami dikritik. Tapi, mereka lupa bahwa Israel dikalahkan 0-5 di sana (Denmark)," ungkap Clarke. 

Satu-satunya hal negatif saat Skotlandia melawan Israel adalah Grant Hanley dan Che Adams akan absen karena kartu kuning melawan Austria. "Kami tahu kami harus mendapatkan sesuatu dari dua pertandingan berikutnya agar kami bisa mendapatkan enam poin tambahan," ujar Clarke.

"Jika saya mengatakan kepada kalian (media) di awal minggu bahwa kami akan keluar dengan enam poin, anda semua akan senang. Jadi, ini malam yang menyenangkan bagi kami. Saya sangat senang untuk para pemain. Mereka ingin sukses. Mereka menunjukkan itu setiap kali mereka berkumpul," ungkap Clarke.

"Mereka telah menunjukkan itu secara konsisten selama dua tahun saya bersama tim ini. Saya pikir kami telah datang jauh. Saya pikir kita bisa menjadi lebih baik. Saya pikir kita akan menjadi lebih baik, dan malam ini adalah langkah lain di jalan itu," tambah Clarke.

Diminta untuk memberi penilaian Skotlandia di bawah dirinya, Clarke hanya mengangkat bahu. "Saya belum terlalu memikirkannya. Saya hanya akan menikmati malam ini. Kami hanya melakukan apa yang kami lakukan, muncul, dan memberikan segalanya untuk negara kami, serta mencoba untuk mendapatkan lebih banyak poin," pungkas Clarke.

(atmaja wijaya/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network