Penyebab Perang Dingin antara Klub Liga Premier dengan Negara-negara Amerika Selatan

"Aksi balas dendam mulai diterapkan ke Inggris."

Analisis | 09 September 2021, 12:44
Penyebab Perang Dingin antara Klub Liga Premier dengan Negara-negara Amerika Selatan

Libero.id - Ketegangan antara klub kontestan Liga Premier dengan Federasi Sepakbola di Amerika Selatan berbuntut panjang. Kali ini, giliran federasi yang tak memperbolehkan para pemainnya bermain di Liga Premier akhir pekan ini.

Federasi Sepakbola Brasil (CBF) misalnya. Mereka tak mengizinkan Roberto Firmino membela Liverpool, dan Gabriel Jesus membantu Manchester City. Keduanya termasuk dalam delapan pemain Selecao yang tak diperkenankan CBF.

Langkah CBF ternyata tak sendirian. Langkah mereka diikuti Asosiasi Sepakbola Paraguay, Chile, hingga Meksiko.

Situasi makin kisruh karena manajemen Liverpool dan Man City berupaya keras agar para pemainnya dapat kembali untuk menjalani pekan keempat Liga Premier.

Namun, negara-negara Amerika Selatan tak bergeming. Mereka sengaja melakukan itu karena klub-klub Liga Premier tidak memberi izin kepada para pemain bergabung membela negara yang tengah berjuang di babak Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) berdalih keputusan tak memberikan izin karena berdasarkan peraturan FIFA. Mereka tak akan memberikan restu pergi ke nagara-negara yang masih memiliki tingkat penyebaran tinggi tentang Covid-19, termasuk negara-negara di Amerika Selatan.

Permasalahan ini terasa sedikit memutar dan seperti aksi saling balas dendam.

Para pejabat klub Liga Premier sedang dalam pembicaraan dengan FIFA untuk mencoba dan menemukan jalan keluar dari masalah ini.

Beberapa klub yang merasa dampak dari saling balas antara negara-negara Amerika Selatan dan Liga Premier adalah: Manchester City, Manchester United, Liverpool, Leeds United, Chelsea, Wolverhampton Wanderers, Newcastle United, dan Watford.

Pemain yang bepergian ke negara-negara daftar merah harus melewatkan beberapa pertandingan saat mereka kembali karena periode isolasi 10 hari yang diwajibkan berdasarkan aturan Inggris.

Selain absen dalam pertandingan akhir pekan tim mereka, bek Chelsea Thiago Silva dan gelandang Manchester United Fred juga tidak akan diizinkan bermain dalam pertandingan pembukaan Liga Champions tim mereka melawan Zenit St Petersburg dan Young Boys.

Namun, dipahami bahwa Brasil tidak meminta pemain depan Everton Richarlison untuk tidak tampil melawan Burnley pada hari Senin. Dirasakan Brasil menunjukkan keringanan hukuman dalam kasus khusus itu karena Everton mengizinkan Richarlison bermain di Olimpiade ketika peraturan tidak memaksa mereka untuk melakukannya.

Langkah ini juga mempengaruhi tiga pemain Liverpool, Roberto Firmino, Fabinho dan Alisson; Pasangan Manchester City Ederson dan Gabriel Jesus; dan penyerang Leeds Raphinha, yang telah dipanggil ke dalam skuad Brasil untuk pertama kalinya.

Wolves dan penyerang Meksiko Raul Jimenez; Gelandang Newcastle Paraguay Miguel Almiron dan bek Watford Chile Francisco Sierralta juga terpengaruh.

Sejauh ini, tidak ada klub yang terkena dampak telah membuat pernyataan publik tentang masalah ini.
Namun, mereka merasa situasinya tidak memperhitungkan keadaan dan merasa para pemain harus diizinkan bermain untuk klub mereka akhir pekan ini.

Liga Premier, FA, Pemerintah Inggris, dan FIFA semuanya dianggap terlibat dalam diskusi. Kepala eksekutif Liga Premier, Richard Masters, juga telah menulis surat kepada klub untuk mengatakan bahwa dia sedang mencoba mencari solusi.

Dirasakan setiap perubahan situasi akan membutuhkan semacam jaminan bahwa para pemain akan diberikan pengecualian perjalanan virus corona, sehingga mereka dapat memenuhi kewajiban internasional mereka pada Oktober dan November, yang telah didorong oleh Presiden FIFA Gianni Infantino.

(mochamad rahmatul haq/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network