7 Tim Nasional Besar yang Terancam Gagal Tampil di Piala Dunia 2022

"Ada tim yang pernah menjuarai Piala Dunia. Ada juga jagoan di konfederasinya."

Analisis | 10 September 2021, 12:12
7 Tim Nasional Besar yang Terancam Gagal Tampil di Piala Dunia 2022

Libero.id - Jeda internasional untuk Kualifikasi Piala Dunia 2022 telah berakhir Jumat (10/9/2021) pagi WIB seiring hasil-hasil zona Amerika Selatan. Ada yang puas. Banyak juga pendukung kecewa berat.

Dalam beberapa tahun terakhir sepakbola internasional semakin ketat karena negara-negara kecil semakin meningkatkan kualitasnya dan membuat persaingan lebih sulit. Entah di Asia, Afrika, Amerika, Eropa, atau Oceania, jarak kualitas setiap tim nasional kini terlihat semakin pendek.

Hal itu tercermin sangat jelas pada kualifikasi menuju Qatar, pada awal bulan ini. Beberapa negera besar seperti Jerman, Belgia, Brasil, Argentina, atau Inggris semakin mantap menuju putaran final. Tapi, beberapa lainnya masih harus berjuang. Bahkan, terancam tidak lolos.

Berikut ini 7 tim nasional besar yang memiliki potensi gagal bermain di Piala Dunia 2022 karena hasil buruk di kualifikasi:


1. Italia

Setelah memenangkan Euro 2020, Italia akan menjadi salah satu favorit untuk memenangkan Piala Dunia 2022. Tapi, ternyata ada bahaya bahwa pasukan Roberto Mancini akan kehilangan Coppa Mundial kedua berturut-turut.

Awalnya, Gli Azzurri berada di posisi terdepan untuk memuncaki Grup C. Tapi, hasil imbang melawan Bulgaria dan Swiss menjadi masalah yang rumit. Italia masih memimpin grup. Tapi, jika Swiss memenangkan semua pertandingan tersisa, atau menghindari kekalahan tandang di Roma dan memenangkan pertandingan lainnya, Granit Xhaka ddkk akan mengklaim satu-satunya tempat dari grup ini.

Jika itu terjadi, Italia akan dipaksa mengikuti play-off UEFA, yang lebih rumit dari edisi sebelumnya. Itu karena 10 runner-up, ditambah dua tim dari Nations League 2020/2021 dibagi menjadi tiga jalur yang akan memainkan dua putaran play-off satu pertandingan.

Singkatnya, Italia akan menghadapi satu dari empat negara lain untuk lolos atau hanya memiliki peluang 75% untuk lolos.


2. Spanyol

Spanyol menemukan diri mereka dalam posisi yang mirip dengan Italia. La Furia Roja mengesankan di Euro 2020, tapi menghadapi jalan yang menantang menuju Piala Dunia. Spanyol memiliki keunggulan satu poin di grup. Tapi, kehilangan poin saat melawan Yunani dan Swedia. Ini menjadi ancaman bagi Spanyol.

Swedia memiliki dua pertandingan sisa untuk mengambil alih posisi teratas. Itu berarti mereka harus mengalahkan Spanyol dan mencapai Qatar dengan tiga kemenangan lainnya. Jika itu terjadi, Spanyol  terpaksa memainkan play-off. Dan, bisa saja menghadapi Italia.


3. Amerika Serikat

Label "Generasi Emas" dapat menjadi berkah sekaligus kutukan bagi semua tim. Dan, Amerika Serikat (AS) saat ini menemukan tekanan serupa dengan label tersebut.

Skuad yang berisi Weston McKennie, Christian Pulisic, Serginho Dest, Giovani Reyna, dan beberapa pemain muda hebat lainnya memang telah memenangkan Piala Emas CONCACAF dan CONCACAF Nations League. Tapi, mereka membuat awal yang gagap di kualifikasi Piala Dunia.

USMNT hanya berhasil bermain imbang melawan El Salvador dan Kanada sebelum bangkit mengalahkan Honduras. Tapi, hanya dengan tiga teratas dari delapan tim yang secara otomatis akan mencapai putaran final tahun depan plus satu tiket play-off interzone, AS tidak boleh bersantai pada laga-laga berikutnya.


4. Kolombia

Kualifikasi Amerika Selatan memang terkenal sulit. Setiap tim bermain melawan satu sama lain di kandang dan tandang dengan hampir tidak ada pertandingan yang mudah diantara mereka. Bahkan, negara kecil seperti Bolivia bisa menjadi kacang yang sulit untuk dipecahkan.

Kolombia tampil mengesankan di dua Piala Dunia sebelumnya. Tapi, sejauh ini belum tampil baik di kualifikasi. Sejumlah besar hasil imbang telah menghalangi upaya mereka dan kekalahan 1-6 dari Ekuador mengisyaratkan buruknya persiapan mereka.

Kekalahan itu membuat Reinaldo Rueda menggantikan Carlos Queiroz sebagai pelatih. Kolombia saat ini duduk di posisi kelima. Itu artinya akan membuat mereka memainkan play-off interzone, ditemani beberapa negara Amerika Latin lainnya seperti Peru dan Paraguay.


5. Chile

Chile adalah tim yang hebat pada Piala Dunia 2010 dan 2014. Mereka juga memenangkan dua Copa America beruntun. Tapi, generasi bintang itu belum memiliki pengganti. Mereka masih mengandalkan Claudio Bravo, Arturo Vidal, Gary Medel, dan Alexis Sanchez.

Dengan materi seperti itu, praktis cara main mereka sangat mudah dibaca. Buktinya, Chile saat ini berada di urutan kedelapan klasemen sementara. Yang paling baru, La Roja dikalahkan Kolombia 1-3 setelah bermain imbang 0-0 dengan Ekuador di laga sebelumnya.


6. Jepang

Samurai Biru telah berpartisipasi di setiap putaran final Piala Dunia sejak 1998. Gaya permainan mereka yang inovatif membuat perubahan yang menyegarkan dari serangkaian pemain Eropa yang bermain terbuka.

Namun, negara dengan peringkat tertinggi di Asia itu kalah dari Oman di pertandingan pertama fase terakhir zona Asia. Meski kemenangan didapat dari China pada pertandingan kedua, potensi Jepang gagal melangkah ke tahap selanjutnya sangat besar. Itu karena mereka masih harus berjumpa Arab Saudi dan Australia.


7. Ghana

Proses kualifikasi di Afrika bisa dibilang cukup menguras pikiran dan tenaga. Sepuluh grup yang terdiri dari empat tim bermain kandang dan tandang, dengan pemenang berhadapan dalam play-off dua leg untuk menentukan lima perwakilan Piala Dunia di benua itu.

Ketatnya kualifikasi telah membuat beberapa tim besar Afrika menatap jurang maut. Kamerun kalah dari Pantai Gading, sementara Mesir tanpa Mohamed Salah kehilangan poin dari Gabon. Begitu pula Ghana. Kekalahan 0-1 dari Afrika Selatan telah membuat mereka dalam bahaya. 

Skuad yang berisi Thomas Partey dan kakak-adi Andre serta Jordan Ayew itu harus memiliki cukup motivasi untuk pulih karena hanya ada satu tim di setiap grup yang lolos ke putaran terakhir.

"Ini akan menjadi bencana jika kami tidak lolos dari grup karena tidak ada negara yang dapat dibandingkan dengan Ghana dalam hal pemain individu. Jadi, kami tidak memiliki pilihan selain untuk memenuhi syarat," kata mantan pemain The Black Stars, Emmanuel Agyemang-Badu, dilansir Planet Football.

(diaz alvioriki/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network