Kisah Cyrus Margono, Diaspora Indonesia di AS yang Dikontrak Klub Yunani

"Satu lagi bakat Indonesia di luar negeri yang seharusnya terpantau direktur teknik PSSI."

Biografi | 10 September 2021, 14:45
Kisah Cyrus Margono, Diaspora Indonesia di AS yang Dikontrak Klub Yunani

Libero.id - Banyaknya pemain keturunan Indonesia di luar negeri seharusnya bisa dimanfaatkan PSSI untuk diberi kesempatan membela tim nasional Indonesia. Salah satunya Cyrus Margono. Siapa dia?

Margono bukanlah nama yang asing di telinga orang Indonesia. Ini adalah nama yang umum di Jawa Tengah, Yogyakarta, hingga Jawa Timur. Tapi, Cyrus Margono adalah nama yang kurang populer di Indonesia. Itu wajar karena pemuda berusia 12 tahun itu baru saja merintis karier profesional dengan bergabung ke Panathinaikos B di Super League 2 atau kompetisi kasta kedua Yunani.

Klub satelit Panathinaikos itu mengontrak Cyrus pada akhir bulan lalu atau satu hari sebelum jendela transfer musim panas 2021 di Eropa ditutup. Berposisi sebagai kiper, dia akan dikontrak tiga tahun.

Cyrus merupakan diaspora Indonesia yang ada di Amerika Serikat (AS). Dia lahir di New York, 9 November 2001, dari ayah asli Indonesia dan ibu yang berasal dari Iran Ayahnya bernama Johan dan ibunya, Sepeedeh. Cyrus juga mempunyai saudara kandung bernama Armon.

Entah dari mana bakat sepakbolanya berasal, yang pasti Cyrus sudah memainkan "soccer" sejak kanak-kanak di sekolah maupun lingkungan tempat tinggalnya di Negeri Paman Sam.

Talenta Cyrus memainkan sepakbola semakin terasah saat bersekolah di Sleepy Hollow High School, New York. Di sana dia tergabung di klub sekolahnya. Kemudian, Cyrus melanjutkan pendidikan di University of Denver pada 2019 dengan beasiswa olahraga untuk berkompetisi di NCAA Soccer. Setahun kemudian, dia pindah ke University of Kentucky.

Setelah penampilan yang bagus di Kentucky, Cyrus mencoba peruntungan dengan pergi ke Eropa untuk menjalani trial di beberapa klub. Awalnya, Cyrus menjadikan negar-negara sepakbola besar di Eropa barat sebagai tujuan untuk mengadu nasib sebagai pemain profesional.

Tapi, di Benua Biru, Cyrus justru bertemu pelatih kiper asal Belanda yang cukup punya nama, Maarten Arts. Dia pernah bekerja di FC Utrecht, Umm Salal (Qatar), hingga Union SG (Belgia).

Dari pertemuan dengan Arts itulah, Cyrus selanjutnya dibawa ke Yunani untuk menjalani seleksi di Panathinaikos. Di Negeri Para Dewa, Panathinaikos bukan klub sembarangan. The Greens adalah klub elite yang memiliki rivalitas dengan Olympiakos Piraues dan AEK Athens. 

Panathinaikos memliki 20 gelar juara kompetisi kasta tertinggi Yunani, 18 Piala Yunani, dan sekali menjadi runner-up Liga Champions serta Piala Intercontinental. Mereka juga delapan kali meraih double winners dan dan sekali treble winners.

Namun, dengan usia yang masih muda dan minim pengalaman di sepakbola Benua Biru, Panathinaikos memutuskan memasukkan Cyrus ke tim B terlebih dulu untuk menimba ilmu. Apalagi di skuad utama, klub berseragam hijau itu sudah memiliki tiga kiper tangguh, yaitu Sokratis Dioudis, Vasilis Xenopoulos, dan Alberto Brignoli dari Italia.

"Saya datang ke klub yang sangat besar dan menjadi suatu kehormatan bagi saya untuk berada di sini. Saya menghargai kesempatan yang diberikan kepada saya oleh tim dan pelatih. Saya akan memberikan yang terbaik setiap harinya," ujar Cyrus, di situs klub saat perkenalan resminya.

Main di Panathinaikos B berarti Cyrus akan berkompetisi di kasta kedua. Ini seperti klub-klub di Spanyol macam Barcelona dan Real Madrid yang memiliki tim satelit di divisi bawah. Jika performa bagus ditunjukkan bersama tim B, peluang Cyrus promosi ke skuad utama terbentang sangat luas di depan mata.

Panathinaikos B saat ini dilatih Giannis Vonortas. Pria Yunani kelahiran Polandia itu sudah berada di klub sejak lama. Dia mantan pemain Panathinaikos. Setelah pensiun sempat menjadi asisten Panathinaikos U-20, asisten tim utama, caretaker, hingga sekarang menukangi Panathinaikos B.

Jika juara Super League 2, Panathinaikos B tidak akan mungkin promosi. Sebab, mereka hanya klub yang mendidik pemain. Tercatat ada banyak lulusan tim ini yang bersinar di level dunia. Sebut saja Angelos Basinas, Giorgos Karagounis, Sotirios Kyrgiakos, Charalampos Mavrias, hingga Sotiris Ninis.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pelatih dan tim yang percaya kepada saya. Saya bersemangat dan akan terus bekerja keras demi memberikan segalanya untuk Panathinaikos. Saya telah berada di tim ini hampir selama sebulan dan semua orang menyambut saya dengan tangan terbuka. Staf pelatih dan rekan setim sangat ramah kepada saya," pungkas Cyrus.

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network