Apa yang Terjadi Kemudian? 6 Start Buruk Arsenal di Liga Premier Selain 2021/2022

"Setelah tiga kali kalah, Arsenal akhirnya menang, meski hanya melawan klub promosi."

Analisis | 12 September 2021, 00:13
Apa yang Terjadi Kemudian? 6 Start Buruk Arsenal di Liga Premier Selain 2021/2022

Libero.id - Arsenal baru saja bertemu Norwich City pada pekan keempat Liga Premier 2021/2022 di Emirates Stadium, Sabtu (11/9/2021) malam WIB. Hasilnya, The Gunners mengalahkan klub promosi itu 1-0.

Arsenal dan Norwich sama belum meraih angka hingga pekan ketiga. Mereka bertengger di posisi 20 dan 19 sebelum duel dimulai. The Gunners, yang memburu kemenangan perdana, tampil menekan sepanjang 90 menit. Mereka melepas 30 tembakan dengan enam mengarah ke gawang. Sementara, Norwich membuat 10 percobaan dengan hanya satu yang on target.

Tapi, Arsenal hanya mampu mencetak satu gol melalui Pierre-Emerick Aubameyang di menit 66. Gol ini sudah cukup mengantarkan klub London Utara meraih kemenangan perdana di liga musim ini. Itu juga membuat Mikel Arteta bernapas lega sementara.

Sebelum musim ini, Arsenal sempat enam kali menjalani start yang sangat buruk di kompetisi domestik Inggris, terutama di era Liga Premier. Tapi, mereka mampu bangkit pada pertengahan dan akhir musim untuk mencapai posisi yang jauh lebih bagus dari hasil di pekan-pekan awal.

Berikut ini yang terjadi kemudian ketika The Gunners mengalami 6 start buruk di Liga Premier:


6. Musim 1992/1993 (3 poin, 3 pertandingan)

Arsenal memenangkan Divisi I (nama lama kompetisi) 1990/1991. Tapi, membuat awal yang buruk di Liga Premier edisi perdana dengan kalah 2-4 melawan Norwich di pertandingan pembuka. Segalanya berubah lebih buruk ketika Alan Shearer mencetak gol penentu kemenangan untuk Blackburn Rovers di pertandingan kedua.

Tim asuhan George Graham mendapatkan kemenangan pertama di Liga Premier pada percobaan ketiga ketika gol Anders Limpar dan Ian Wright memberi kemenangan 2-0 melawan Liverpool.

Selanjutnya, The Gunners terus berjuang dalam inkonsistensi dan finish di urutan 10 setelah mencatatkan 56 poin dari 42 pertandingan Liga Premier. Meski musim liga mengecewakan, Arsenal memenangkan Piala FA dan Piala Liga setelah mengalahkan Sheffield Wednesday di kedua finalnya.


5. Musim 1994/1995 (3 poin, 3 pertandingan)

Arsenal sedang mencari cara untuk membangun tim setelah selesainya musim 1993/1994. Mereka mencatat kemenangan 3-0 atas Manchester City pada hari pembukaan musim 1994/1995. Tapi, kalah berturut-turut dalam pertandingan tandang melawan Leeds United dan Liverpool.

Ritme mereka mulai lepas kendali dan masa jabatan Graham di Arsenal berakhir pada Februari 1995 ketika dipecat karena perannya dalam skandal sepakbola Inggris.

Stewart Houston kemudian ditunjuk sebagai caretaker. Tapi, hanya memenangkan empat dari 13 pertandingan Liga Premier dan Arsenal finish di urutan 12. Tapi, The Gunners masih mencapai final Piala Winners. Sayang, mantan gelandang Tottenham Hotspur, Mohamed Ali Amar alias Nayim mencetak gol kemenangan untuk Real Zaragoza.


4. Musim 2017/2018 (3 poin, 3 pertandingan)

Setelah memenangkan Community Shield ketiga dalam empat tahun, Arsenal memulai musim Liga Premier dengan kemenangan dramatis 4-3 atas Leicester City di Emirates Stadium. Tapi, pertandingan tandang pertama mereka justru dikalahkan Stoke City. The Gunners kemudian tampil buruk di Anfield dan kalah 0-4 dari Liverpool.

Arsenal perlahan membalikkan keadaan dan naik ke atas klasemen. Tapi, penampilan tandang mereka terus menggagalkan kemajuan yang didapat.

Kemudian, pada bursa transfer Januari 2018, Henrikh Mkhitaryan dan Pierre-Emerick Aubameyang tiba di klub. Sementara Alexis Sanchez pergi ke Manchester United. Mereka tersingkir dari Piala FA oleh Nottingham Forest, tapi mencapai final Piala Liga sebelum kalah 0-3 dari Manchester City.

Musim itu, Arsenal tidak berpartisipasi di Liga Champions untuk pertama kalinya dalam 20 tahun dan mencapai semifinal Liga Europa sebelum kalah agregat 1-2 dari Atletico Madrid. The Gunners finish di urutan keenam di liga dan Arsene Wenger memutuskan mundur pada akhir musim setelah 22 tahun bertugas.


3. Musim 2018/2019 (3 poin, 3 pertandingan)

Unai Emery ditunjuk sebagai penerus Wenger pada 2018 dan memainkan Stephan Lichtsteiner, Bernd Leno, Sokratis Papastathopoulos, Lucas Torreira, dan Matteo Guendouzi. Tapi, Arsenal kalah dalam kedua pertandingan itu dan akhirnya mendapatkan beberapa poin dengan kemenangan 3-1 melawan West Ham United di Emirates Stadium.

Mereka kemudian hanya kalah satu kali dari 15 pertandingan Liga Premier berikutnya. Itu membuat mereka menyamakan poin dengan Chelsea yang berada di posisi keempat pada Boxing Day.

Di kompetisi piala domestik, Arsenal tersingkir oleh Manchester United dan Tottenham Hotspur. Mereka lebih baik dari musim 2017/2018 dan mencapai final Liga Europa. Tapi, kemudian kalah 4-1 melawan Chelsea.

The Gunners juga mengakhiri musim liga dengan performa buruk. Mereka kalah empat kali dari tujuh pertandingan terakhiruntuk finis di urutan kelima dan satu poin di belakang Tottenham.


2. Musim 2006/2007 (2 poin, 3 pertandingan)

Setelah Arsenal kalah di final Liga Champions 2005/2006 dari Barcelona, Dennis Bergkamp gantung sepatu dan Robert Pires pergi ke Villarreal. Itu adalah awal dari era baru bagi The Gunners, meski pertandingan kompetitif pertama di Emirates Stadium berakhir imbang 1-1 dengan Aston Villa.

Mereka kemudian kalah 0-1 saat tandang melawan Manchester City sebelum Middlesbrough juga membuat frustrasi mereka untuk hasil imbang 1-1.

Tapi, Arsenal mulai kembali ke jalur dengan kemenangan 1-0 di Old Trafford sebelum mencatat kemenangan pertama di Emirates Stadium setelah mengalahkan Sheffield United 3-0.

Pada akhirnya, Wenger membawa mereka mencapai final Piala Liga. Tapi, Didier Drogba memberi Chelsea kemenangan 2-1 di Millenium Stadium, Cardiff. Mereka juga tersingkir dari Liga Champions oleh PSV Eindhoven dan gagal melewati Blackburn Rovers di Piala FA. Arsenal mengakhiri musim Liga Premier di urutan keempat dengan 21 poin di belakang pemenang liga, Manchester United.


1. Musim 2011/2012 (1 poin, 3 pertandingan)

Sebelum musim 2021/2022, awal terburuk Arsenal untuk musim Liga Premier terjadi tepat 10 tahun sebelumnya. The Gunners bermain imbang 0-0 dengan Newcastle United dalam pertandingan pembukaandan Gervinho menerima kartu merah langsung pada debut kompetitifnya.

Cesc Fabregas kemudian menyelesaikan kembalinya ke Barcelona dan Samir Nasri mengikutinya dengan keluar dari skuad. Setelah Emmanuel Frimpong dikeluarkan dari lapangan dalam pertandingan kandang melawan Liverpool, gol bunuh diri dari Aaron Ramsey dan gol di menit terakhir dari Luis Suarez membuat Arsenal kalah 0-2.

Meski awal musim mereka buruk, hanya sedikit yang bisa memprediksi kekalahan 2-8 dari Manchester United. Arsenal bereaksi dengan empat pemain baru. Mereka membawa Park Chu-young, Andre Santos, Per Mertesacker, dan Mikel Arteta sebelum jendela transfer ditutup.

Tim asuhan Wenger akhirnya mulai membalikkan keadaan. Dengan gol-gol Robin van Persie, mereka naik ke puncak klasemen liga. Thierry Henry kembali ke klub pada Januari 2012 dan menandai debut keduanya dengan gol penentu kemenangan saat melawan Leeds United di Piala FA.

Sayangnya mereka menyelesaikan musim tanpa trofi setelah tersingkir dari Piala FA oleh Sunderland dan kalah agregat 3-4 dari AC Milan di Liga Champions. Arsenal masih mengamankan kualifikasi Liga Champions dengan finish di tempat ketiga. Mereka unggul satu poin di depan rival London Utara, Tottenham.

(diaz alvioriki/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




Hasil Pertandingan Arsenal


  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network