6 Musim Ketika Barcelona vs Bayern Muenchen di Eropa, Ikonik

"Pertemuan Barcelona dengan Bayern selalu menarik bagi suporter. Bagaimana dengan musim ini?"

Analisis | 13 September 2021, 23:02
6 Musim Ketika Barcelona vs Bayern Muenchen di Eropa, Ikonik

Libero.id - Tujuh kali menang, dua kali seri, dua kali kalah. Itulah rekor Bayern Munchen dari sebelas pertandingan kompetisi Eropa saat melawan Barcelona yang perlu ditunjukkan jelang laga pembuka fase grup Liga Champions 2021/2022, Rabu (15/9/2021) dini hari WIB.

Barcelona dan Bayern sudah bertemu enam musim dengan total 11 pertandingan. Semuanya berlangsung home and away kecuali satu pertandingan yang dilaksanakan saat pendemi Covid-19 di tempat netral satu kali.

Sebagai sesama klub besar di masing-masing negara dan memiliki beberapa trofi Liga Champions, pertandingan yang mempertemukan Barcelona dengan Bayern selalu menarik perhatian dan menguras konsentrasi para penggemar. Ada kalanya Bayern di atas. Tapi, tidak jarang Barcelona yang menghibur.

Berikut ini 6 musim ketika Barcelona dan Bayern Muenchen berhadapan di panggung Benua Biru: 


1. Musim 1995/1996: Bayern Juara Piala UEFA

Pertemuan kompetitif pertama adalah di semifinal Piala UEFA 1995/1996. Meski tim Katalunya menjadi favorit dengan Johan Cruyff sebagai pelatihnya, Bayern mengklaim hasil imbang 2-2 melawan pada leg pertama di Olympiastadion, Muenchen.

Berbekal hasil imbang di pertandingan pertama, Bayern tampil fenomenal di depan 115.000 penonton Camp Nou. FC Hollywood unggul 2-0 melalui Babbel dan Marcel Witeczek. Ivan de la Pena membalaskan satu gol untuk Barcelona sesaat sebelum akhir laga. Tapi Bayern lolos ke final dengan 2-1 (agregat 4-3).

Di final, Bayern mengklaim gelar Eropa pertama mereka dalam 20 tahun dengan kemenangan atas Bordeaux, yang ketika itu masih diperkuat Zinedine Zidane.


2. Musim 1998/1999: Dua kemenangan di penyisihan grup

Dua setengah tahun kemudian, kedua belah pihak bertemu kembali di babak penyisihan grup pertama Liga Champions, dengan Bayern mengklaim kemenangan di kedua pertandingan itu.

Stefan Effenberg adalah pahlawan dalam kemenangan 1-0 di Muenchen. Lalu, tim Ottmar Hitzfeld pergi ke Barcelona dan mencatat kemenangan 2-1. Alexander Zickler dan Hasan Salihamidzic adalah pencetak gol di Camp Nou.

Tapi, kemenangan atas Barcelona di Camp Nou justru membuat Bayern sial. Di final, mereka bertemu Manchester United di stadion tersebut. Dan, seperti yang sudah menjadi sejarah indah di Old Trafford, itu adalah final ketika The Red Devils meraih treble winners bersejarah.


3. Musim 2008/2009: Generasi emas Barcelona tak terbendung

Bayern memiliki kunjungan yang tidak menyenangkan ke Barcelona di leg pertama perempat final 2008/2009. Sebuah tim bertabur bintang yang menampilkan Lionel Messi, Xavi Hernandez, Andres Iniesta, dan Thierry Henry menghancurkan Bayern empat gol tanpa balas.

Meski hasil imbang 1-1 terjadi di leg kedua, Bayern tidak bisa membendung Barcelona untuk mengklaim tiket final. Dan, sejarah kemudian mencatat 2008/2009 adalah musim emas Barcelona era Pep Guardiola. Mereka menyabet semua piala yang disediakan di sepakbola.


4. Musim 2012/2013: Giliran Bayern yang treble winners

Bayern membalas dendam empat tahun kemudian di semifinal 2012/2013. Pasukan Jupp Heynckes memastikan satu kaki di final setelah pertandingan baru berjalan 90 menit ketika Thomas Mueller, Mario Gomez, dan Arjen Robben mencetak gol dalam kemenangan 4-0 di Allianz Arena. Bahkan, Mueller mengklaim dua gol.

Seminggu kemudian di Barcelona, ​FC Hollywood terus melaju dan mencatat kemenangan 3-0 yang sama-sama mengesankan. Itu berkat gol Robben dan Mueller, serta gol bunuh diri Gerard Pique.

Itu adalah langkah terakhir di jalan menuju Wembley dan kemenangan berikutnya atas Dortmund untuk mendapatkan treble winners.


5. Musim 2014/2015: Barcelona permalukan Bayern dengan gaya

Dua tahun setelah treble, tim Bavaria dan Katalunya bertemu sekali lagi di semifinal. Kali ini, leg pertama berlangsung di Spanyol. Pertandingan tetap tanpa gol selama 76 menit. Tapi, tuan rumah menorehkan kemenangan dengan tiga gol telat lewat penampilan spektakuler Messi dan Neymar.

Dengan modal gol yang besar, Bayern seperti mengusung misi mustahil di leg kedua, meski tampil di depan pendukungnya sendiri.

Tendangan awal dari Medhi Benatia di leg kedua memberikan harapan untuk bangkit. Tapi, dua gol di babak pertama dari Neymar menggagalkannya. Robert Lewandowski dan Mueller memastikan Barcelona menang 3-2 pada malam itu. Tapi, Barcelona yang lolos ke final di Berlin. Di sana mereka mengalahkan Juventus untuk perebutan gelar.


6. Musim 2019/2020: Malam pembantaian di Lisbon

Sungguh malam yang tak terlupakan! Penggemar Bayern akan selalu mengingat 14 Agustus 2020. FC Hollywood menghadapi Barcelona di perempat final Liga Champions yang dialihkan ke Lisbon dan tanpa penonton akibat pandemi.

Jalannya pertandingn ini seperti tidak masuk akal. Dengan Messi, Luis Suarez, dan beberapa bintang lainnya, Barcelona sudah menyerah 1-4 saat turun minum. Dan, Bayern tidak mau memberi ampun di babak kedua. Inilah kemenangan terbesar Bayern dengan skor 8-2!

Sembilan hari kemudian, tim Bavaria tersebut mengangkat trofi ke langit malam di Lisbon setelah mengalahkan Paris Saint-Germain 1-0.

(mochamad rahmatul haq/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network