Kisah Hari Nur Yulianto, Pemain Lokal yang Menyodok di Daftar Topskor Liga 1

"Bukan anggota timnas Indonesia, tapi konsisten mencetak gol dalam jumlah signifikan."

Biografi | 20 September 2021, 19:30
Kisah Hari Nur Yulianto, Pemain Lokal yang Menyodok di Daftar Topskor Liga 1

Libero.id - Jika anda melihat klasemen sementara Liga 1, maka anda akan melihat PSIS Semarang di puncak. Lalu, ketika menengok daftar pencetak gol sementara, Hari Nur Yulianto menjadi satu-satunya pemain lokal yang mampu mengimbangi Ezechiel N'Douassel dan Paulo Henrique.

Hingga pekan ketiga berakkhir, N'Douassel dari Bhayangkara FC dan Henrique dari Persiraja Banda Aceh memuncaki klasemen sementara top skor dengan empat gol. Selanjutnya, Jose Wilkson (Persebaya) dan Hari sama-sama mengoleksi tiga gol.

Kemudian, pemain-pemain seperti Ilija Spasojevic (Bali United), Ricky Kambuaya (Persebaya), Beckham Putra Nugraha dan Mohammed Bassim (Persib), Youssef Ezzejjari (Persik), Irsyad Maulana (Persita), Ilham Udin Armaiyn dan Anco Jansen (PSM), serta Irkham Mila (PSS) mengumpulkan masing-masing dua gol.

Meski posisi aslinya memang pencetak gol utama Laskar Mahesa Jenar, kebardaan Hari di peringkat kedua cukup mengejutkan. Pasalnya, dia bukan pemain berlabel tim nasional. Hari hanya berstatus kapten PSIS.

Di sepakbola Indonesia, karier Hari cukup unik. Meski lahir di Kendal, 31 Juli 1989, Hari justru memulai karier profesional bersama PSCS Cilacap pada 2010. Setahun kemudian, dia bergabung dengan Persibangga Purbalingga. 

Dari penampilan di Cilacap dan Purbalingga, Hari baru mendapatkan kesempatan membela PSIS. Pada 2013 dia mengikat kontrak dengan Laskar Mahesa Jenar, yang saat itu masih di Divisi Utama (Liga 2). Pada musim pertama di Stadion Jatidiri, Semarang, Hari mencetak enam gol dan membawa PSIS ke babak delapan besar. 

Di musim berikutnya, Hari semakin moncer setelah berduet dengan Julio Alcorse. Dia menjadi pencetak gol terbanyak keempat Divisi Utama 2014 dengan dua kali hatrick ke gawang PSGC Ciamis, 12 Oktober 2014, dan Persiwa Wamena, 22 Oktober 2014. Keduanya di babak delapan besar.

Musim 2014, Hari sebenarnya membawa PSIS promosi. Tapi, masalah muncul di pertandingan melawan PSS. Kedua tim memainkan sepakbola gajah dengan berusaha mencetak gol ke gawang sendiri untuk menghindari Borneo FC. 

Keberuntungan Hari dan PSIS baru bisa terwujud pada 2017 saat mengakhiri musim dengan tiket promosi ke Liga 1 2018. Meski kalah di semifinal dari PSMS Medan, tiket didapatkan di play-off melawan Martapura FC. Mereka menang 6-4 lewat perpanjangan waktu dengan Hari mencetak hattrick.

Di Liga 1, penampilan Hari juga cukup konsisten pada musim 2018 dan 2019. Bahkan, jelang musim 2020 yang dihentikan, Hari sempat dirumorkan menjadi target Bali United.

Setelah kompetisi digelar kembali selepas berhenti lama akibat pandemi Covid-19, Hari langsung moncer. Dari tiga pertandingan yang dijalani, Hari mampu membawa Laskar Mahesa Jenar memuncaki klasemen sementara dengan tujuh poin dari dua menang dan satu imbang.

Poin PSIS sama dengan Bali United, Persib, dan Bhayangkara FC. Mereka berhak di puncak karena memiliki selisih gol lebih baik, yaitu memasukkan enam dan kemasukan tiga atau +3.

Pencapaian itu semakin lengkap karena Hari memiliki kontribusi nyata. Dia mencetak satu gol saat PSIS menahan imbang Persija Jakarta 2-2. Kemudian, dia gol dia torehkan saat PSIS memngalahkan Persiraja 2-1. Selanjutnya, target Hari adalah Arema, yang akan ditemui Sabtu (25/9/2021). 

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network