Kisah Giovanni Trapattoni Marah Besar Saat Irlandia Gagal Lolos ke Piala Dunia 2010

"Dikenal sebagai pelatih humoris, Trapattoni juga pernah marah besar yang membuat pemainnya takut."

Biografi | 23 September 2021, 00:19
Kisah Giovanni Trapattoni Marah Besar Saat Irlandia Gagal Lolos ke Piala Dunia 2010

Libero.id - Sepanjang karier kepelatihannya, Giovanni Trapatoni tidak hanya sukses di lapangan, melainkan juga memiliki sisi unik yang membuat banyak pemainnya terkesan. Tapi, tidak selalu dia ceria. Di Irlandia, Mr.Trap pernah marah besar.

Di sepakbola, Trapattoni adalah pelatih veteran. Lahir pada 17 Maret 1939 dia sudah malang melintang di banyak klub dan negara sejak menjadi pemain. Selain sukses di lapangan, dia juga merupakan tokoh populer di Italia untuk kemampuannya berbicara di konferensi pers.

Selama tugas kepelatihannya di luar negeri, selera humornya, ditambah dengan kesulitannya dengan bahasa lokal, membuatnya sangat populer di kalangan penggemar dan pers. Beberapa kesalahan bahasa sering memicu tawa dan salah kutip media, yang tampaknya memang disengaja dan dinikmati Trapattoni.

Contohnya, saat di Bayern Muenchen dalam sesi konferensi pers yang penuh dengan kesalahan tata bahasa dan neologisme yang tidak disengaja. Yang paling terkenal menggunakan kalimat "Saya telah selesai" sebagai pengganti "Saya selesai".

Selain di Bayern, kisah lucu lain muncul di Irlandia. Hal itu langsung diceritakan Liam Brady saat menjabat sebagai asisten pelatih Irlandia yang membantu Trapattoni dan Marco Tardelli pada 2008. Brady tidak asing dengan Trapattoni. Dia pernah dilatih Mr.Trap selama waktunya di Juventus pada 1980-an.

Kemudian, Brady membantu Trapattoni memimpin Irlandia untuk tampil di Euro 2012, dan nyaris tampil di Piala Dunia 2010 jika bukan karena assist "tangan setan" Thierry Henry.

Saat mengikuti kualifikasi, Irlandia menjamu Italia di Croke Park pada Oktober 2009. Sebuah tendangan bebas dari Glenn Whelan membawa Irlandia unggul pada malam itu, sebelum Mauro Camoranesi menyamakan kedudukan untuk pasukan Marcelo Lippi.

Saat tiga menit tersisa, Sean St.Ledger memberi Irlandia keunggulan sekali lagi. Tapi, Alberto Gilardino mencetak gol di menit terakhir untuk menyelamatkan hasil imbang 2-2 dan mengirim Italia sebagai juara grup. Irlandia kemudian memainkan pertandingan play-off melawan Prancis yang berakhir dengan kontroversi

Pada 2020, Brady bercerita kepada RTE  tentang Trapattoni menggila setelah bermain imbang 2-2 dengan negara asalnya. "Kami bermain melawan Italia di Croke Park di depan 80.000 penonton, dan kami menang 2-1. St.Ledger mencetak gol di beberapa menit tersisa dan kami melakukan lemparan ke dalam di setengah lapangan mereka. Kevin Kilbane mengambil lemparan kedalam, tapi dia tidak membuangnya," kata Brady.

"Dia melemparkannya ke dalam, mereka mengambil bola, tiga operan, dan itu ada di belakang gawang kami. Hasil imbang 2-2. Jika kami memenangkan pertandingan itu, kami masih memiliki peluang untuk lolos pertama, sebagai tim teratas," tambah Brady.

"Trapattoni menjadi gila. Dia marah besar di ruang ganti. Semuanya dihancurkan. Kami bermain imbang melawan Italia. Itu bukan hasil yang buruk. Tapi, karena kami memiliki dua atau tiga menit untuk memainkan bola dan kami justru membuang bola itu jauh ke depan," ungkap Brady.

Selama melatih Irlandia pada 1 Mei 2008-11 September 2013, Trapattoni memainkan 64 pertandingan, 26 kemenangan, 22 hasil imbang, 16 kekelahan dan menghasilkan 86 gol memasukkan berbanding 64 gol kemasukan. Dia berhenti setelah Irlandia gagal lolos ke Piala Dunia 2014.

(diaz alvioriki/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network