Kisah Georgi Kinkladze, Playmaker Mungil Man City Sebelum Era Sheikh Mansour

"Sosok yang sangat dihormati hingga sekarang. Bahkan, oleh super fans Man City, Oasis."

Biografi | 23 September 2021, 09:10
Kisah Georgi Kinkladze, Playmaker Mungil Man City Sebelum Era Sheikh Mansour

Libero.id - Jauh sebelum Kevin de Bruyne menjadi andalan di lini tengah, Manchester City pernah memiliki playmaker mungil asal Georgia. Bermain tiga musim, termasuk dua musim di kasta kedua sepakbola Inggris, Georgi Kinkladze meninggalkan kesan mendalam bagi suporter The Citizens.

Lahir pada 6 Juli 1973, di Tbilisi, ketika Georgia masih menjadi bagian Uni Soviet, Kinkladze ditransfer dari Dinamo Tbilisi ke Man City pada 1995. Dengan kemampuan menggiring bola dan gol-gol spektakulernya, Kinkladze memenangkan penghargaan pemain terbaik klub dalam dua musim berturut-turut. 

Bahkan, ketika Man City terdegradasi ke Divisi I (Championship Division) pada 1996, Kinkladze tetap setia. Akibatnya, dia sangat dihormati pendukung. Bahkan, Kinkladze menjalin persahabatan dengan dua super fans The Citizens, yaitu Liam dan Noel Gallagher alias Oasis.  

"Oasis selalu menghormati saya. Mereka adalah pendukung setia Man City dan tidak akan melewatkan pertandingan, kecuali mereka sedang tur. Setelah tampil di Maine Road, mereka mengundang para pemain Man City ke belakang panggung, dan begitulah persahabatan kami dimulai," kata Kinkladze kepada FourFourTwo beberapa tahun lalu.

"Kami masih berteman sampai hari ini. Saya ingat saat pergi ke pertunjukan Oasis di Moscow. Penggemar Man City ditugaskan menjadi tim keamanan. Dia langsung mencatat saya dan membawa saya ke Noel. Konser seharusnya dimulai pukul 3 sore, tapi kami menghabiskan dua jam berbicara," tambah Kinkladze.

"Pada jam 5 sore, panitia mulai menggedor pintu. Mereka akhirnya naik ke atas panggung! Setiap kali saya kembali ke Manchester, saya selalu bertemu dengannya," tambah Kinkladze.

Kinkladze meninggalkan Man City pada musim panas 1998 untuk bergabung dengan Ajax Amsterdam di Eredivisie. Meski menghabiskan dua musim di Man City dengan merumput di kasta kedua, Kinkladze tidak pernah menyesal dan bertahan selama tiga musim penuh.

"Tidak pernah dalam hidup saya menyesalinya. Pertama, tidak ada gunanya menyesali hal-hal yang terjadi puluhan tahun lalu. Itu tidak akan membawamu ke mana-mana," ucap Kinkladze.

"Saya mungkin tidak memenangkan apa pun dengan Man City. Tapi, saya melihat dan merasakan apa yang saya maksud untuk para penggemar. Saya tidak mungkin mengkhianati kepercayaan itu. Saya bukan tipe orang yang meninggalkan kapal yang tenggelam," ungkap Kinkladze.

"Duapuluh lima tahun telah berlalu. Tapi, para pendukung masih mengingat saya. Sesekali bendera Georgia dikibarkan di sana sebagai penghormatan dan saya tidak bisa mengharapkan lebih banyak rasa hormat dan penghargaan. Untuk penggemar Inggris, siapapun anda akan sama pentingnya dengan keterampilan anda di lapangan. Saat anda dalam kondisi puncak, mereka bersorak untuk anda," beber Kinkladze.

"Tapi, ketika anda kembali bertahun-tahun kemudian dengan karier anda yang sudah lama berakhir, dan anda melihat mereka masih memberi anda tepuk tangan meriah, itu adalah perasaan yang sulit saya ungkapkan dengan kata-kata," ucap Kinkladze.

"Selama waktu saya di klub, ada beberapa kasus ketika penggemar berat Man City berlutut sambil memegang poster saya dengan tulisan 'Jangan Tinggalkan' dalam bahasa Georgia. Bagaimana anda bisa pergi setelah sesuatu seperti itu?" beber Kinkladze.

Dari Ajax, Kinkladze sebenarnya sempat kembali ke Inggris. Tapi, tidak membela Man City lagi. Dia bermain untuk Derby County sebelum membela Anorthosis di Siprus dan Rubin Kazan di Rusia. Uniknya, saat di Derby, suporter Man City memberinya tepuk tangan meriah ketika bertemu di pertandingan.

"Saya berharap saya bisa memenangkan setidaknya satu trofi bersama Man City. Tapi, itu tidak berarti saya akan pergi untuk meraih trofi. Saya akan melakukan hal yang sama lagi," pungkas Kinkladze.

(diaz alvioriki/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network