Libero.id - Dolores Aveiro, ibu Cristiano Ronaldo, berbagi cerita secara terbuka kepada publik. Pernyataan itu cukup mencengangkan karena Dolores jarang mengungkapkan perihal keluarga sebelumnya.
Sang bunda berbagi cerita tentang putranya, Ronaldo dan keluarganya. Salah satu yang unik ketika dia menceritakan momen seru bersama cucunya, Cristiano Ronaldo Jr.
Dalam sebuah wawancara setelah mengalami serangan jantung pada 2020. Dia menceritakan tentang kenangan ketika cucunya, Cristiano Jr, bertemu pemain timnas Argentina yang kerap disebut sebagai rival ayahnya, yaitu Lionel Messi.
Ketika itu, Dolores bersama cucunya mendampingi Ronaldo hadir di acara penyerahan penghargaan Ballon d'Or pada 2017.
"Saya bersamanya dan saya berkata. 'Lihat, itu Messi,' dan dia menjawab, 'itu bukan Messi, dia pendek," tutur Dolores mengenang kejadian acara tersebut.
"Kemudian putra saya mendorongnya (Cristiano Jr) untuk melambai hingga berjabat tangan. Messi adalah orang yang sangat baik. Cucu saya sudah lebih tinggi darinya. Itu adalah momen yang sangat menyenangkan," ujarnya.
Dolores juga mengungkapkan keinginannya untuk melihat Ronaldo kembali bergabung dengan klub masa kecilnya itu sebelum dia pensiun.
"Ronaldo harus kembali ke sini, dia akan ada di sini untukku. Dia suka menonton pertandingan Sporting, aku bilang kepadanya: 'Nak, sebelum aku mati aku ingin melihatmu kembali ke Sporting," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut Dolores juga menceritakan bagaimana Ronaldo memulai karier sepak bolanya.
Pada usia 11 tahun, putranya itu meninggalkan rumahnya di Madeira untuk pindah ke Lisbon bergabung dengan Sporting. Waktu itu, sang bunda tak pernah tmembayangkan jalan lain untuk anaknya. "Tanpa sepak bola, dia bukan siapa-siapa," ujarnya.
Sang ibu juga teringat saat Ronaldo pertama kali akan meninggalkan Portugal untuk pindah ke Inggris.
"Di akhir pertandingan melawan Manchester United, dia memberi tahu saya: 'Manchester United tertarik pada saya'. Saya bilang, 'tapi kamu masih sangat muda untuk pergi ke sana' dan dia berkata, 'ibu, jangan potong sayapku', dan itulah yang terjadi."
(mochamad rahmatul haq/yul)
Opini