Ada Rekor yang Coba Dihasilkan Romelu Lukaku di UEFA Nations League

"Ajang generasi emas Belgia untuk mendapatkan piala akhirnya tiba."

Biografi | 05 October 2021, 16:26
Ada Rekor yang Coba Dihasilkan Romelu Lukaku di UEFA Nations League

Libero.id - Belgia akan menghadapi Prancis pada semifinal UEFA Nations League di Juventus Stadium, Turin, Jumat (8/10/2021) dini hari WIB. Jika menang, lolos ke final, dan juara itu akan menjadi persembahan membanggakan Romelu Lukaku untuk negaranya.

Belgia di bawah asuhan Roberto Martinez masih menjadi tim sepakbola peringkat atas dunia selama lebih dari satu dekade. Tapi, "Generasi Emas" mereka belum memenangkan turnamen besar dengan kesempatan datang pekan ini saat fase penentuan Nations League 2020/2021 dilaksanakan.

Pada pertandingan nanti, Lukaku akan mencapai 101 caps bersama Belgia. "Seratus caps adalah sesuatu yang benar-benar ingin anda capai sebagai pemain muda. Saya beruntung bahwa saya memulai pada usia dini," ucap Lukaku di situs resmi UEFA.

"Saya berusia 28 sekarang. Hampir 12 tahun telah berlalu dengan banyak pasang surut, tapi sebagai sebuah tim kami selalu terus berkembang. Pada akhirnya, tujuan akhir kami menang dan itulah motivasi saya. Saya ingin memenangkan turnamen," tambah striker Chelsea itu.

"Dalam beberapa tahun terakhir, kami selalu berhasil memulai turnamen dengan baik dan ekspektasinya selalu tinggi. Pada (Euro) 2016 kami tidak berhasil. Itu sangat sulit," ucap Lukaku. 

"Selama Piala Dunia (2018) di Rusia kami melakukannya dengan cukup baik (peringkat ketiga). Tapi, saya pikir sekarang di Nations League kami harus melakukannya dengan sangat baik, sehingga kami dapat mencapai puncak di Piala Dunia berikutnya," ungkap Lukaku.

Menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa Belgia dengan 67 gol menjadi pencapaian lain Lukaku yang membanggakan. "Saya tidak benar-benar mulai mencetak gol langsung untuk tim nasional. Butuh beberapa waktu. Tapi begitu saya sudah terbiasa, saya tahu saya akan memiliki peluang mencetak gol dan pemain lain akan memungkinkan saya melakukannya," ujar Lukaku.

"Dan, semua orang mulai mencetak gol juga, bukan hanya saya. Ada Eden (Hazard), Kevin (de Bruyne), Dries (Mertens). Itu membuat saya berpikir bahwa dalam menyerang, kami memiliki kualitas terbaik. Dan bagi saya, itu seperti toko manis, terus-menerus mencetak gol," tambah Lukaku.

"Pada titik tertentu, saya berhenti menghitung dan terus bermain. Dan, kami juga memenangkan pertandingan kami. Itu adalah pencapaian yang luar biasa, mencetak gol dan menang. Saya benar-benar benci kalah. Tapi, mencetak gol dan masih kalah juga buruk," lanjut mantan penyerang Inter Milan itu.

Selain sosok yang ambisius, Lukaku juga orang yang setia kawan dan sangat menghormati pemain lain. Contohnya saat menghormati mantan rekan setimnya di Inter, Christian Eriksen, dengan selebrasi golnya melawan Rusia di Euro 2020.

"Lawan Rusia itu benar-benar sulit. Saya menghabiskan lebih banyak waktu dengan Christian daripada dengan ibu saya, putra saya, atau saudara laki-laki saya karena di Italia anda akan berada di klub sepanjang hari. Kamarnya berada di sebelah kamar saya, bermain Call of Duty, dan lainnya," kata Lukaku tentang Eriksen.

"Jadi, ketika dia pingsan di lapangan), saya mendengarnya selama rapat tim (untuk mengatur strategi) dan saya mulai menangis. Saya terus menerus memikirkan dirinya," tambah jebolan Anderlecht itu.

"Dalam perjalanan ke stadion di Saint Petersburg saya membutuhkan sesuatu untuk membangkitkan semangat. Jadi, saya memutuskan untuk bermain untuknya sepanjang turnamen. Saya ingin momen dukungan dan menunjukkan kepadanya bahwa saya bersamanya. Saya juga mengiriminya pesan dan saya senang dia membalas saya," pungkas Lukaku.

(atmaja wijaya/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network