Mengapa Indonesia Tidak Diunggulkan Lawan Taiwan? Ini Penjelasannya

"Di atas kertas, Indonesia dianggap ada di bawah Taiwan. Tapi, sepakbola itu di atas lapangan."

Analisis | 06 October 2021, 12:30
Mengapa Indonesia Tidak Diunggulkan Lawan Taiwan? Ini Penjelasannya

Libero.id - Di atas kertas, Taiwan lebih diunggulkan dari Indonesia. Parameternya, peringkat FIFA terbaru. Mereka ada di posisi 151 dengan 1.046 poin, sedangkan Indonesia menempati peringkat 175 dengan 957 poin.

Setelah tampil buruk di Kualifikasi Piala Dunia 2022, Indonesia memiliki kesempatan untuk lolos ke Piala Asia 2023. Syaratnya, mengalahkan Taiwan pada play-off. Kemenenangan memang tidak otomatis membawa pasukan Garuda ke China. Tapi, setidaknya membuka peluang untuk bertarung di kualifikasi.

Dari kacamata materi, Indonesia sebenarnya memiliki pemain-pemain yang lebih baik dari Taiwan. Itu karena kompetisi di Indonesia relatif lebih teratur dibanding Taiwan. Selain itu, Indonesia juga memiliki beberapa pemain yang merumput di luar negeri. Pelatihnya juga berpengalaman di Piala Dunia 2018.

Namun, fakta tersebut ternyata tidak membuat Indonesia diunggulkan. Itu tercermin dari peringkat terbaru FIFA yang dirilis pada 16 September 2021. Dalam daftar itu, Iran menjadi negara Asia terbaik di peringkat 22 dengan 1.538 poin diikuti Jepang di peringkat 26 dengan 1.520 poin.

Berikutnya ada Australia di peringkat 32, Korea Selatan (36), Qatar (43), Arab Saudi (56), Uni Emirat Arab (69), Irak (72), China (75). Sementara untuk Asia Tenggara, Vietnam menjadi yang terdepan di peringkat 95 disusul Thailand (122) dan Filipina (125).

Bagaimana dengan Taiwan dan Indonesia? Posisi Taiwan ternyata lebih baik dari Indonesia. Mereka ada di posisi 151, di bawah Hongkong (148) dan di atas Yaman (152). Mereka juga lebih baik dari Malaysia (154) dan Singapura (160). Sementara Indonesia di posisi 175  atau ada di atas Kamboja (178).

Meski di atas kertas tidak diunggulkan, sepakbola ada di atas lapangan. Jadi, tidak ada alasan untuk kalah saat bertemu dengan tim yang kurang memiliki reputasi di sepakbola Asia.

"Kami terus mematangkan permainan pada latihan malam ini (Selasa). Para pemain kami berikan formula bagaimana taktik dan strategi meredam Taiwan. Kondisi pemain sangat baik hingga saat ini. Mereka terus memperlihatkan perkembangan yang baik dan kami yakin meraih hasil positif melawan Taiwan," ujar Shin Tae-yong di situs resmi PSSI.

Dengan peringkat yang lebih rendah, Indonesia akan memiliki keutungan jika mampu mengalahkan Taiwan dalam dua pertemuan di Negeri Gajah Putih. Bisa dipastikan poin dan peringkat tim Garuda akan bertambah cukup signifikan untuk edisi berikutnya.

"Selama tiga hari di Thailand, kami sudah berlatih dan mempersiapkan diri dengan baik. Kami optimistis meraih kemenangan melawan Taiwan. Taiwan kami prediksi akan bermain bertahan. Tapi, pelatih sudah memberikan cara membongkar pertahanan lawan," kata Syahrian Abimanyu.

Sebelum menghadapi pertandingan ini, Taiwan dan Indonesia mengalami nasib yang sama. Taiwan kalah tiga kali dari tiga pertandingan beruntun di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Sementara Indonesia kalah dua kali dan sekali imbang.


Didampingi tiga asisten pelatih baru

Menghadapi Taiwan, Tae-yong dipastikan didampingi tiga asisten pelatih baru, yaitu Kim Bong-soo, Shin Sang-gyu, dan Dzenan Radoncic. Mereka sudah bergabung di Thailand bersama timnas Indonesia mulai Senin (4/10/2021). 

Kehadiran tiga asisten pelatih ini untuk menggantikan peran yang ditinggalkan Kim Hae-won, Lee Jae-hong, dan Kim Won-jae. Ketiganya diharapkan menambah energi positif untuk timnas yang membutuhkan kemenangan untuk menyelamatkan wajah dan reputasi PSSI.

"Kehadiran mereka tentu membantu saya untuk laga melawan Taiwan. Tapi, mereka juga butuh adaptasi untuk melihat kelebihan dan kekurangan setiap pemain kami," ucap Tae-yong.

Bong-soo berposisi sebagai pelatih kiper, Sang-gyu pelatih fisik, dan Radoncic pelatih teknik. "Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih kepada PSSI dan Tae-yong yang memberikan kepercayaan kepada saya menjadi asisten Indonesia. Dengan pengalaman yang saya punya, saya siap memberikan ilmu untuk pemain Indonesia," ungkap Radoncic.

Pria asal Montenegro itu menjadi satu-satunya asisten Tae-yong yang bukan berasal dari Korea. Tapi, Radoncic punya hubungan bagus dengan Tae-yong. Dia pernah menjadi pemain Tae-yong di Seongnam Ilhwa Chunma pada 2009-2012. Saat itu dia sukses meraih dua trofi, yaitu Liga Champions Asia 2010 dan Piala FA Korea 2011.

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network