Libero.id - Kapten Manchester United, Harry Maguire, seringkali menjadi bahan olok-olokan karena beberapa momen blunder yang dia lakukan. Bahkan, tak sedikit yang sampai mengatakan kalau sebetulnya Maguire tak cocok sebagai pesepakbola.
Kalau dipikir-pikir serta ditarik ke belakang dari garis perjalanan hidup mantan pemain Leicester City itu, apa yang disampaikan para pencemooh tersebut ada benarnya juga.
Ceritanya begini. Ternyata sewaktu kecil, menurut pengakuan gurunya, Maguire bisa saja menukar karier sepakbola untuk menjadi seorang akuntan. Sebab, pada masa kecilnya, dia adalah jagoan untuk urusan yang berhubungan dengan angka.
Maguire yang diboyong Manchester United dengan harga 85 juta pounds dulunya bersekolah di St Mary's Catholic High School di Chesterfield. Di tingkat pelajar, dia merupakan siswa teladan.
“Dia adalah murid yang luar biasa yang selalu datang dan bekerja sangat keras,” kata Sue Cain, wakil kepala sekolah tempat Maguire menimba ilmu.
"Dia tidak pernah dalam masalah dan dia memiliki sikap yang baik. Dia melakukan semua yang Anda minta dan dia tidak pernah mempertanyakan mengapa. Dia adalah anak yang populer," tuturnya.
Maguire disebut selalu mendapat nilai yang tinggi, terutama unggul dalam pelajaran matematika. “Dia mendapat nilai A* dan A di GCSE (Matematika),” ungkap Sue Cain. "Saya pikir dia akan pergi untuk belajar bisnis atau matematika dan mungkin menjadi seorang akuntan."
Pada akhirnya, bintang kelahiran Sheffield itu memilih sepakbola meskipun dia menunjukkan bakatnya yang lain di bidang olahraga lain, seperti rugby dan tenis meja.
Mantan guru olahraganya, Martin McKee, mengatakan Maguire ditakdirkan untuk menjadi pesepakbola. “Dia bisa mendominasi permainan dari lini tengah,” ungkapnya.
"Dia memiliki aura pemimpin. Dia bisa menggiring bola ke semua orang jika dia mau," ungkap McKee.
Perjalanan Karier Maguire
Maguire memenuhi impian masa kecilnya dengan bermain untuk Sheffield United, di mana dia jadi bagian dari pemain akademi. Di musim penuh pertamanya, dia membantu The Blades ke babak play-off saat mereka berusaha untuk mendapatkan promosi dari League One.
Kekalahan adu penalti yang memilukan di final dari Huddersfield Town pada 2012 sedikit mengurangi semangatnya.
Namun, secara individu, berkat kontribusinya Maguire diobatkan sebagai Pemain Terbaik Tahun Ini dan Pemain Muda Tahun Ini selama periode sembilan bulan yang luar biasa di Sheffield.
Selama dua tahun berikutnya, cia dinobatkan sebagai Player of the Year karena aura bintangnya terus tumbuh.
Pada 2016, dia melakukan debutnya di Liga Premier bersama Hull City - menjadi pemain reguler di era kepelatihan Marco Silva.
Itu adalah musim yang penuh gejolak bagi The Tigers, yang pada akhirnya terdegradasi. Tetapi, bagi Maguire, itu adalah tonggak sejarah lainnya secara pribadi.
Menunjukkan kualitas kepemimpinannya, dia menjadi kapten tim Yorkshire Timur menuju kemenangan melawan Middlesbrough pada April 2017 dengan kemenangan 4-2.
Dia juga mencetak gol pertamanya di Liga Premier - sebuah sundulan yang menjadi ciri khasnya.
Pada 2017, Leicester City memboyong Maguire dengan harga 17 juta pounds, yang membuat beberapa pihak mempertanyakan biaya transfernya.
Tapi, Maguire langsung menjadi pahlawan dengan tampil di hampir setiap kesempatan The Foxes. Dan bahkan mendapat penghargaan Players of the Season, serta Fans' Player of the Year di musim pertamanya.
Tidak Suka Ketenaran
Di luar lapangan, Maguire menjalani kehidupan pribadinya secara ekslusif.
Dia memang memiliki pasangan yang cantik bernama Fern Hawkins, lulusan fisioterapi, tetapi hubungan mereka tak banyak terekspos media.
Maguire tampaknya adalah orang yang menghindari pusat perhatian dan kehidupan mewah.
Pada 2019, dia dan kekasihnya akhirnya dikaruniai seorang anak perempuan yang manis yang kemudian diberi nama Lillie Saint.
Setahun kemudian lahirlah anak kedua yang diberi nama Piper Rose. Itulah sepintas kisah yang belum banyak diketahui orang-orang dari seorang Maguire.
(mochamad rahmatul haq/yul)
Opini