Momen Langka Saat 3 Penyerang Hebat Liga Premier Hattrick di Hari yang Sama

"Gol mana paling berkesan?"

Analisis | 29 October 2021, 13:16
Momen Langka Saat 3 Penyerang Hebat Liga Premier Hattrick di Hari yang Sama

Libero.id - Pada 23 September 1995, tiga dari pencetak gol terbaik saat itu, Tony Yeboah, Robbie Fowler, dan Alan Shearer kompak melakukan hat-trick. Dan, hal sama dilakukan Mohamed Salah, Joshua King, dan Mason Mount akhir pekan lalu.

Tetapi, apa yang dilakukan pada September 1995 itu adalah satu-satunya waktu dalam sejarah Liga Premier, di mana beberapa pemain melakukan hat-trick pada hari yang sama.

Sangat tepat bahwa hari itu tiga nama tersebut telah membantu mendefinisikan periode awal Liga Premier pada era 90-an. Sejak itu dikenang sebagai pahlawan dan Legenda di klub masing-masing.

Fowler baru saja berusia 20 tahun pada April 1995 dan baru saja menjalani musim dia mencetak 25 gol di Liga Inggris atau 31 gol di semua kompetisi.

Yeboah telah mencapai puncaknya di Leeds setelah direkrut dari Eintracht Frankfurt pada Januari 1995, dan berhasil mencetak 12 gol dalam 18 penampilan pertamanya di Liga Premier.

Shearer berada di puncak kekuatannya setelah mencetak 93 gol dalam tiga musim pertamanya di Ewood Park, termasuk 34 gol terbaik dalam kariernya di Liga Premier saat meraih gelar bersama Blackburn pada musim 1994/1995.

Dan, inilah ulasan saat tiga pemain terbaik Liga Premier saat itu sama-sama melakukan hat-trick di hari yang sama bersama klub masing-masing.

#1 Robbie Fowler – Liverpool 5-2 Bolton Wanderers

Fowler menyelesaikan musim 1995/1996 sebagai pencetak gol terbanyak kedua. Striker kelahiran Toxteth ini membentuk chemistry yang baik dengan Stan Collymore saat Liverpool hanya berhasil mengamankan tempat ketiga setelah banyak yang menjadikan mereka favorit untuk juara.

Tapi, itu tidak menghentikan Fowler menjalani musim yang benar-benar produktif. Dia menunjukkan kemampuannya dengan empat gol yang dicetak melawan Bolton.

Gol pertama dicetak dengan cara yang sederhana. Bola dari Jamie Redknapp diselesaikan Fowler yang dengan tenang melepaskan tembakan untuk memberi Liverpool keunggulan. Gol kedua lahir saat umpan panjang dari David James dibelokan oleh Fowler dengan sebuah sundulan yang keras.

Hat-tricknya tercipta satu menit setelah turun minum. Saat bola memantul dari bek Bolton dari umpan silang setelah Fowler dengan tenang membuangnya, bola kembali tepat ke pemain bernomor 23 itu seolah-olah dia bermain satu-dua dengan bek. Dia melepaskan tembakan ke gawang untuk membawa pulang bola pada pertandingan itu.

Namun, dia tidak selesai sampai disitu, Fowler menerima bola di tepi kotak Bolton dari Steve McManaman pada menit ke-67 dan dengan tenang menempatkannya di pojok bawah untuk melengkapi kemenangan telak Liverpool.

#2 Alan Shearer –  Blackburn Rovers 5-1 Coventry

Musim yang kurang menguntungkan bagi Blackburn yang musim sebelumnya menjadi juara bertahan karena mereka hanya finis di urutan ketujuh klasemen akhir. Tetapi, sekali lagi ini adalah pertempuran sepanjang tahun dalam mencetak gol dari Alan Shearer yang mencetak 31 gol liga dan berhasil meraih Sepatu Emas.

Dia mencetak lima hat-trick liga di musim 1995/1996, merupakan hat-trick yang paling banyak dicetak oleh satu pemain dalam satu musim Liga Premier. Hebatnya, hampir setengah dari gol liga musim itu dicetak dari hat-trick dan ini adalah yang pertama.

Gol pembuka Shearer hari itu adalah golnya ke-100 bersama Blackburn, sebuah sentuhan sederhana setelah tendangan sudut pada menit kedelapan.

Mark Newell kemudian memberi Shearer gol keduanya pada menit ke-60 saat melepaskan tembakan ke gawang yang kosong.

Hanya tujuh menit kemudian, Shearer mengamankan hat-tricknya. Newell sekali lagi memberikan umpan saat menjentikkan bola panjang untuk Shearer yang segera melepaskan tembakan keras dan akurat ke sudut kiri bawah.

Ini juga pertama kalinya dalam sejarah Liga Premier dimana seorang pemain berhasil mencetak hat-trick dengan hanya satu pemain yang membantu semua gol.

#3 Tony Yeboah – Wimbledon 2-4 Leeds United

Itu bukan musim yang baik bagi Leeds yang merosot ke urutan 13 setelah dua kali berturut-turut finis di urutan kelima musim sebelumnya.

Tapi, Yeboah selalu bersinar, dengan hat-trick ini yang menjadi salah satu momen terbaiknya sebagai pemain Leeds. Dia masih dipuja sebagai pahlawan.

Gol pertama pemain Ghana itu dicetak hanya dengan tap-in, saat bek lawan gagal untuk mengonversi umpan silang. Yang kedua cukup menakjubkan, mendefinisikan screamer dan dianggap banyak orang sebagai gol terbaik dalam sejarah Liga Premier.

Dengan bola ping dari kepala ke kepala, Yeboah mengambilnya sendiri untuk menjatuhkan bola. Mengontrolnya dengan dada dan lututnya kemudian melewati bek Wimebeldon kemudian menembakan bola dari luar kotak dengan keras. Bola sempat mengenai mistar gawang dan memantul ke tanah.

Yang ketiga adalah perbandingan yang sederhana, meskipun masih merupakan tembakan yang ditempatkan dengan baik dengan kaki kirinya dari tepi kotak setelah gangguan dalam permainan.

Tidak mengherankan dia menjadi pencetak gol terbanyak Leeds musim itu dengan 12 gol di liga dan menjadi meraih satu-satunya penghargaan Player of the Season.

(diaz alvioriki/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network