Peringkat 5 Pemain PSG yang Dibeli Melebihi Harga Pasar, Kok Bisa?

"Nama terakhir yang mengakibatkan inflasi harga pemain di bursa transfer."

Analisis | 01 November 2021, 15:16
Peringkat 5 Pemain PSG yang Dibeli Melebihi Harga Pasar, Kok Bisa?

Libero.id - Klub besar seperti Manchester United dan Barcelona dulu memusatkan fokus mereka pada pengembangan bakat lewat akademi. Namun, pendatang baru seperti Manchester City dan PSG memiliki jalan yang jauh lebih mulus saat menuju puncak.

Investasi besar di kedua klub yang berlimpah uang ini telah membawa mereka menjadi klub elite dan menarik pemain manapun dalam perjalanan mereka meraih gelar, terlebih bagi PSG. Dominasi mereka sangat terlihat saat pemain demi pemain bintang didatangkan.

Transfer PSG selama beberapa tahun terakhir

Sejak pengambilalihan klub oleh organisasi Qatar Sports Investments pada 2011, PSG beberapa kali mendatangkan pemain super dalam jumlah besar. Raksasa Prancis ini telah membeli sekitar 11 pemain dengan taksiran lebih dari 40 juta euro (Rp 660 miliar) dalam dekade terakhir.

Transfer senilai 145 juta euro (Rp 2,4 triliun) untuk Kylian Mbappe pada 2017 dari Monaco memperkuat posisi PSG sebagai klub terbesar di Ligue 1. Les Parisiens memiliki kebebasan untuk memburu bintang dari klub terbesar.

Untuk mengukur dominasi keuangan mereka, PSG telah melakukan transfer sebesar 1,4 miliar euro (Rp 23 triliun) sejak 2011.

Dengan pengeluaran keseluruhan yang begitu besar, juara Ligue 1 sembilan kali itu telah mengeluarkan biaya transfer tidak lazim untuk beberapa pemain mereka. Pada catatan itu, mari kita lihat lima pemain PSG yang dibayar paling mahal sepanjang masa.

#5. Thilo Kehrer - Rp 610 miliar

Dengan pembelian gabungan Sergio Ramos, Achraf Hakimi, dan Nuno Mendes, PSG akhirnya mengatasi masalah pertahanan mereka dengan cara yang andal. Les Parisiens mencoba untuk memperbaiki kesenjangan di lini belakang mereka sebelumnya dengan mendatangkan Thilo Kehrer pada 2018, tetapi hal itu tidak terbukti berhasil.

Pemain berusia 22 tahun itu dipandang sebagai hal talenta besar di Jerman. Fleksibilitasnya membuat beberapa klub top melirik bakat bek tengah muda ini. Namun, PSG berhasil menangkis minat dari semua pihak yang berkepentingan dengan membayar 37 juta euro (Rp 610 miliar) kepada Schalke untuk mendatangkan Kehrer.

Namun, pemain Jerman berusia 25 tahun itu gagal bersinar selama tiga tahun berada di Ibu Kota Prancis.

#4 David Luiz - Rp 817 miliar

Pada musim panas 2014, PSG sangat membutuhkan beberapa perombakan di sektor pertahanan. Selain Marquinhos yang belum menemukan pijakannya di Prancis, Thiago Silva menjadi satu-satunya bek tengah yang paling matang di Parc des Princes.

PSG memutuskan untuk mengeluarkan 49,5 juta euro (Rp 817 miliar) untuk bek Chelsea, David Luiz, yang menjadikannya bek termahal saat itu.

Namun demikian, uang yang dibayarkan oleh Les Parisiens untuk mendapatkan Luiz dianggap terlalu mahal dan pemain Brasil itu dijual kembali ke Chelsea hanya dua tahun kemudian.

Selain itu, dia dilepas ke The Blues dengan harga yang jauh lebih rendah, mengakibatkan kerugian 15 juta euro (Rp 247 miliar) untuk PSG.

#3 Jese - Rp 412 miliar

Contoh lain dari pengeluaran sembrono yang dilakukan oleh PSG adalah ketika mereka secara misterius mengeluarkan 25 juta euro (Rp 412 miliar) untuk Jese Rodriguez yang belum teruji.

Jese yang merupakan pruduk akademi Real Madid memancarkan potensi besar di masa mudanya, tapi tidak pernah bisa mencatat pencapaian individu apa pun.

Namun demikian, PSG memutuskan untuk mengambil resiko dengan memasukkannya ke dalam tim utama mereka menjelang musim 2016/2017. Cedera dan masalah disiplin yang tak terhitung jumlahnya membatasi dia untuk sukses di Prancis, dan PSG melepasnya dengan status pinjaman ke Las Palmas hanya enam bulan setelah membelinya.

Keputusan PSG untuk menggelontorkan uang sebesar 25 juta euro itu terbukti sangat picik. Setelah empat masa peminjaman berikutnya, pemain Spanyol itu akhirnya dibebaskan pada 2020 setelah hanya mencetak dua gol untuk klub.

#2 Javier Pastore - Rp 693 miliar

Javier Pastore menjadi transfer pertama di era kepemilikan bos Qatar. Playmaker Argentina ini menjadi salah satu properti terpanas pada saat itu, setelah menghasilkan 20 kontribusi gol dengan Palermo di musim 2010/2011.

Penandatanganannya menarik banyak perhatian dari media di seluruh dunia, dengan semua orang mengakui kekuatan PSG di pasar transfer. Menyusul dua musim yang menjanjikan, Pastore mengalami penurunan performa yang signifikan dan tidak pernah bisa mengembalikan performa terbaiknya.

Kekayaan PSG memungkinkan mereka untuk menghabiskan sejumlah besar uang untuknya. Namun, akhirnya menjadi bumerang karena Pastore tidak pernah bisa meniru permainan terbaiknya seperti awal dan kemudian dijual ke Roma pada 2018 dengan harga yang jauh lebih rendah.

#1 Neymar - Rp 3,6 triliun

Pemecahan rekor transfer Neymar ke PSG pada 2017 adalah alasan utama di balik lonjakan inflasi besar-besaran dalam sepakbola. Setelah Les Parisians mengeluarkan 222 juta euro (Rp 3,6 triliun) untuk mendapatkan jasanya, nilai pasar dari setiap pemain lain praktis melonjak.

Empat tahun berikutnya telah membawa banyak kesuksesan bagi Neymar dan PSG. Neymar belum mampu memperbaiki harapan timnya untuk bermain di panggung Eropa, dengan penampilan tunggal di final Liga Champions menjadi pencapaian terbesar mereka.

Meskipun telah mencetak 88 gol dan 54 assist dalam 124 penampilan bukanlah hal yang bisa diejek, namun beberapa pihak tetap menilai transfer Neymar terlalu mahal. Pemain Brasil berusia 30 tahun itu memiliki sedikit waktu untuk mengeluarkan yang terbaik dari transfer termahal dalam sejarah sepakbola.

(diaz alvioriki/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network