Mengapa Mesut Oezil Tampil Buruk di Fenerbahce? Ini Analisisnya

"Bahkan, presiden klub sampai meminta Oezil mengesampingkan urusan komersial atau politik."

Analisis | 12 November 2021, 19:07
Mengapa Mesut Oezil Tampil Buruk di Fenerbahce? Ini Analisisnya

Libero.id - Pada masanya, Mesut Oezil adalah playmaker yang paling bisa diandalkan. Keberadaan pemain Jerman keturunan Turki itu di lini tengah sebuah tim menjamin rasa nyaman bagi rekan-rekannya di lapangan. Tapi, sekarang kondisinya berbalik 180 derajat.

Setelah terbuang dari Arsenal, Oezil sempat memiliki harapan saat disambut meriah di Fenerbahce. Kedekatannya dengan Turki dan pilihan politik Oezil yang mendukung Presiden Erdogan menjadikan Oezil mudah diterima fans klub.

Saat kedatangannya, pendukung Fenerbahce berharap juara Piala Dunia 2014 itu kembali memberikan umpan-umpan manja seperti masa jayanya. Assist berkelas Oezil seperti yang ditampilkan di Schalke, Real Madrid, dan Arsenal ditunggu Fenerbahce.

Namun, bulan madu Oezil dengan Fenerbahce ternyata hanya singkat. Cedera yang sempat menghampiri membuat Oezil sempat menepi beberapa bulan.

Ketika sembuh, Oezil gagal menemukan kembali cara yang benar memperlakukan bola di kaki dan kepalanya. Dia justru mengumbar emosi yang tidak penting. Pada 3 Oktober 2021, Oezil marah ke pelatihnya, Vitor Pereira, setelah pertandingan melawan Kasimpasa. Saat itu, Oezil menjadi pemain pengganti yang tidak dimainkan.

Kemudian, hasil imbang 2-2 dengan Antwerp di Liga Europa pada 21 Oktober 2021 juga menunjukkan ekspresi lebih lanjut dari rasa frustrasi Oezil. Saat itu, dia terlihat menendang beberapa botol air sebelum melemparkan bajunya karena diganti akibat bermain buruk.

Akibat sikap yang arogan, Oezil mendapatkan teguran keras dari Pesiden Fenerbahce, Ali Koc. Dirinya meminta Oezil untuk bisa fokus pada sepakbola. Koc merasa Oezil harus mengesampingkan urusan lain seperti komersial. Dia juga meminta Oezil tidak terlalu banyak berkomentar di media sosial tentang masalah-masalah politik seperti perang di Suriah atau masalah Uighur di China.

"Jika Oezil ingin bermain lebih banyak, maka mulai sekarang, dia perlu fokus pada permainannya dan menjauhkan kepentingan komersialnya. Dia perlu berpikir untuk berkontribusi pada Fenerbahce," kata Koc dalam wawancara dengan Fenerbahce TV.

Sejak kedatangannya ke Istanbul, Oezil telah dibandingan dengan mantan pemain Fenerbahce asal Belanda, Robin van Persie. Bedannya, Van Persie berhasil di lapangan karena benar-benar fokus ke sepakbola dengan mengesampingkan hal-hal di luar stadion.

"Pelatih kami juga perlu mencari cara untuk mendapatkan hasil maksimal dari Oezil. Tidak ada masalah, terlepas dari apa yang dikatakan media. Mesut tidak senang karena dia tidak bermain secara reguler," tambah Koc.

Oezil memiliki kontrak tiga setengah tahun dengan Fenerbahce sejak Januari 2021. Saat kedatangannya, dia menyatakan sebagai penggemar Fenerbahce dan diharapkan dia akan menjadi pemain bintang seperti halnya Van Persie.

Sayangnya hal-hal besar tentang Oezil belum berjalan sesuai rencana. Dia melewatkan sejumlah pertandingan selama paruh kedua musim 2020/2021 karena cedera dan sakit. Dirinya gagal mencetak gol dalam 11 penampilannya di semua kompetisi.

Tapi, Oezil juga memiliki dampak positif. Contohnya, dalam penampilan terakhirnya untuk klub saat mencetak gol penalti di additional time babak kedua dari hasil imbang 2-2 dengan Kayserispor. Saat itu, dia dimasukkan sebagai pemain pengganti di babak kedua.

(mochamad rahmatul haq/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network