11 Anggota Skuad Chelsea 2004/2005 yang Jadi Pelatih, Murid Mourinho

"Musim perdana Mourinho di Chelsea telah memotivasi banyak pemainnya untuk jadi pelatih."

Biografi | 14 November 2021, 07:40
11 Anggota Skuad Chelsea 2004/2005 yang Jadi Pelatih, Murid Mourinho

Libero.id - Liga Premier 2004/2005 menjadi salah satu musim terbaik Chelsea di kompetisi Inggris. Di bawah asuhan Jose Mourinho, The Blues memenangkan gelar liga pertama dalam 50 tahun. Uniknya, 11 anggota skuad utama mereka kini jadi pelatih.

Pada musim itu, Mourinho dibantu Steve Clarke, Baltemar Brito, Rui Faria, Silvino Louro, hingga Andre Villas-Boas sebagai asisten. Itu musim pertama The Special One di London Barat setelah musim sebelumnya membawa FC Porto menjuarai Liga Champions.

Hasilnya, Chelsea asuhan Mourinho sukses mengumpulkan 95 poin dan finish di peringkat pertama klasemen akhir Liga Premier. Mereka membiarkan Arsenal berada di posisi kedua dengan hanya memiliki 83 poin.

Menariknya, di bawah asuhan Mourinho, ternyata para pemain Chelsea tidak hanya berbakat di dalam lapangan. Mereka juga mampu belajar menjadi pelatih. Beberapa nama diantaranya sekarang memiliki lisensi pelatih profesional, baik sedang bekerja di klub maupun masih menganggur setelah dipecat.

Berikut ini 11 anggota skuad Chelsea musim 2004/2005 yang sekarang menjadi pelatih sepakbola:


1. Frank Lampard

Tidak ada yang perlu diceritakan dari Frank Lampard selama waktunya di Stamford Bridge sebagai pemain. Sebagai pelatih, dia memulainya dengan hampir mengamankan tiket promosi untuk Derby County. Kemudian, Chelsea memanggilnya pulang untuk mengelola tim yang sedang mendapatkan embargo transfer.

Lampard kemudian mengatasi larangan transfer itu untuk menaikkan sejumlah anak muda berbakat. Hasilnya, mencapai final Piala FA dan membawa Chelsea ke Liga Champions.

Baru setelah hukuman dicabut, Lampard tidak bisa menahan diri untuk menghabiskan 200 juta pounds (Rp3,8 triliun) di bursa transfer. Tapi, ternyata dia tidak bisa mendapatkan yang terbaik dari orang-orang seperti Kai Havertz dan Timo Werner.

Chelsea berada di urutan kesembilan ketika Lampard dibebaskan dari tugasnya pada Januari 2021. Sejak itu, dia menganggur. Kemudian, akhir-akhir ini muncul berita yang menyebut Norwich City menginginkan dirinya. Tapi, tampaknya Lampard tidak bersedia.


2. John Terry

John Terry belum memiliki tim yang dipimpin di kompetisi. Tapi, itu hanya masalah waktu saja. Sebab, setelah meninggalkan Chelsea pada 2017, Terry menghabiskan tahun terakhir karier bermainnya di Aston Villa. Di sana, dia menjadi pelatih sementara setelah pemecatan Steve Bruce pada Oktober 2018.

Waktunya di Villa Park berhasil karena Aston Villa mencapai promosi dan konsolidasi di Liga Premier. Lolosnya mereka dari degradasi pada 2019/2020 dikaitkan dengan rekor pertahanan yang baik, dan itu membuat Terry mendapat pujian.

Terry kemudian meninggalkan klub pada akhir musim 2020/2021. "Rencana langsung saya adalah menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga saya dan, setelah itu, mudah-mudahan menerima beberapa undangan untuk mengunjungi klub dan pelatih di seluruh Eropa untuk mengembangkan tujuan saya menjadi pelatih," kata Terry.


3. Scott Parker

Scott Parker sepertinya selalu menjadi kandidat yang cocok untuk masuk ke jajaran staf pelatih. Sang gelandang menunjukkan kualitas kepemimpinan yang kuat selama karier bermainnya, terutama di West Ham United. Dia memiliki otoritas alami yang seharusnya dimiliki oleh semua pelatih.

Setelah pensiun, Parker melatih Tottenham U-18 sebelum menerima undangan untuk bergabung dengan Fulham yang baru promosi sebagai asisten pelatih pada 2018.

Kemudian, Parker ditunjuk sebagai pelatih sementara setelah pemecatan Claudio Ranieri pada Februari 2019. Sayang, dia tidak dapat mencegah degradasi Fulham dari Liga Premier pada akhir musim itu. Setelah mempertahankan sebagian besar skuad, Parker mampu mengembalikan Fulham ke papan atas. Tapi, kurangnya gol membuat Fulham terdegradasi lagi pada 2020/2021.

Setelah kekecewaan itu, Parker pergi dan menerima tawaran dari klub Championship Division lainnya, Bournemouth. Saat ini, The Carries tampil perkasa dan berpeluang promosi ke Liga Premier.


4. Damien Duff

Damien Duff adalah anggota skuad yang diremehkan pada musim 2004/2005. Dia melanjutkan karier sebagai pelatih setelah pensiun. Duff baru-baru ini mengamankan peran pelatih pertamanya dengan klub papan atas Irlandia, Sherbourne.

Sebelumnya, Duff melatih tim junior Shamrock Rovers dan Irlandia. Dia juga menghabiskan satu musim sebagai asisten pelatih Glasgow Celtic di bawah Neil Lennon dan menjadi asisten Stephen Kenny di Irlandia.


5. Claude Makelele

Setelah unggul sebagai gelandang bertahan hingga setiap klub lain mulai mencari seseorang untuk mengisi posisi yang disebut sebagai "Makelele role", mantan gelandang Prancis itu memutuskan kembali ke sepakbola sebagai pelatih setelah gantung sepatu.

Sebelum diangkat sebagai pelatih Bastia pada 2014, Makelele pernah menjabat sebagai asisten pelatih di PSG. Makelele kemudian bergabung dengan klub Belgia, KAS Eupen, sebagai pelatih kepala pada November 2017. Dia menghabiskan hampir dua musim penuh sebelum kembali ke perannya sebagai pelatih junior dan mentor teknis di Chelsea.

Makelele sebelumnya juga sempat bekerja sebagai direktur teknik di AS Monaco dan asisten pelatih Swanse City.


6. Jiri Jarosik

Jiri Jarosik tidak bertahan lama di Chelsea. Dia hanya membuat 14 penampilan liga. Tapi, gelandang Republik Ceko itu telah menikmati karier kepelatihan yang hebat sejak pensiun 2015. Setelah memulai sebagai asisten pelatih Slovan Liberec, Jarosik telah melatih empat tim di tanah kelahirannya, yaitu Usti nad Labem, Celje, Prostejov, dan Teplice.


7. Adrian Mutu

Waktu Adrian Mutu di Chelsea berakhir dengan buruk. Tapi, pria Rumania itu adalah bakat yang fantastis selama masa jayanya dan mempertahankan status legendaris di negara asalnya.

Dirilis oleh klub pada Oktober 2004 setelah dites positif menggunakan kokain, Mutu sempat bermain dengan Juventus dan Fiorentina sebelum pensiun pada 2017. Sejak itu, mantan striker tersebut telah melatih empat tim. Yang terbaru adalah Craiova 1948.


8. Tiago Mendes

Tiago Mendes mengikuti Mourinho dari Portugal ke Stamford Bridge pada 2004 dan membuat 51 penampilan selama satu-satunya musim di sepakbola Inggris. Gelandang itu menghabiskan sisa karier bermainnya bersama Lyon, Juventus, dan Atletico Madrid sebelum gantung sepatu dan memasuki dunia kepelatihan.

Setelah menghabiskan satu tahun sebagai asisten Diego Simeone, Tiago menghabiskan waktu di tim nasional sebelum mengambil peran pelatih pertamanya di Vitoria de Guimaraes pada 2020. Dia hanya bertahan tiga pertandingan sebelum mengajukan pengunduran diri dan hingga sekarang masin menganggur.


9. Eidur Gudjohnsen

Eidur Gudjohnsen saat ini adalah asisten pelatih tim nasional Islandia. Dia bergabung setelah penampilan membanggakan di Euro 2016. Gudjohnsen menjadi asisten ketika prestasi Islandia semakin menurun, yang ditandai kegagalan tampil di Piala Dunia 2022.


10. Joe Cole

Mantan pemain timnas Inggris itu kembali ke Stamford Bridge pada 2018 sebagai pelatih akademi. Itu tak lama setelah dia berhenti sebagai pemain. Dan, 18 bulan kemudian dia pergi lagi, dengan rencana untuk berkeliling dunia dan mendapatkan lebih banyak pengalaman di luar negeri.

Rencana perjalanan Cole terkena dampak Covid-19. Jadi, masih harus dilihat apa yang akan terjadi selanjutnya untuk karier kepelatihannya. Untuk saat ini dia masih tetap menjadi pandit di BT Sport edisi Inggris.


11. Steven Watt

Steven Watt hanya membuat beberapa penampilan untuk Chelsea. Tapi, dia masih berhasil mendapatkan pujian dari Mourinho untuk penampilannya dalam kemenangan Piala FA atas Scunthorpe. Setelah berliku-liku di liga di tahun-tahun berikutnya, mantan bek itu sekarang bertanggung jawab atas klub amatir Inggris, Hythe Town, setelah sebelumnya mengelola Margate dan Maidstone United. 

(atmaja wijaya/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




Hasil Pertandingan Chelsea


  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network