Teknik ini indah jika sukses. Sebaliknya, memalukan jika gagal. Cek videonya!
Sebuah laga seru terjadi di Estadio Unico de Santiago del Estero, tengah pekan lalu. Pertemuan antara Boca Juniors melawan Talleres itu bukan pertandingan biasa. Itu merupakan final Copa Argentina. Tapi, ada sebuah insiden unik.

Pertandingan tersebut dihiasi satu kartu merah dan tujuh kartu kuning. Boca memenangkan pertarungan melalui skema adu penalti 5-4 setelah sebelumnya bermain imbang tanpa gol dalam 120 menit. Itu menjadi gelar keempat mereka atau yang terbanyak diantara semua klub Argentina.

Namun, diantara rentang waktu tersebut, ada satu momen menarik yang melibatkan mantan bek Manchester United, Marcos Rojo. Itu terkait teknik rabona yang sering gagal dikerjakan Rojo dalam banyak pertandingan. 



Pada dasarnya, rabona adalah gerakan menendang bola dengan cara menyilangkan kedua kaki. Biasanya menggunakan kaki terkuat sebagai tumpuan. Ada banyak pemain yang terkenal dengan teknik ini. Beberapa lainnya tidak semulus yang dibayangkan. Salah satunya Rojo.

Meski kerap gagal saat melakukan rabona, Rojo selalu tidak pernah puas mencobanya. Contohnya, dalam satu kesempatan pada laga itu. Tepatnya, 20 menit pertama. Bek tengah asal Argentina itu mengejar bola sampai ke pojok lapangan. Bola itu lari ke bendera sudut karena kesalahan Rojo yang gagal membuang dengan sempurna.



Tapi, bukannya membuang bola dengan cara konvensional, Rojo memutuskan bergaya rabona sekali lagi. Pemain berusia 31 tahun itu memilih menyilangkan kaki kirinya. Sial, bola sudah melewati garis. Padahal, jika ditendang biasa, Rojo punya kesempatan mengamankan area penalti Boca. 

Namun, terlepas dari aksi Rojo yang bikin malu, kemenangan Boca di Copa Argentina sangat berarti. Pasalnya, mereka benar-benar kesulitan di Primera Division musim ini. Mereka ada di posisi keempat klasemen sementara dan tertinggal 13 poin dari River Plate di puncak klasemen.