Musim lalu hanya duduk manis di bench. Sekarang, sangat berpengaruh.
Permainan Jacob Ramsey di Aston Villa mendadak naik ke level lain sejak Steven Gerrard datang menggantikan Dean Smith sebagai pelatih pada November 2021. Kemajuan pemuda berusia 20 tahun itu benar-benar mengejutkan semua orang di Villa Park, Birmingham.

Ketika legenda Liverpool itu pertama kali ditunjuk sebagai pelatih, beberapa perubahan segera dilakukan. Gerrad mulai dengan beberapa pemain muda yang sebelumnya jarang mendapatkan kesempatan. Salah satunya Ramsey.

Ini menjadi kemajuan yang sangat pesat karena musim lalu Ramsey hanya masuk starting line-up pada enam pertandingan Liga Premier. Dia juga tampil 16 kali dari bangku cadangan. Integrasinya ke dalam tim lebih banyak berkaitan dengan cedera pada Morgan Sanson dan Marvelous Nakamba.

Pelatih saat itu menilai Ramsey terlihat ragu-ragu dan kurang matang. Jadi, mereka memutuskan meminjamkan adik Aaron Ramsey itu ke sejumlah klub kecil, termasuk Cheltenham Town.

Namun, ketika Gerrard menjadi pelatih, segalanya berubah. Entah bagaimana caranya, Ramsey telah naik beberapa tingkat. Dirinya menjadi pemain favorit Gerrard. Die membuktikannya dengan sejumlah dribel, operan, hingga duel yang dimenangkan. Permainanya meningkat dibandingkan musim lalu.

Pada musim 2020/2021, Ramsey melakukan 1,25 progressive run per 90 menit. Itu adalah ukuran WyScout dari kontrol bola terus menerus oleh satu pemain yang mencoba menarik tim lebih dekat ke gawang lawan. Musim ini, statistiknya berlipat ganda menjadi 2,49 per 90 menit.

Musim ini Ramsey terus-menerus membuat dirinya siap menerima operan. Dan, ketika menerimanya, dia akan melaju ke depan dalam penguasaan bola atau memberikan umpan vertikal yang tajam ke depan. Dia juga sudah membawa bola sejauh 3,1 km sepanjang musim ini.

Tidak mengherankan jika statistik FBRef milik Ramsey mengungkapkan peningkatan besar yang dibuat di bawah asuhan Gerrard.  Di Premier League musim 2021/2022, dribelnya juga meningkat dari 1,22 per game sebelum Gerrard menjadi 1,97 per game setelah Gerrard.

Hal yang kurang lebih sama juga terjadi pada Ramsey yang menerima 38,2 operan per game dibandingkan dengan 28,5 per game dan melakukan 52,3 sentuhan per game dibandingkan dengan 42,3 per game di musim sebelumnya

Gerrard juga pantas mendapatkan banyak pujian karena menghasilkan permainan yang kompleks dengan instruksi posisi yang digambarkan dengan jelas untuk memastikan Ramsey selalu di tempat yang tepat dan selalu memiliki opsi passing. Buktinya, Ramsey memiliki rata-rata 5,1 umpan progresif dalam enam pertandingan terakhirnya di Liga Premier. Itu membuatnya berada di urutan ketiga setelah Bruno Fernandes dan Pierre-Emile Hojbjerg.



Formasi 4-3-2-1 yang diterapkan Gerrard secara inheren menawarkan Ramsey lebih banyak opsi operan daripada yang dia miliki di bawah Smith. Penggunaan nomor 10 di belakang penyerang tengah, memberi Ramsey umpan lurus yang disukai.

Ramsey semakin leluasa bermanuver karena Aston Villa memiliki playmaker berbakat seperti Philippe Coutinho dan Emiliano Buendia. Keberadaan dua orang ini menarik para pemain bertahan lawan ke arah mereka. Akibatnya, ruang tengah terkompresi dan membuka celah bagi Ramsey untuk bergerak dengan bola di kakinya.

Gelandang lawan yang sebelumnya fokus pada Ramsey sekarang harus berurusan dengan gelandang berkualitas lainnya. Itu karena di bawah Gerrard, mereka cenderung menerapkan tekanan di sepertiga tengah lapangan, daripada tekanan tinggi yang dilakukan Smith. Itu menyederhanakan posisi Ramsey dan memudahkan Aston Villa untuk mencapai kompresi dari depan ke belakang.

Dengan bahasa lain, Ramsey dikelilingi oleh para pemain yang mengetahui peran individu mereka. Ini menciptakan kondisi subur untuk peningkatan pesatnya. Ramsey telah berubah dari keterlibatan satu gol dalam 10 pertandingan di bawah Smith menjadi lima dalam 10 laga di bawah Gerrard, dan empat dalam tiga pertandingan terakhirnya.

Ramsey juga bisa melakukannya di level tertinggi dan mencetak gol melawan klub seperti Manchester United dan Arsenal. Ditambah kerja samanya dengan Coutinho sebagai lawan yang setara melawan Leeds United, Ramsey membuktikan dirinya sebagai salah satu pemain muda paling berbakat di Inggris.