Liga 3 lagi. Kali ini dalam Karo United vs Persida Sidoarjo. Kacau pokoknya..
Sudah bukan jadi hal yang mengejutkan jika wasit utama, hakim garis, dan lain sebagainya membuat keputusan-keputusan yang payah. Anda kira kericuhan yang terjadi di sepakbola Indonesia dikarenakan apa? Banyak yang dipicu karena keputusan wasit yang berat sebelah.

Mari kita tengok babak 32 besar Liga 3 Nasional yang mempertemukan antara Karo United melawan Persida Sidoarjo. Laga yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat, pada Kamis (17/2/) itu sempat diwarnai keributan.

Belum juga laga di group R ini berjalan lama. Hakim garis yang bertugas untuk memantau offside atau tidaknya sudah keliru dalam membuat keputusan. Kekeliruan wasit kali ini bukan sesuatu yang bisa diperdebatkan melainkan mutlak nyata.

Momen tersebut terjadi pada menit ke-17, saat Karo United melakukan serangan, dalam sebuah video yang beredar terlihat jelas pemain yang bernama Noval Alfariz berada dalam posisi offside saat menerima umpan lambung dari rekannya. 

Bahkan tak tanggung-tanggung, jarak si pemain dengan garis offside mencapai 2 meter. Dan yang menyakitkan ialah, bola yang diterima Noval Alfariz berhasil dikonversi menjadi gol lewat sundulan, dan karena hakim garis tidak memutuskan offside pemain Karo United merayakan gol tersebut.


Dan tak lama dari itu, para pemain dan ofisial Perida mengajukan protes, bahkan Persida sempat tak mau melanjutkan sisa laga. Tapi hakim garis dan wasit tetap bergeming memegang keputusan yang mereka yakini. Dan Persida harus mengalah lalu laga dilanjutkan.



Sial bagi Persida, sampai dengan sisa waktu mereka tak bisa mengejar ketertinggalan. Tak ada gol tambahan yang tercipta dan Karo United menang lewat gol yang kontroversial.

Tak lama setelah wasit meniup peluit panjang akhir kata, tampak beberapa pemain Persida mengejar wasit utama dan hakim garis. Namun hal itu tidak sampai parah karena pihak keamanan dan official pertandingan buru-buru mengamankan sang wasit.