Jika anda pendukung Chelsea sejati, pasti tahu cerita pemain ini.
Menjadi pesepakbola profesional adalah karier impian bagi banyak pemain amatir di seluruh dunia. Gaji yang berlimpah, disaksikan ribuan suporter di stadion, dan berkesempatan main di tim nasional adalah hal diingkan banyak pemain. Untuk melakukannya, mereka akan melakukan segala cara, termasuk ikut reality show televisi.

Pada pertengahan 2000-an acara reality show sedang menjadi primadona banyak orang di seluruh dunia. Stasiun televisi berloma-lomba membuat ajang pencarian bakat. Entah itu musik, tari, agama, memasak, mengauh bayi, hingga olahraga. Salah satunya "Football Icon" di Sky Sports.

Itu adalah ajang pencarian bakat sepakbola di Inggris. Ini mirip dengan X Factor dengan sekelompok anak muda yang menghadiri serangkaian trial sepakbola. Pesertanya pemain muda berusia 16-18 tahun. Pemenangnya, mendapatkan kontrak profesional enam bulan dengan Chelsea. Dan, yang beruntung adalah Carl Magnay.

Saat itu, Magnay bermain sebagai bek tengah. Selama acara reality show itu, dia diizinkan beberapa kali menghadiri sesi pelatihan di Cobham Training Centre milik The Blues. 

Magnay kemudian dikirim trial di Belanda ke klub yang bekerjasama dengan Chelsea, FC Twente, selama seminggu. Dirinya juga terbang ke Los Angeles untuk berlatih dengan LA Galaxy. Magnay menghabiskan waktu berlatih di bawah Brendan Rodgers, yang saat itu merupakan asisten Jose Mourinho. Dia juga berlatih dengan pemain tim utama seperti Didier Drogba, Arjen Robben, dan Damien Duff.

"Saya ingat John Terry mendatangi saya setelah itu mengatakan betapa bagusnya saya dalam penguasaan bola," kata pemain yang saat itu masih berusia 17 tahun, dikutip The Athletic.

"Jika semuanya berakhir setelah sesi itu, saya akan senang. Saya memiliki foto di dinding tempat saya tinggal sekarang tentang saya dalam pertarungan satu lawan satu, bertahan melawan Joe Cole hari itu," tambah Magnay mengenang masa-masa singkat di Chelsea yang indah. 

Tapi, apa yang terjadi pada Magnay setelah itu? Seperti yang dilaporkan The Athletic, dia bertahan di Chelsea selama 4,5 tahun lagi. Dia mendapatkan beberapa kontrak lagi setelah acara televisi itu. Tapi, dia punya tugas yang cukup berat karena harus membuktikan kepada pelatih dan staf Chelsea bahwa dirinya cukup baik untuk masuk skuad utama.

"Saya hanya harus memastikan sepakbola saya berbicara dan saya melakukannya dengan cukup cepat. Saya mendapatkan rasa hormat mereka," ujar Magnay.



Magnay mendapatkan kontrak di Chelsea setelah menyingkirkan ribuan peserta lainnya. "Dalam sebulan, saya bermain untuk tim junior mereka. Sebelum akhir musim, saya melakukan start pertama untuk tim cadangan. Saya akan menjadi kapten cadangan dan memiliki beberapa pinjaman. Saya melakukannya dengan sangat baik," tambah Magnay.

Selama waktunya di London Barat, Magnay memang belum beruntung untuk mencoba skuad utama Chelsea. Dirinya dipinjamkan ke beberapa klub kasta bawah seperti Milton Keynes Dons dan Northampton Town. Tapi, itu juga tidak banyak membantu.

Bahkan, setelah membuat 20 penampilan untuk tim cadangan, keadaan berubah menjadi lebih buruk. Dia menderita patah tulang belakang dan cedera ligamen lutut pada 2010. Itu berarti akhir dari karier bermainnya bersama Chelsea. 



Magnay kemudian pindah ke  Grimsby Town dan Hartlepool United setelah sembuh. Sekarang, di usia 33 tahun, Magnay masih aktif bermain di kompetisi kasta bawah yang dikenal sebagai "non liga", yaitu Gateshead. Itu klub National League atau kompetisi level enam di Inggris.

Uniknya, sambil bermain di tim semiprofesional, Magnay juga membantu menjadi pemandu bakat Chelsea. Dia juga diminta membantu Chelse U-13 sebagai salah satu staf pelatih.

"Itulah yang dilakukan klub (Chelsea) dengan sangat baik. Mereka membuat orang-orang di sekitar tahu bagaimana rasanya menjalani proses menjadi pesepakbola. Itu (reality show) benar-benar mengubah hidup saya," pungkas pria kelahiran 20 Januari 1989 itu.